Pernah mengalami demam saat hamil? Demam pada ibu hamil, ringan atau berat sebaiknya jangan disepelekan ya, Bun.
Mengapa?
Demam sebenarnya bisa dikatakan sebagai mekanisme tubuh dalam memberikan sinyal atau tanda bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi dalam tubuh.
Saat demam, proses kekebalan tubuh sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri, atau parasit.
Apabila seseorang mengalami demam tentu saja bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, baik bagi orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi.
Demam biasanya perlu diwaspadai jika suhu tubuh sudah mencapai angka di atas 38 °C atau lebih tinggi.
Jika suhu tubuh kian meningkat dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi serius. Terlebih demam pada ibu hamil.
Dalam hal ini, dr. Yusfa Rasyid Sp.OG dari RSIA YPK, Menteng, Jakarta, menjelaskan bahwa demam pada ibu yang sedang hamil memang perlu diwaspadai.
“Tapi memang perlu dilihat lebih dulu, demam ini akan tergantung disebabkan oleh apa? Infeksi? Dehidrasi atau apa? Kalau memang karena infeksi dipastikan dulu infeksinya di mana?” ujar dr. Yusfa.
Lebih lanjutnya, baca artikel ini sampai habis.
Penyebab Demam pada Ibu Hamil
Biasanya apa saja yang sering menyebabkan ibu hamil demam?
dr. Yusfa memaparkan, salah satu penyebab utama demam pada ibu yang sedang mengandung karena viral infeksion, seperti batuk pilek dan kondisi ini memang tidak berbahaya.
Selain itu, perlu dipahami juga bahwa infeksi virus dan bakteri merupakan penyebab demam pada ibu berbadan dua yang paling umum.
Demam pada ibu yang sedang mengandung karena infeksi ekstra genital bukan dikarenakan viral seperti pilek, tidaklah berbahaya.
Namun pada tifus, demam berdarah tentu berbahaya buat ibu hamil, dan pada bayi yang akan memberikan dampak jangka panjang.
“Sebenarnya demam pada ibu hamil tidak begitu berpengaruh pada janin, kalau demamnya tinggi hanya bisa menyebabkan janin takikardia atau deg-degaan. Tapi bahaya atau tidaknya tergantung jenis infeksi atau lokasi infeksi.”
Efek Demam yang Lebih Serius pada Janin
Ia melanjutkan, demam pada ibu hamil yang berbahaya tentu bila demam disebabkan infeksi di area genital seperti vaginitis, lalu menjadi korioamnitis, yang dapat menyebabkan selaput ketuban pecah.
“Kalau pecah usia di bawah 28 minggu, janin sulit diselamatkan, kalau di atas 28 minggu tentu janin bisa dirawat, dan prognonis pada janin tergantung sudah berapa lama infeksi tersebut terjadi dan sejauh mana dampaknya pada janin. Di samping itu, risikonya juga dikarenakan paru-paru janin sendiri belum matang,” paparnya,
Menurut beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh Universitas John Hopkins, demam pada ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan tabung saraf pada janin sehingga janin tidak berkembang dan terjadinya keguguran.
Kapan Harus Khawatir?
Dalam hal ini dr Yusfa pun membenarkannya. Oleh karena itulah ia mengingatkan agar ibu hamil tetap waspada jika mengalami demam tinggi.
“Iya, hati hati kalau demamnya tinggi dan tidak turun lebih dari 5 hari, Anda harus ke dokter. Infeksi intra dan ekstragenital bisa menyebabkan terjadinya kontraksi hingga terjadi keguguran atau persalinan prematur,” tegasnya.
Jangan lupa untuk memperhatikan beberapa gejala yang menyertai demam, seperti sesak napas, menggigil, sakit punggung, sakit perut, hingga leher kaku.
Jika memang merasakan beberapa gejala seperti ini, pastikan untuk memberitahukan kepada dokter.
Selanjutnya, dr. Yusfa mengingatkan, ibu hamil yang mengalami demam tidak dianjurkan mengonsumsi obat sembarangan.
Segala yang diasup idealnya memang lebih dulu dikonsultasikan pada dokter, sebab makan obat-obatan sembarangan juga bisa menimbulkan risiko buruk pada perkembangan janin.
Tips Penanganan Pertama Demam pada Ibu Hamil
Jika Anda mengalami demam, lakukan ini ya, Parents:
- Pertama, pastikan agar tubuh Bunda tidak mengalami dehidrasi. Untuk itu jangan lupa mengonsumsi banyak cairan agar tetap terhidrasi dan membantu mendinginkan tubuh Bunda dari dalam.
- Pastikan istirahat cukup karena dengan terpenuhinya waktu istrirahat bisa membantu mengatasi demam pada ibu hamil.
- Gunakan pakaian nyaman sehingga Bunda tidak perlu merasa kepanasan. Jika merasa menggigil gunakan selimut tipis agar lebih nyaman.
- Minum obat penurun panas, “Perhatikan kandungan obat yang akan dikonsumsi, pilih saja parasetamol karena aman diminum ibu hamil saat demam,” ujar dr. Yusfa.
***
Itulah informasi seputar demam pada ibu hamil. Semoga kehamilan Anda selalu sehat, Parents.
Baca juga:
10 Hal yang Wajib dipelajari oleh Calon Ibu Tentang Hamil dan Melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.