Diet telur rebus beberapa waktu belakangan ini mulai populer di kalangan para penggiat program diet. Memiliki sumber protein yang tinggi, tetapi rendah kalori dan karbohidrat, membuat telur rebus dipercaya sebagai makanan yang bisa dijadikan pilihan bagi mereka yang ingin mengurangi bobot tubuhnnya.
Namun, benarkah diet telur rebus bisa menurunkan berat badan? Adakah efek sampingnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Diet Telur Rebus?
Menurunkan berat badan tidak hanya dengan berolahraga saja, tetapi juga dibarengi pola makan yang teratur dan tentunya pilihan menu makanan yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi telur rebus.
Diet telur rebus mengharuskan penggunanya untuk mengonsumsi telur yang sudah direbus matang. Telur rebus tersebut dikonsumsi minimal satu kali sehari. Program ini disebut sebagai diet yang rendah kalori, lemak, dan karbohidrat, tetapi kaya akan protein.
Tak dipungkiri, telur kerap menjadi bahan makanan favorit bagi kebanyakan orang karena bisa diolah menjadi berbagai varian menu dengan rasa yang nikmat. Selain merupakan sumber protein hewani, telur juga mengandung nutrisi-nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, seperti kalsium dan vitamin.
Image: Freepik
Orang-orang yang menjalani program diet dengan mengonsumsi telur rebus biasanya akan menerapkan pola makan tiga kali sehari secara teratur, tetapi tanpa camilan. Kemudian, disertai dengan mencukupi konsumsi air putih tanpa mengonsumsi minuman lain yang mengandung kalori.
Jenis diet telur yang lebih fleksibel biasanya juga memasukkan makanan lainnya ke dalam menu, misalnya ayam panggang, ikan, dan sayuran kukus. Ini bertujuan agar tubuh tetap memperoleh gizi yang seimbang.
Mengapa Telur Rebus Bisa Menurunkan Berat Badan?
Seperti yang telah kita ketahui, telur mengandung protein yang tinggi, tetapi rendah dalam kandungan kalori dan karbohidrat. Nutrisi inilah yang menyebabkan telur banyak dimanfaatkan sebagai menu untuk program diet.
Secara rinci, berikut ini beberapa manfaat telur yang membuatnya menjadi salah satu makanan untuk menurunkan berat badan.
1. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Mengonsumsi telur rebus, ternyata dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Nutrition & Metabolism, pembakaran kalori di dalam tubuh akan lebih lancar jika metabolisme tubuh tinggi. Karena itu, berat badan seseorang juga akan menjadi lebih cepat berkurang.
Pada umumnya, makanan yang mengandung protein tinggi akan meningkatkan kadar metabolisme tubuh sebesar 15 hingga 30 persen. Jadi, mengonsumsi telur yang merupakan makanan berprotein tinggi dapat membantu tubuh mempercepat pembakaran kalori.
Meskipun begitu, kita tidak boleh hanya mengonsumsi telur saja. Program diet telur rebus tetap harus dibarengi dengan konsumsi sumber nutrisi lainnya. Mengapa? Agar tubuh mendapatkan gizi yang seimbang.
Image: iStockphoto
2. Membuat Tubuh Kenyang Lebih Lama
Selain meningkatkan metabolisme tubuh, telur juga memiliki kandungan protein yang tinggi. Inilah yang membuat tubuh menjadi lebih cepat kenyang dan tahan lama. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Nutrition Journal telah membuktikan hal ini.
Hasil dari penelitian itu mengungkapkan bahwa makanan berprotein tinggi akan memudahkan seseorang mengontrol nafsu makan.
Penelitian tersebut melibatkan 34 perempuan yang rutin sarapan dan makan siang sebagai objek untuk diteliti. Para peserta diminta untuk sarapan dengan makanan berprotein tinggi, seperti putih telur, sosis, kentang, dan keju. Setelah itu, mereka akan dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi makanan berprotein rendah, seperti pancake, mentega, serta sirup.
Hasilnya, para perempuan yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi merasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang memakan makanan berprotein rendah dan tidak sarapan sama sekali.
Apabila seseorang merasa kenyang lebih lama, maka secara otomatis asupan kalori hariannya pun akan berkurang.
Image: iStockphoto
3. Rendah Kalori Namun Tinggi Nutrisi
Mengonsumsi telur akan membuat kebutuhan gizi pada tubuh tercukupi tanpa menjadikannya gemuk. Ini karena telur merupakan makanan pokok yang kaya akan nutrisi, tetapi rendah kalori.
Mengurangi asupan kalori harian merupakan salah satu kunci menurunkan berat badan. Idealnya, seseorang yang ingin menjaga berat badannya agar tidak berlebih bisa mengurangi asupan kalori. Misalnya, dengan mengurangi kalori hingga 500 kalori per hari mampu menurunkan berat badan sebanyak 0,5 hingga 1 kg per minggu.
Satu porsi telur rebus mengandung 78 kalori. Untuk membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, maka para pegiat program diet telur rebus bisa mengonsumsi 2 hingga 4 porsi telur rebus sebagai menu sarapannya.
Namun, perlu diketahui bahwa telur juga bisa menjadi sumber kalori yang berlebih jika cara memasaknya tidak tepat. Misalnya, saat telur dimasak dengan minyak atau mentega. Maka dari itu, mengolah telur dengan cara direbus adalah upaya yang tepat untuk mendukung program diet yang dijalani.
Apakah Diet Telur Rebus Memiliki Efek Samping?
Diet telur rebus memang terbilang aman asalkan dengan cara yang tepat. Sebaiknya kita mengetahui batas aman konsumsi telur serta jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
Apabila diet telur dilakukan terlalu ketat atau berlebihan, maka dapat menimbulkan efek samping yang berpotensi mengancam kesehatan tubuh, seperti:
- diabetes
- kolesterol
- penyakit jantung
- jerawat
- alergi
- hormon tidak seimbang
Image: Freepik
Perlu diingat juga jika kita hanya mengonsumsi telur saja tanpa jenis makanan lain, maka justru bisa membuat perut tidak kenyang. Alhasil, porsi makan meningkat dan diet pun gagal.
Oleh karena itu, jangan lewatkan konsumsi jenis makanan sehat lainnya yang kaya nutrisi agar stamina tubuh tetap terjaga. Jangan sampai karena ingin diet, tapi kesehatan tubuh malah terancam.
Semoga informasi ini dapat membantu!
Baca Juga:
Diet dengan Pisang, Efektif dan Mudah
Apa itu Diet Mayo Clinic? Samakah Diet Mayo dengan Diet Mayo Clinic?
Ini Rahasia Diet Sehat Vicky Shu Saat Menyusui, Sukses Turun 18kg!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.