Bagi Bunda yang tengah mengalami haid, kita pastinya merasa seringkali diikuti rasa tidak nyaman seperti kram atau sakit perut yang luar biasa. Belum lagi bila harus melalui mood swing atau pun energi yang menurun. Sayangnya, tidak banyak negara yang menerapkan cuti haid bagi karyawannya. Namun, di Eropa, Spanyol akan menjadi yang pertama mencanangkan cuti haid bagi perempuan.
Masih Berupa Draf RUU
Sumber: Pexels
Dilansir dari Kumparan, RUU tersebut masih berupa draf RUU yang akan dibawa ke kabinet untuk dikaji.
Bila RUU tersebut sah dan berhasil diundangkan, maka Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang menerapkan kebijakan cuti menstruasi di mata hukum.
Kebijakan cuti menstruasi ini secara umum melegalkan cuti selama 3 hari dalam sebulan.
Dikutip dari Euronews, Menteri Kesetaraan Spanyol, Irene Montero, menerangkan bahwa pemerintahan Spanyol akan mengakui secara hukum hak-hak perempuan yang menderita rasa sakit ketika menstruasi.
Artikel Terkait: Benarkah Tidak Boleh Konsumsi Nanas saat Haid? Cek Faktanya!
Isi Draf RUU Cuti Haid Spanyol
Sumber: Pexels
Apa saja yang terkandung dalam isi draf RUU tersebut ya, Bunda?
Tentunya cuti haid Spanyol akan sangat membantu para perempuan yang tengah bekerja untuk bisa meminta hak istirahatnya.
Dikutip dari Kumparan, para perempuan yang mengalami dismenore atau nyeri menstruasi berlebih akan diizinkan mengambil cuti 3 hari setiap bulan. Syaratnya hanya surat dari dokter.
Namun, cuti ini hanya akan menaungi para perempuan yang mengalami kesakitan karena dismenore, bukan ketidaknyamanan ringan setiap haid.
1/3 Perempuan Spanyol Menderita Gejala Dismenore
Sumber: Pexels
Dismenore adalah rasa nyeri luar biasa yang dirasakan ketika menstruasi. Mulai dari rasa sakit bagian perut bawah, nyeri punggung bawah, kaki, rasa mual, muntah, lelah, hingga hilang kesadaran.
Sekitar 1/3 perempuan di Spanyol yang mengalami menstruasi pun menderita dismenore.
Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Spanyol, Angela Rodriguez, berpendapat bahwa cuti haid tidak berbeda dengan cuti sakit. Gejala-gejala yang serupa tentunya berlaku untuk menstruasi.
Artikel Terkait: Jangan Remehkan Nyeri Haid Karena Endometriosis, Perempuan Butuh Support System yang Kuat
Dukungan Lain Pemerintah Spanyol Terhadap Perempuan
Sumber: Pexels
Tidak hanya soal cuti haid, Bunda. Pemerintah Spanyol juga akan melakukan kebijakan terkait kesehatan reproduksi perempuan.
Salah satu kebutuhan utama perempuan yakni tampon atau pembalut pun mulai dipertimbangkan. Pemerintah mulai membuka diskusi terkait Pajak Pertambahan Nilai pada barang-barang tersebut.
Rencananya, pemerintah akan menghapus PPN produk reproduksi perempuan agar bisa diakses oleh banyak kalangan.
Pun juga pembalut dan tampon akan disediakan gratis oleh sekolah dan juga penjara perempuan. Alat kontrasepsi juga akan diberi subsidi agar bisa dijangkau lebih murah.
Tahukah Bunda bahwa cuti haid selama ini hanya ada di Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Zambia? Yuk bersama-sama dukung cuti haid tidak hanya di Spanyol, tapi juga seluruh dunia!
***
Baca Juga:
5 Tanda-Tanda Menstruasi pada Ibu Menyusui dan Waktu Normal Haid Pascapersalinan
Dismenore atau Kram Saat Menstruasi, Simak Penjelasan Lengkap Kondisi Ini!
6 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Normal, serta Cara Mencegah dan Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.