Apa dampak pemberian asi diselingi susu formula?
Sebagai orang tua, Bunda pasti ingin memberikan nutrisi terbaik untuk si Kecil agar tumbuh kembangnya bisa optimal sesuai dengan usianya.
Pemberian ASI eksklusif selama 2 tahun kehidupan awal si Kecil sangat dianjurkan demi memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang membuat Bunda mungkin tidak bisa memberi ASI eksklusif pada si Kecil selama 2 tahun awal kehidupannya.
Oleh karean itu, Bunda pun memilih untuk menyelinginya dengan susu formula (sufor). Namun, adakah dampak pemberian ASI diselingi susu formula?
Cek jawabannya di bawah ini.
Artikel terkait: 6 Tanda Bayi Alergi Susu Formula dan Tips Mengatasinya
Kapan Harus Memberikan Susu Formula Beriringan dengan ASI?
Melansir dari Healthline, berikut beberapa kondisi yang dapat jadi pertimbangan pemberian susu formula beriringan dengan ASI.
1. Kekurangan Pasokan ASI
Umumnya, ASI akan keluar saat bayi lahir dan produksinya menyesuaikan kebutuhan bayi.
Semakin sering bayi menyusu langsung pada ibu, maka produksi ASI akan semakin deras. Kalau kondisinya seperti itu, maka Bunda tak perlu memberikan tambahan susu formula.
Akan tetapi, jika produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan si Kecil, inilah saatnya Bunda memberikan tambahan susu formula.
Perubahan hormon, riwayat operasi pada payudara, konsumsi obat, dan usia biasanya menyebabkan masalah pasokan ASI.
2. Punya Anak Kembar
Apabila Bunda melahirkan anak kembar, bisa jadi produksi ASI tidak mencukupi untuk keduanya.
Terlebih jika si Kecil dua-duanya sangat bersemangat untuk minum ASI.
Bunda bisa memberikan alternatif susu formula pada si Kecil selain ASI saja.
3. Kurang Waktu Tidur atau Istirahat untuk Ibu
Bunda yang baru saja melahirkan dan punya newborn baby pasti merasakan yang namanya kurang tidur, kurang istirahat, dan begadang saat malam hari.
Perubahan tersebut diakibatkan oleh bayi yang masih sering terbangun untuk menyusu.
Demi menjaga kewarasan dan kondisi fisik Bunda agar tidak kurang tidur, berikan susu formula pada si Kecil saat ia terbangun di malam hari.
Bunda bisa bergantian berjaga malam hari dengan pasangan untuk memberikan susu formula dalam botol pada si Kecil.
4. Ibu akan Kembali Bekerja
Jika Bunda adalah seorang ibu bekerja yang harus kembali beraktivitas di luar rumah, maka tidak apa-apa untuk memberikan susu formula pada bayi.
Misalnya, Bunda dapat menyusui di pagi dan malam hari, sementara itu meminta pengasuh bayi untuk memberikan susu formula di sela-sela waktu tersebut.
Artikel terbaik: Jadwal Pemberian Susu Formula pada Bayi 0-6 Bulan yang Disarankan
Bolehkah Bayi Selang-Seling ASI dan Susu Formula?
ASI merupakan pilihan nutrisi terbaik untuk bayi. Namun, menyusui tidak memungkinkan bagi semua ibu.
Bagi banyak ibu, keputusan untuk menyusui atau memberi susu formula didasarkan pada tingkat kenyamanan, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu.
Bayi boleh selang-seling ASI dan susu formula jika kondisi ibu tidak memungkinkan untuk menyusui maupun ibu memutuskan untuk tidak menyusui.
Susu formula menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Akan tetapi, perlu Bunda ketahui bahwa pemberian susu formula pada saat bayi masih mengonsumsi ASI akan memengaruhi produksi ASI.
Melansir dari Australian Breastfeeding Association, menjaga pasokan ASI bisa menjadi hal sulit ketika bayi sudah diberikan susu formula.
Semakin banyak susu formula yang dikonsumsi oleh bayi, semakin sedikit ASI yang diproduksi oleh payudara.
Selain, terkadang bayi akan jadi lebih suka minum dari botol daripada minum susu dari payudara.
Bunda perlu mempertimbangkan ini sebelum memberikan susu formula pada si Kecil.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Menyusui Saat Demam? Bunda, Simak Tips Aman Melakukannya!
Bolehkah Bayi Minum ASI Ditambah Susu Formula?
Melansir dari KidsHealth, bayi boleh minum ASI ditambah susu formula. Terlebih jika memang kondisi ibu tidak memungkinkan untuk menyusui secara langsung.
Dampak pemberian ASI diselingi susu formula pada bayi adalah si Kecil mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan.
Susu formula merupakan alternatif bergizi dan bahkan mengandung beberapa vitamin serta nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Susu formula menggunakan kombinasi kompleks protein, gula, lemak, dan vitamin.
Bahkan, susu formula mengandung vitamin D yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembang optimalnya.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar semua bayi yang disusui menerima suplemen vitamin D selama 2 bulan pertama dan terus berlanjut sampai ia mengonsumsi cukup susu formula atau susu yang diperkaya vitamin D setelah usianya 1 tahun.
Artikel terkait: 5 Vitamin yang Wajib Dikonsumsi Ibu Menyusui agar Bayi Cerdas, Catat Bun!
Bolehkah Memberi ASI Setelah Minum Susu Formula?
Ingat kembali bahwa ASI adalah nutrisi terbaik untuk buah hati. Oleh karenanya, sangat boleh memberikan ASI pada bayi setelah ia minum susu formula.
Memberikan ASI pada si Kecil setelah ia minum susu formula juga jadi cara untuk menjaga pasokan.
Lagipula, melansir dari KidsHealth, ada beberapa antibodi yang ditemukan dalam ASI, namun tidak terdapat dalam susu formula.
Susu formula pun belum dapat menduplikasi kompleksitas ASI yang berubah seiring perubahan kebutuhan bayi.
Bunda bisa memberikan si Kecil ASI setelah ia minum susu formula karena sebenarnya nutrisi terbaik yang ia butuhkan adalah ASI dari ibunya.
Jangan ragu memberikan ASI langsung pada si Kecil setelah ia minum susu formula, ya, Bunda.
Artikel terkait:Durasi Ideal Bayi Menyusu Setelah Lahir dan Tanda Mendapat Cukup ASI
Apakah Susu Formula Lebih Kenyang dari ASI?
Susu formula tidak lebih bikin bayi kenyang dibanding ASI.
Pasalnya, susu formula lebih sulit dicerna oleh bayi, terlebih bayi yang baru lahir karena sistem pencernaannya belum terbentuk sempurna.
Sebaliknya, ASI sangat mudah dicerna oleh bayi yang baru lahir dan jadi makanan yang sempurna untuk sistem pencernaan bayi.
Oleh karena ASI cenderung lebih mudah dicerna, maka bayi pun akan lebih mudah merasa kenyang karena menyerap lebih banyak nutrisi.
Lebih dari itu, bayi yang disusui dengan ASI cenderung lebih jarang mengalami diare atau sembelit.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI sebagai pilihan terbaik bagi bayi.
Pemberian ASI tidak hanya membuat bayi lebih kenyang karena mudah dicerna, tapi juga melindunginya dari infeksi, alergi, dan kondisi kronis.
Pemberian ASI eksklusif dianjurkan selama 6 bulan pertama sampai 2 tahun usia bayi.
***
Jadi Bunda, dapat disimpulkan bahwa tidak ada dampak pemberian ASI diselingi susu formula yang membahayakan atau buruk bagi kesehatan bayi.
Akan tetapi, ASI memang menjadi makanan dan sumber nutrisi terbaik bagi bayi di awal kehidupannya.
ASI lebih mudah dicerna dan memiliki nutrisi lengkap sehingga menjadi sumber makanan terbaik bagi bayi.
Akan tetapi susu formula bisa diberikan pada bayi dengan kondisi tertentu misal produksi ASI tidak mencukupi, ibu harus kembali bekerja, dan kondisi lain.
Pastikan Bunda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memberikan susu formula pada bayi, terlebih jika bayi masih berusia di bawah satu tahun.
Can You Mix Breast Milk and Formula
https://www.healthline.com/health/baby/can-you-mix-breast-milk-and-formula
Breastfeeding vs. Formula Feeding
https://kidshealth.org/en/parents/breast-bottle-feeding.html
How to combine breast and bottle feeding
https://www.nhs.uk/conditions/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/bottle-feeding/combine-breast-and-bottle/
Mixed feeding, Australian Breastfeeding Association
https://www.breastfeeding.asn.au/resources/mixed-feeding
Baca Juga:
Sungguh Menakjubkan! Inilah Cara Mulut Bayi Mengeluarkan ASI [Video]
Bayi Suka Menggigit Puting Saat Menyusu? Ini 6 Tips yang Perlu Busui Lakukan!