Pasca melahirkan, perubahan bentuk tubuh kerap menjadi masalah yang banyak dikeluhkan Bunda baru. Masalah berat badan tak pelak membuat Bunda menjadi stres, ditambah lagi Bunda pastinya tengah berjuang menyesuaikan diri menyandang status baru sebagai ibu. Kendati demikian, melakukan diet setelah melahirkan bukan berarti mustahil untuk dilakukan.
Diet setelah meahirkan, ini hal yang patut dipertimbangkan
Bun, memiliki berat badan ideal setelah kehadiran buah hati pasti menjadi dambaan. Namun, penelitian menunjukkan diet yang keliru justru bisa memengaruhi kualitas ASI untuk si kecil. Dalam acara Media Gathering Annual Nutrifood yang diadakan di Villa Puncak by Plataran, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu, Mochamad Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC selaku Nutritionist Nutrifood menjelaskan secara gamblang aspek yang harus diperhatikan terkait diet setelah melahirkan.
Menurut Aldis, demikian sapaan akrabnya, terdapat dua faktor yang harus dipertimbangkan bagi Bunda yang ingin melakukan program diet setelah melahirkan.
“Dari sisi psikologis, tak bisa dipungkiri setelah melahirkan fokus ibu pasti terkuras pada mengurus anak. Hal ini membuat ibu kurang memerhatikan dirinya sendiri, apalgi memikirkan diet,” jelas Aldis.
Selain itu, sebagai ibu baru, seorang perempuan cenderung akan merasa cemas dan khawatir jika ingin melakukan olahraga rutin seperti sebelum ia hamil dulu. Pertanyaan semacam kapan waktu yang tepat untuk berolahraga akan bergelayut dalam benak kebanyakan ibu. Tak hanya itu, secara fisiologis seorang ibu juga membuat perempuan ragu sekaligus ingin melakukan program diet setelah melahirkan.
“Secara fisiologis yaitu metabolisme tubuh. Saat hamil, sudah tentu terjadi kenaikan asupan kalori karena ada janin dalam kandungan yang harus diperhatikan kebutuhan gizinya. Umumnya, kebutuhan kalori meningkat 30-50% dari jumlah kalori yang awalnya biasa dikonsumsi,” sambung Aldis.
Ditambah lagi, ibu juga harus menyusui sehingga suka tidak suka kebutuhan kalori bertambah. Namun, sebenarnya hal ini bukan penghalang untuk Bunda mendapatkan berat badan ideal seperti semula. Rutin berolahraga menjadi kunci yang bisa dilakukan selain mengonsumsi makanan bergizi. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mulai olahraga?
“Tujuh sampai sembilan bulan setelah melahirkan bisa menjadi awal yang baru. Pada fase ini, tubuh sudah sepenuhnya pulih dan siap melakukan aktivitas lagi. Dengan catatan, tidak ada kondisi medis yang mengkhawatirkan,” pungkas Aldis.
Nutrisi sehat dan mengenyangkan
Setelah melahirkan, ibu baru membutuhkan 1.800-2.200 kalori setiap hari. Bahkan, 500 kalori lebih banyak dibutuhkan saat ibu sedang dalam fase menyusui. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter berapa kadar kalori yang tepat atau suplemen vitamin yang dibutuhkan. Berikut nutrisi esensial yang sebaiknya Anda masukkan dalam menu diet sehat setelah melahirkan.
Penelitian menunjukkan bahwa salmon mengandung lemak penting untuk tumbuh kembang buah hati dan mencegah depresi pasca melahirkan. Selain itu, tingkat merkuri dalam ikan berwarna oranye ini lebih rendah dibandingkan jenis ikan lain seperti mackerel.
Produk susu kaya akan vitamin D dan merupakan sumber kalsium terbaik untuk memperkuat tulang. Untuk itu, jangan lupa sertakan tiga cangkir susu setiap hari untuk melengkapi menu diet sehat Anda.
Penting bagi Bunda memenuhi kebutuhan zat besi, dan Anda bisa mendapatkannya dari daging sapi tanpa lemak. Di samping itu, daging sapi juga kaya protein serta vitamin B12 tambahan yang dibutuhkan Bunda menyusui.
Anda mungkin tergoda untuk mengurangi jumlah karbohidrat, namun ingat ada si kecil yang kebutuhan nutrisinya harus dipenuhi. Kehilangan berat badan terlalu cepat dapat mengakibatkan produksi ASI menurun serta mudah lemas. Jangan khawatir, Bunda bisa mencampurkan sumber karbohidrat menyehatkan seperti beras merah untuk memenuhi energi harian.
Artikel terkait: Manfaat konsumsi oatmeal untuk kehamilan dan janin, Bunda perlu tahu!
Bunda tak pernah melewatkan sarapan, tak ada salahnya menjadikan telur sebagai menu andalan. Untuk menu yang lebih menggugah selera, campurkan satu atau dua butir telur rebus dalam salad sayuran yang segar. Telur diperkaya DHA untuk meningkatkan kadar asam lemak esensial selama masa pemulihan sekaligus diet Anda.
Bun, asam folat menjadi nutrisi penting untuk perkembangan si kecil. Nikamti semangkuk roti dan pasta gandum yang akan memberikan serat dan zat besi dalam dosis yang tepat selama diet sehat Anda.
Sudah bukan rahasia umum bahwa sayuran berdaun hijau adalah sumber nutrisi yang menyehatkan. Tak hanya vitamin, sayuran juga kaya kalsium dan vitamin C yang bermanfaat untuk menyehatkan jantung serta rendah kalori.
Bagi Bunda penikmat sereal, maka bisa meneruskan mengonsumsi kudapan satu ini sebelum tidur untuk mendongkrak kebutuhan energi di pagi hari. Baik disajikan panas maupun dengan susu dingin, sereal diperkaya vitamin dan deretan nutrisi penting untuk pemenuhan nutrisi harian Anda.
Nah Parents, semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga :
6 Manfaat dan Efek Samping Teh Jahe untuk Ibu Hamil, Apa Saja?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.