X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Ciri Daging Sapi dan Ayam Gelonggongan, Salah Satunya Beraroma Busuk

Bacaan 4 menit

Parents, daging gelonggongan adalah daging yang sudah dicampur atau disuntik dengan banyak air. Praktik gelonggongan dilakukan dengan memasukkan air dengan arus cukup tinggi melalui mulut sapi atau ayam secara paksa lewat selang. Hal ini bertujuan agar bobot daging meningkat. Tak hanya mencurangi timbangan dan menyiksa hewan, daging gelonggongan bisa berbahaya untuk tubuh jika menggunakan air kotor yang terkontaminasi bakteri. Maka itu, ciri daging gelonggongan wajib Parents ketahui.

Apa saja sih ciri daging sapi dan ayam gelongongan? Simak bersama di sini

Ciri Daging Gelonggongan yang Patut Diwaspadai

1. Ciri Daging Sapi Gelonggongan

Dilansir dari liputan6 (10/05/21), ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mengetahui ciri daging gelonggongan.

ciri daging gelonggongan

Warna

Karakteristik utama daging sapi segar dapat dilihat dari warnanya. Daging sapi segar memiliki warna yang merah tua yang menonjol. Sementara itu, daging sapi gelonggongan memiliki warna yang cenderung pucat.

Sapi gelombongan umumnya tidak dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), melainkan dipotong secara illegal. Karena sebelum dipotong, sapi akan dipaksa minum air dari kran air mengalir hingga sapi tersebut kembung.

Artikel terkait: Ingin makan sate saat hamil? ini yang harus Bunda perhatikan

Aroma

Daging sapi memiliki aroma sapi yang khas. Beraroma khas tidak masam atau tidak busuk. Kalau Parents biasa membeli daging sapi, aroma daging sapi akan mudah dikenali.

Daging sapi gelonggongan memiliki aroma sapi yang samar dan kurang khas seperti bau sapi biasanya. Jika daging sudah disimpan terlalu lama, aroma daging bisa seperti bau busuk.

Tekstur

Ciri Daging Gelonggongan yang Patut Diwaspadai

Ciri daging sapi gelonggongan selanjutnya dapat dilihat dari teksturnya. Daging gelonggongan terasa lembek dan berair. Jika ditekan, daging bisa mengeluarkan air. Sebaliknya, daging sapi segar memiliki tekstur yang padat dan solid.

Daging sapi tidak mudah direnggangkan dan cenderung kencang dan kaku. Pastikan Parents tidak lupa untuk meraba permukaan daging untuk mengenali karakteristik daging ini. Selain itu,jika daging direbus, daging gelonggongan akan menyusut dan menjadi lebih kecil.

Cara Menjual

Daging sapi segar di pasar biasaya dijual dengan cara digantung. Sementara daging sapi gelonggongan lebih sering dijual dengan tidak digantung atau diletakkan pada meja atau wadah.

Cara ini dilakukan untuk mencegah agar air yang digelonggong pada daging tidak terlihat menetes. Jadi, saat Parents memilih daging, pastikan untuk memilih daging yang dijual dengan cara digantung.

Artikel terkait: Sejarah dan Resep Sop Konro, Kuliner Tradisional Khas Makassar

2. Ciri Daging Ayam Gelonggongan

Ciri Daging Gelonggongan yang Patut Diwaspadai

Selain daging sapi, rupanya daging ayam juga sering digelonggong. Supaya daging terlihat lebih gemuk dan besar, pedagang daging ayam menyuntiknya dengan air. Saat ditimbang daging ayam akan jadi lebih berat. Berikut ciri daging ayam gelonggongan:

1. Daging ayam terlihat lebih basah

2. Tekstur lebih lembek karena adanya air di bawah lapisan kulit

3. Bila daging diangkat maka akan meneteskan air

4. Bila daging diiris secara melintang dapat mengeluarkan air.

Artikel terkait: Makan Daging Kambing Bisa Sebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?

Bahaya Daging Gelonggongan

olahan daging gorengan berbahaya makanan kolesterol tinggi

Melalui proses yang berbahaya, daging sapi glonggongan berpotensi mengandung berbagai bakteri. Selain dari bakteri dari daging sapi sendiri, juga dari bakteri air yang dimasukkan paksa pada hewan yang akan disembelih.

Mengutip Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni dari Universitas Negerti Yogyakarta (2011), daging glonggongan dinyatakan tercemar oleh bakteri Salmonella, Clostridium, dan Listeria yang dapat menyebabkan keracunan dan diare bagi yang menkonsumsinya.

Cerita mitra kami
Terima Kasih Bunda Telah Memasak dengan Penuh Cinta untuk Keluarga
Terima Kasih Bunda Telah Memasak dengan Penuh Cinta untuk Keluarga
Tips Membuat Kreasi Menu MPASI Bernutrisi untuk si Kecil ala Royco
Tips Membuat Kreasi Menu MPASI Bernutrisi untuk si Kecil ala Royco
Si Kecil Bosan Minum Susu? Yuk, Coba Bikin Tiga Kreasi Masakan dari Susu Berikut Ini!
Si Kecil Bosan Minum Susu? Yuk, Coba Bikin Tiga Kreasi Masakan dari Susu Berikut Ini!
5 Tips Menyiapkan Bekal Anak yang Ideal dan Praktis, Tak Cuma Estetik Tapi Juga Sehat!
5 Tips Menyiapkan Bekal Anak yang Ideal dan Praktis, Tak Cuma Estetik Tapi Juga Sehat!

"Biasanya efek yang sering dirasakan akibat mengonsumsi daging sapi glonggongan adalah diare," jelas Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Disperta) Ngawi, Dr. Tri Wahyu Setiani pada BANGSAONLINE.com, Jumat (03/08/2018).

Bakteri tersebut bisa menyebabkan cepat busuk. Tentunya, juga dapat mengakibatkan efek berbahaya di tubuh manusia. Tidak hanya diare dan keracunan, tetapi bisa juga kematian.

"Dan apabila yang mengonsumsi tidak dapat memasaknya, terus mengidap infeksi sekunder dapat berakhir dengan kematian," lanjut Mbak lis, sapaan dokter hewan yang bertugas di Disperta Ngawi ini.

Itulah beberapa ciri daging sapi dan ayam gelonggongan yang patut diwaspadai. Semoga bisa menambah ilmu Parents dalam memilah makanan sehat.

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-menyimpan-daging 

id.theasianparent.com/cara-memilih-daging-berkualitas 

id.theasianparent.com/mpasi-daging-sapi

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Azahra Syifa

Diedit oleh:

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Makanan & Minuman
  • /
  • Ciri Daging Sapi dan Ayam Gelonggongan, Salah Satunya Beraroma Busuk
Bagikan:
  • 11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

    11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

  • Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

    Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

  • Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

    Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

  • 11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

    11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

  • Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

    Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

  • Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

    Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.