X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Cegah Risiko Kematian, Ini 3 Cara Efektif Deteksi Dini Penyakit Jantung 

Bacaan 6 menit

Di Indonesia, penyakit jantung bahkan menjadi penyebab kematian nomor dua setelah penyakit stroke. Ada 15 dari 1.000 orang di Indonesia yang menderita penyakit kardiovaskular pada 2018. Itulah alasan pentingnya melakukan deteksi dini penyakit jantung untuk mencegah terjadinya kematian. 

Seperti diketahui, jantung merupakan organ vital yang harus dijaga kesehatannya. Tidak semua gangguan jantung terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan kematian mendadak. Sebagian kejadian gangguan jantung menunjukkan tanda-tanda yang bila dicermati bisa segera diatasi untuk mencegahnya menjadi semakin parah. 

Waspadai Gejalanya untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung

deteksi dini penyakit jantung

Sumber: Pexels

Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit jantung merupakan penyakit yang tidak bisa dideteksi dini. Anggapan tersebut terjadi lantaran banyak kejadian di mana seseorang yang terlihat sehat dalam kehidupan sehari-harinya, lalu tiba-tiba meninggal akibat serangan jantung. 

Padahal hal tersebut terjadi lantaran gejala penyakit jantung kerap tidak disadari oleh penderitanya. Apalagi bila penderitanya masih berusia muda dan produktif. Menurut Dr. dr. Antonia Anna Lukito, Sp. JP (K), Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Siloam Hospitals Lippo Village, serangan jantung akan menunjukkan gejala peringatan. 

“Kebanyakan pasien menyangkal bahwa mereka mengalami gejala awal peringatan serangan jantung, sampai akhirnya penyakit jantung sudah parah dan serangan jantung benar-benar terjadi,” ucap dr. Antonia, yang ditemui dalam virtual media briefing pada Kamis (18/11).

Adapun beberapa gejala peringatan serangan jantung adalah: 

  • Pusing 
  • Kliyengan 
  • Rasa ingin pingsan 
  • Mual, kembung, atau mau muntah 
  • Napas tak lega 
  • Keringat dingin atau keringat deras 

Sementara itu, sebanyak lebih dari 50% pasien penyakit jantung meninggal mendadak tanpa gejala peringatan sama sekali. 

Artikel Terkait: 6 Tanda penyakit jantung pada wanita yang tidak disadari, salah satunya sakit perut

Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung

Cegah Risiko Kematian, Ini 3 Cara Efektif Deteksi Dini Penyakit Jantung 

Deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung. Saat penyakit jantung terdeteksi dini, maka pasien bisa segera mendapat perawatan sehingga mereka bisa terhindar dari risiko kematian. 

Dengan kemajuan teknologi kedokteran saat ini, ada beberapa cara untuk mendeteksi dini penyakit jantung, yaitu:

1. Biomarker

Cara deteksi dini penyakit jantung yang pertama adalah dengan Biomarker Troponin T dan NT pro-BNP dalam tes darah. Akurasi Biomarker telah diakui di seluruh dunia. 

Bukan hanya dapat mendeteksi dini jantung, Biomarker juga dapat mencari tahu tingkat keparahan kondisi pasien. Sehingga pasien dapat merencanakan pengobatan yang efektif sesuai kondisinya tersebut. 

Biomarker juga dapat digunakan oleh pasien penyakit jantung yang sedang menjalani pengobatan. Fungsinya adalah untuk mengetahui efektivitas pengobatan yang dijalani

2. Ekokardiografi

Disebut juga sebagai USG jantung, ekokardiografi bekerja dengan menggunakan gelombang suara yang dapat menangkap struktur jantung. Dengan menggunakan ekokardiografi, pasien dapat diperiksakan apabila ada kelainan pada struktur jantung.

Selain itu juga dapat mengetahui apabila ada kelainan aliran darah, pembuluh darah, serta fungsi otot jantung untuk memompa darah.

3. CT Scan/MRI Jantung

Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran terkait organ jantung, khususnya arteri jantung. Dengan begitu, bisa diketahui bila ada penumpukan plak pada pembuluh arteri yang sering menjadi penyebab terjadinya serangan jantung. Selain itu, CT Scan juga bisa digunakan untuk mendeteksi masalah pada katup jantung serta kemampuan otot jantung untuk memompa darah.

Artikel Terkait: Suami Mendengkur, Waspadai Penyakit Jantung

Gaya Hidup Pasif Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung 

Cegah Risiko Kematian, Ini 3 Cara Efektif Deteksi Dini Penyakit Jantung 

Di masa pandemi, tingkat mortalitas di rumah sakit akibat serangan jantung meningkat sebanyak 23%. Hal tersebut tentu saja bukan hal yang menggembirakan. 

“Bahkan 16,3% pasien yang dirawat di ruang isolasi COVID-19 ternyata telah mempunyai penyakit bawaan kardiovaskular,“ ucap Ahmed Hassan, Director, Country Manager Diagnostic, Roche Indonesia, yang ditemui dalam acara yang sama. 

Penambahan jumlah tersebut disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik selama pandemi. Penetapan pembatasan aktivitas dan diberlakukannya skema work from home memang membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk di depan laptop tanpa adanya aktivitas fisik. Padahal aktivitas fisik sangat penting untuk mencegah penyakit jantung.

Artikel Terkait: Cegah Penyakit Jantung, Ini 5 Manfaat Polifenol Bagi Kesehatan

Faktor Risiko Lainnya yang Menyebabkan Penyakit Jantung

Beberapa faktor risiko penyakit jantung adalah: 

1. Merokok 

Rokok memiliki banyak kandungan yang dapat menurunkan kinerja jantung. Selain itu, rokok juga memiliki zat yang dapat mengurangi pasokan oksigen ke dalam jantung dan membuat jantung berdetak lebih cepat.

2. Kolesterol Tinggi 

Kolesterol dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di dinding pembuluh darah. Hal tersebut kemudian membuat aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Inilah yang kemudian menjadi penyebab terjadinya penyakit kardiovaskular.

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

3. Obesitas 

Obesitas juga diketahui dapat menyebabkan terjadinya kolesterol tinggi dan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah, yang akhirnya menyebabkan penyakit jantung.

4. Hipertensi 

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang berakhir dengan penyakit jantung. Itulah yang menyebabkan seorang penderita hipertensi harus mengonsumsi obat seumur hidup untuk mengontrol tekanan darahnya agar terhindar dari penyakit kardiovaskular.

5. Diabetes 

Diabetes adalah kondisi meningkatnya kadar gula di dalam darah. Selanjutnya kadar gula darah yang tinggi juga dapat merusak pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung.

6. Gaya Hidup Pasif 

Kurangnya aktivitas fisik lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi yang kemudian berakhir pada penyakit jantung.

5 Cara Mencegah Penyakit Jantung

Cegah Risiko Kematian, Ini 3 Cara Efektif Deteksi Dini Penyakit Jantung 

Banyaknya jumlah penyakit jantung dan risikonya terhadap kematian, membuat kita perlu mencegahnya. Menurut dr. Antonia ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung, yaitu:

1. Aktif Bergerak

Siapa pun wajib bergerak aktif, namun bukan asal bergerak. Dokter Antonia menyarankan untuk berolahraga setiap hari dengan jenis olahraga aerobik minimal selama 30 menit.

Anda bisa melakukan jalan kaki atau naik sepeda, tapi lakukan secara non stop minimal 30 menit tanpa ada gangguan. Kebanyakan ibu rumah tangga merasa sudah bergerak setiap hari saat melakukan pekerjaan rumah.

Padahal kenyataannya gerakan yang dilakukan hanyalah gerakan minimal tanpa aerobik yang tidak berpengaruh apa-apa terhadap kesehatan.

2. Diet Plant and Fish Based

Makanan yang bersumber dari nabati dan ikan diketahui rendah lemak jahat dan tinggi lemak baik. Hal tersebut tentu saja baik untuk mencegah terjadinya diabetes dan kolesterol tinggi.

3. Diet Menu Serat Tinggi

Bukan hanya baik untuk kesehatan pencernaan, makanan tinggi serat juga dapat menjaga kadar gula dalam darah dan membuat kenyang lebih lama sehingga Anda tidak tergoda untuk mengonsumsi camilan yang tidak sehat.

4. Menghindari Makanan Kemasan dan Tinggi Gula

Makanan kemasan diketahui banyak yang mengandung kalori kosong dan minim gizi. Bukan hanya tidak memberikan manfaat, makanan kemasan dan tinggi gula juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas, hipertensi, dan diabetes, yang dapat menjadi penyebab penyakit jantung.

5. Mengelola Pikiran

Menjaga pikiran tetap tenang dapat menghindarkan Anda dari stres yang menjadi salah satu penyebab terbanyak terjadinya penyakit jantung. Sebab, stres dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah atau hipertensi.

Nah itulah informasi terkai pentingnya deteksi dini penyakit jantung. Karena sering terjadi tanpa disadari, dr. Antonia juga menyarankan agar setiap orang rutin melakukan medical check up untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya secara menyeluruh, termasuk kondisi jantung.

****

Baca juga:

Cegah risiko penyakit jantung dengan membatasi 9 jenis makanan ini!

6 Artis Meninggal karena Penyakit Jantung di Usia Muda, Cecep Reza hingga Hanna Kirana

Penelitian: Ibu punya banyak anak lebih berisiko mengalami sakit jantung

 

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Cegah Risiko Kematian, Ini 3 Cara Efektif Deteksi Dini Penyakit Jantung 
Bagikan:
  • Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

    Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

  • Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

    Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

  • Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

    Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

  • Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

    Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

  • Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

    Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

  • Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

    Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.