Infeksi cacing tentu saja bisa dialami semua orang, tak terkecuali anak-anak. Oleh karena itu, Parents tentu saja perlu mengetahui jenis obat cacing untuk anak.
Infeksi cacing atau penyakit cacingan ini sendiri merupakan sebuah gangguan kondisi kesehatan yang bisa dialami anak-anak ataupun dewasa. Cacingan dianggap sebagai faktor yang terkait dengan gizi buruk, gangguan pertumbuhan, dan kemampuan kognitif pada anak.

Untuk memahami lebih lanjut terkait penyakit cacing dan obat cacing untuk anak, theAsianparent Indonesia melakukan wawancara dengan dr. Meta Herdiana Hanindita SpA.
Dok, apa saja yang menyebabkan seorang anak bisa cacingan?
Berdasarkan Kemenkes RI tahun 2006, prevalensi infeksi cacing terbanyak terjadi pada anak usia sekolah 5-14 tahun. Penyakit ini dapat ditularkan melalui beberapa cara, di antaranya lewat makanan atau minuman tercemar telur cacing atau lewat tanah yang sering disebut sebagai soil transmitted helminthiasis.
Sebenarnya, faktor apa saja yang bisa meningkatkan risiko anak terkena cacingan?
Indonesia sebagai negara tropis memang memiliki angka penyakit cacingan yang cukup tinggi. Tentu juga ada beberapa faktor yang memengaruhinya, mulai dari kurangnya kebersihan, sanitasi, pasokan air bersih, kepadatan penduduk serta tanah lembab.
Adakah cara yang diperlu dilakukan orangtua untuk menghindari anak cacingan?
Bisa dicegah dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, miasalnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, sesudah ke kamar mandi, menggunting kuku seminggu sekali, menggunakan alas kaki, mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi.

Saat ini obat cacing untuk anak yang dijual di pasaran sudah terbilang banyak, bagaimana cara memilih obat yang tepat?
Prinsip pemberian obat ini pada anak adalah bila hasil pemeriksaan tinja ditemukan telur cacing atau cacing, dan memiliki gejala anemia, gangguan nutrisi dan lekas letih, lesu.
Ini semua tentu saja berdasarkan hasil pemeriksaan dokter lebih dahulu. Obat yang diperlukan tentu saja yang sesuai untuk jenis cacing berbeda-beda. Oleh karena itu sekali lagi, selalu konsultasikan dulu kepada dokter sebelum memberikan pada anak.

Apa saja jenisnya yang aman?
Ada beberapa jenis obat untuk anak yang mengalami cacingan seperti pyrantel palmoat. Pyrantel merupakan obat jenis antihelmintic atau anti-cacing. Obat ini mencegah cacing untuk tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh.
Pyrantel digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh cacing kremi dan cacing gelang. Pyrantel tidak dianjurkan bagi ibu menyusui dan anak di bawah usia 2 tahun, kecuali dengan petunjuk dokter.
Obat cacing untuk anak lainnya adalah mebendazole. Obat untuk anak yang satu ini digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Mebendazole tidak dianjurkan diberikan pada anak usia di bawah dua tahun.
Sebelum mengonsumsi obat, tentu orangtua lebih dulu pelru melakulan konsultasi dengan ke dokter. Karena, obat-obatan ini untuk mengatasi jenis cacing yang berbeda.
Sejak kapan anak boleh diberikan obat cacing? Apakah benar, pemberiannya harus 6 bulan sekali meski tidak cacingan?
Pemberian obat cacing untuk anak sebenarnya dapat dimulai sejak usia 2 tahun, dan dapat diulang 6 bulan sekali, tapi tentu saja idealnya memang perlu dilakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter anak.
***
Semoga bermafaat
Baca juga :
Ini 7 tanda anak cacingan yang mudah terlihat, Parents wajib tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.