Cepat punya momongan menjadi harapan semua orangtua, utamanya bagi pasangan yang baru menikah. Beragam cara akan dilakukan, misalnya dengan melakukan program kehamilan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jika Bunda berusia di bawah 35 tahun dan masih mencoba hamil, maka solusi terbaik yaitu mengunjungi spesialis kesuburan. Selain itu, Bunda dan suami sebaiknya mengetahui bahwa ada beragam kebiasaan harian yang bisa dilakukan agar Anda cepat punya momongan. Berikut ulasannya:
Agar cepat punya momongan #1: Ubah frekuensi bercinta
Memerhatikan intensitas berhubungan intim menjadi poin utama karena hal ini menjadi penentu seberapa cepat pasangan bisa hamil.
Menurut Dr. Mingxue Yang dari New Hope Fertility Center, sperma dapat bertahan dalam vagina hingga tiga hari. Penelitian merekomendasikan agar aktivitas intim dilakukan dua kali sehari untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Hal ini membuat sperma yang diproduksi lebih sehat, serta mengantisipasi masa subur yang mungkin saja terlewat. Dengan demikian, Anda dan pasangan dapat meningkatkan peluang untuk terjadinya pembuahan.
Selain itu, jangan lupa untuk memilih posisi seks misionaris karena posisi ini turut berpengaruh terhadap peluang untuk cepat hamil. Bagi pasangan yang ingin melakukan hubungan dengan pelumas, pastikan untuk memeriksa produk yang digunakan dengan seksama karena ada pelumas yang mengandung spermisida dan dapat menghambat usaha untuk hamil.
Agar cepat punya momongan #2: Konsumsi zat besi dan teh herbal
Penelitian menunjukkan kekurangan zat besi dapat menyebabkan anovulasi yaitu suatu kondisi di mana seorang perempuan tidak berovulasi. Untuk mengantisipasi hal ini, konsumsilah makanan kaya zat besi, misalnya daging merah dan ikan.
Tak hanya zat besi, asam omega 3 juga diperlukan untuk mendukung mobilitas dan mortilitas sperma serta keseimbangan hormon wanita. Asam omega 3 bisa didapat dari ikan berlemak seperti makarel, salmon, dan hidangan laut lainnya.
Di samping itu, teh herbal juga bisa menjadi solusi terbaik dibanding minuman berkafein yang justru dapat menghalangi ovulasi dan menghalangi Bunda untuk cepat punya momongan.
Agar cepat punya momongan #3: Melakukan pekerjaan rumah tangga
Menurut sebuah penelitian, perempuan yang lebih aktif melakukan pekerjaan rumah seperti berkebun atau membersihkan perabot kemungkinan untuk hamil meningkat tiga kali lipat. Hal itu disebabkan karena saat beraktivitas tubuh berhenti memproduksi insulin yang berlebihan yang mana dapat memengaruhi perkembangan sel telur yang sehat.
Namun perlu diingat bahwa jangan juga terlalu keras bekerja. Jangan sampai Bunda merasa stres sehingga “mematikan” organ reproduksi untuk sementara.’
“Dengan berpikir positif dan memercayai orang lain dalam bekerja sama akan menjadi kekuatan pikiran yang luar biasa,” jelas Yang.
Agar cepat punya momongan #4: Melakukan pengobatan alternatif
Pengobatan tradisional bisa menjadi alternatif untuk Bunda cepat hamil, seperti misalnya akupunktur.
Sebaliknya, hindari konsumsi beberapa obat tertentu seperti parasetamol dan ibuprofen saat mendekati waktu ovulasi karena akan memengaruhi proses pembuahan yang sedang berlangsung.
Agar cepat punya momongan #5: Berlibur ke daerah yang beriklim hangat
Kabar gembira untuk pasangan yang senang traveling. Tak hanya melepas penat, namun mengunjungi destinasi yang indah efektif dalam meningkatkan kesuburan.
Paparan sinar matahari yang didapatkan saat liburan ampuh meningkatkan kemungkinan pembuahan. Selain itu, sperma diketahui dua kali lebih aktif pada bulan Juli dan Agustus.
Agar cepat punya momongan #6: Menghangatkan perut
Percaya atau tidak, rahim juga bisa menjadi dingin sehingga mempersulit Bunda untuk hamil. Untuk itu, sebaiknya kenakanlah pakaian hangat sehingga menjaga perut juga organ intim tetap hangat.
Agar cepat punya momongan #7: Menjaga berat badan tetap ideal
Tak hanya berdampak negatif bagi kesehatan, berat tubuh yang berlebih juga dapat mengurangi kemungkinan hamil karena menyebabkan kelebihan produksi hormon tertentu yang mengganggu ovulasi. Sementara itu, terlalu kurus juga tidak baik karena dapat mengganggu siklus menstruasi sehingga proses ovulasi akan lebih jarang terjadi.
Baca juga :
Kapan Bisa Berhubungan Intim Lagi Setelah Melahirkan? Anda dan Suami Perlu Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.