Apa ciri-ciri anak cacingan?
Ada yang bilang, salah satunya adalah badan kurus meski banyak makan. Benarkah?
Cacingan merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh adanya cacing parasit kecil.
Ada banyak jenis cacing, namun cacing kremi menjadi jenis cacing yang banyak menyerang tubuh seseorang.
Sebagai informasi, cacing kremi berukuran kecil, tipis, bentuknya seperti pin yang mana bisa hidup dalam usus besar dan rektum manusia.
Memiliki ukuran sekitar seperempat hingga 1,5 inci, cacing jenis ini banyak ditemukan pada anak usia sekolah dasar.
Mereka akan menjelajahi usus juga anus, juga menyimpan telur.
Bagaimana cara mengetahui bahwa si Kecil cacingan? Perhatikan tanda-tanda ini, Parents.
Artikel terkait: Anak Cacingan? Ini Cara Memilih Obat Cacing yang Tepat Menurut Dokter
Ciri-ciri Anak Cacingan
1. Gatal di Area Anus
Umumnya, gatal di area anus menjadi tanda awal cacingan yang harus Parents jadikan perhatian.
Rasa gatal ini akan bertambah parah di malam hari, karena saat itulah cacing akan berpindah dari usus ke sekitar anus untuk berkembang biak.
2. Ciri Cacingan Lainnya pada Anak
Mengutip WebMD, berikut gejala lain yang harus diperhatikan:
- Gatal di area anus atau vagina pada anak perempuan
- Timbul kemerahan di sekitar area bawah tubuh
- Anak menjadi gelisah dan sulit tidur
Pada beberapa kasus, anak yang memiliki cacingan juga memungkinkan menunjukkan gejala atau komplikasi berikut walaupun cukup jarang terjadi:
- Cacing terlihat keluar dari anus, berukuran kecil, putih dan panjang sekitar 8-13 mm
- Sakit perut
- Vulvovaginitis (peradangan vagina)
- Mual dan muntah
- Infeksi bakteri akibat garukan di area anus
- Infeksi saluran kemih (ISK)
- Radang usus buntu
- Penurunan berat badan
Artikel terkait: 10 Obat Cacingan Anak Rekomendasi di 2024 yang Aman, Cek!
Jika anak Anda terinfeksi, biasanya kondisi ini tidaklah terlalu serius dan dapat diobati dengan mudah.
Namun, perlu diketahui bahwa infeksi cacing jenis ini dapat menular.
Cacing masuk ke tubuh ketika anak menelan atau menghirup telur cacing kremi mikroskopis.
Telurnya kemudian menempel di tangan atau di bawah kuku, lalu dapat menyebar di permukaan yang disentuh anak sebut saja seprei, handuk, pakaian (terutama pakaian dalam dan piyama), toilet, perlengkapan kamar mandi, makanan, bahkan peralatan makan dan mainan.
Diperkirakan satu cacing kremi betina dapat bertelur hingga 16.000 butir.
Telur ini sanggup bertahan hingga dua minggu lamanya di luar tubuh. Namun, cacing kremi tidak ditularkan melalui hewan.
Artikel terkait: Makan Malam Bikin Anak Cacingan, Mitos atau Fakta?
Faktor Risiko Cacingan
Siapa saja berisiko tertular infeksi cacingan. Namun, risikonya akan meningkat pada golongan orang berikut.
- Usia 5-10 tahun
- Orang dewasa yang sehari-harinya bekerja dengan anak kecil
- Orang yang bermukim di lingkungan padat, semisal rumah sakit atau orang yang sedang masuk penjara
- Kebiasaan mengemut ibu jari atau menggigiti kuku
- Malas mencuci tangan
Artikel terkait: 12 Ciri Cacingan yang Rentan Menyerang Si Kecil, Parents Perlu Tahu!
Diagnosis Cacingan
Kendati sering diremehkan, rupanya ada cara tertentu yang bisa dilakukan untuk mengetes apakah Anda atau keluarga di rumah mengalami infeksi cacingan. Yaitu dengan tes rekam.
Caranya juga mudah, ambillah selotip bening dan tekan sisi lengketnya ke area kulit sekitar anus.
Lakukan ini segera setelah bangun tidur. Terapkan juga hal sama sebelum menggunakan ruang kamar mandi, shower, atau berpakaian.
Jika Anda mengalami, akan ada telur cacing yang menempel di selotip bening tersebut.
Ulangi tes ini selama 3 hari berturut-turut lalu bawa ke dokter Anda.
Nantinya, tenaga kesehatan akan melihatnya di bawah mikroskop untuk memeriksa cacing yang ada.
Jika sudah terbukti, dokter akan menganjurkan konsumsi dosis obat untuk membunuh cacing yaitu:
- Albendazole (Albenza)
- Mebendazole (Emverm)
- Pyrantel pamoate (Obat Cacing Kremi Reese, Pin-X)
Dokter biasanya menganjurkan peminuman obat dua dosis untuk membasmi cacing yang ada.
Resep obat biasanya tak hanya diminum oleh penderita, namun akan diberikan untuk semua orang di rumah Anda untuk mencegah infeksi berulang.
Artikel terkait: 5 Pilihan Obat Cacingan untuk Anak, Bantu Tingkatkan Nafsu Makan
Bagaimana Cara Mengatasi Cacingan pada Anak?
Kendati obat cacingan khusus anak dijual bebas di pasaran, infeksi cacing berulang sangat mungkin terjadi.
Namun, bukan berarti hal ini tidak bisa dicegah.
Agar tidak terkena atau menularkannya pada orang lain, lakukan kiat berikut, yuk!
- Perhatikan waktu mandi. Cacing jenis kremi bertelur di malam hari, oleh karena itu mandikan anak di malam hari segera setelah minum obat. Ulangi langkah ini esok paginya untuk mengeluarkan telur yang ada
- Tahan anak agar tidak menggaruk. Ketika menggaruk, sangat mungkin telur di bawah kuku berpindah ke dalam tubuh. Jika memang gatal, tutupi tangan anak dengan kain untuk menghindari kontaminasi
- Jaga kebersihan kuku. Upayakan menggunting kuku anak berkala agar tetap bersih dan terawat. Sebisa mungkin hentikan kebiasaan anak menggigiti kuku atau mengisap jempolnya
- Rajin mencuci tangan. Utamanya sebelum dan sesudah makan, juga saat anak habis pergi dari toilet atau luar rumah dan menyentuh sesuatu
- Bersihkan rumah secara berkala. Cucilah tempat tidur, handuk, dan mainan anak secara berkala. Gunakan air panas untuk mematikan bakteri yang ada. Saat anak mengalami cacingan, hindari berbagi alat mandi dengan orang lain hingga 2 minggu setelah pengobatan selesai
- Cegah anak memakan makanan yang telah jatuh ke lantai, apalagi jika lantai rumah belum dibersihkan
Baca juga:
7 Ciri Anak Sedih dan Tidak Bahagia, Cek Sekarang Juga!
20+ Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.