X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Belajar menerima kekalahan, pelajaran berharga yang wajib 'ditanam' sejak dini

Bacaan 3 menit
Belajar menerima kekalahan, pelajaran berharga yang wajib 'ditanam' sejak diniBelajar menerima kekalahan, pelajaran berharga yang wajib 'ditanam' sejak dini

Meskipun sulit, mengajarkan anak untuk keluar dari rasa kecewa karena kekalahan bisa dilakukan.

Menerima kekalahan memang terasa tidak mudah.  Terlebih lagi jika harus mengajarkan ilmu ini pada anak. Tapi bisa dimulai jika kita mengetahui bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional anak.

Resmi jadi orangtua selama 9 tahun ini, sudah tidak terhitung lagi berapa puluhan ribu pelajaran yang bisa saya ambil. Sampai detik ini, prosesnya pun masih berlangsung.

Salah satu pelajaran yang saya masih saya pelajari sampai detik ini adalah bagaimana mengajarkan anak untuk memerima kekalahan. Termasuk bagaimana dirinya bisa mengelola emosinya agar rasa sedih dan kekecewaannya tidak terus berlarut hingga memunculkan rasa frustasi.

Kenapa, sih, melatih anak untuk bisa menerima kekalahan ini sangat penting?

cara meningkatkan kecerdasan emosional anak

Ya, setidaknya menurut saya, kekalahan dan kemenangan merupakan dua hal yang terus berjalan beriringan dan akan sering dihadapi dalam hidup ini.

Jadi, anak perlu memahami, kalau ada kalanya ia bisa jadi juara, tapi ada saatnya juga dirinya bisa menerima dan lapang dada ketika kalah. Toh, menerima kekalahan bukan sesuatu yang hina.

Setidaknya, momen masa-masa Pemilihan Umum 2019 untuk menentukan Presiden RI dan wakilnya semakin mengingatkan saya bahwa melatih anak untuk bisa keluar dari rasa kecewa karena kalah sangat penting dilakukan.

Miris rasanya saat melihat pemberitaan yang terkait dengan aksi demo yang berujung ricuh yang baru saja terjadi.

Belum lagi kalau membaca pemberitaan atau timeline kerabat atau teman yang pro pada salah satu pihak, kemudian menuliskan kalimat yang menyudutkan bahkan cenderung brutal karena  menggunakan kata-kata kasar untuk menjatuhkan salah satu pihak.

Belajar menerima kekalahan, pelajaran berharga yang wajib ditanam sejak dini

Padahal, gagal dan kalah itu kan hal yang biasa. Merasa sedih, atau kecewa juga sangat wajar, kok. Namun kekecewaan itu tentu saja perlu dilampiaskan dalam cara yang sehat. Tanpa perlu menyalahkan pihak mana pun.

Saya jadi ingat pernah berbincang dengan Anna Surti Ariani selaku psikolog anak dan remaja, ia mengatakan bahwa agar anak bisa mengelola rasa kecewa akibat kekalahnnya, perlu dimulai dengan melatih kececerdasan emosional. Dan ini harus dikembangkan seiring dengan pertumbuhannya.

Apabila pada usia 2 atau 3 tahun anak sering tantrum jika keinginannya tidak terwujud, apakah kondisi ini bisa dibiarkan terus menerus sampai usianya bertambah besar? Tentu saja tidak.

Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional anak?

Sebenarnya ada beberapa cara meningkatkan kecerdasan emosional anak yang bisa dilakukan oleh orangtua.

  • Mengajarkan anak untuk bisa mengenali emosinya sendiri, misalnya saat  anak merasa senang, sedih, kecewa atau  ketika merasa sedang marah.
  • Jangan lupa untuk mengajarkan anak mengelola emosinya, sehingga anak bisa menyesuaikan antara emosi yang disampaikan dengan situasi yang sedang berlangsung
  • Mengajarkan anak untuk bisa memotivasi dirinya sendiri
  • Melatih anak untuk bisa lebih peka dengan perasaan orang lain
  • Jadi pendengar yang baik bagi anak
  • Berikan apresiasi pada anak jika memang anak pantas mendapatkannya
  • Perlihatkan pada anak, kalau kita sebagai orangtua juga memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar.

cara meningkatkan kecerdasan emosional anak

Psikolog yang kerap saya sapa dengan panggilan Mbak Nina Teguh ini juga mengatakan bahwa pada dasarnya cara meningkatkan kecerdasan emosional anak bisa dimulai sejak dini.

Bahkan, tidak ada kata terlambat untuk melatih kecerdasan emosional anak. Apalagi kecerdasan emosional ini sebenarnya bisa 'menular'.

"Dekati saya lingkungan atau orang-orang yang memang memiliki kecerdasan emosional yang baik, karena seiring waktu berjalan, kecerdasan emosional kita bisa ikut berubah setara dengan orang terdekat.  Dari sini juga, mengapa orangtua perlu menjadi contoh bagi anak-anaknya," tegasnya.

Pertanyaannya, sudahkah kita menjadi contoh yang baik untuk anak-anak? Karena sesungguhnya, bagaimana kita bisa mengajarkan anak untuk bisa makan menggunakan sendok, kalau kita sendiri tidak mau menggunakannya?

Sebagai orangtua, saya tentu saja perlu membantu anak bisa melepaskan rasa kecewanya dengan cara yang tepat. Biar bagaimana pun, anak akan terus bertumbuh dan anak menjadi menjadi individu yang lebih tangguh saat dewasa nanti. Selain itu saya pun perlu melatih anak untuk menghadapi pahitnya hidup.

Baca juga :

id.theasianparent.com/level-kecerdasan-emosional/

 

 

 

Cerita mitra kami
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Solusi dan Cara Kreatif Mengatasi Anak Gerakan Tutup Mulut
Solusi dan Cara Kreatif Mengatasi Anak Gerakan Tutup Mulut

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

Diedit oleh:

Tiara Iraqhia

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Belajar menerima kekalahan, pelajaran berharga yang wajib 'ditanam' sejak dini
Bagikan:
  • 5 Cara mengembangkan kecerdasan emosional anak, ini yang perlu Parents lakukan

    5 Cara mengembangkan kecerdasan emosional anak, ini yang perlu Parents lakukan

  • Anak yang terobsesi dengan Dinosaurus cenderung lebih cerdas? Ini faktanya!

    Anak yang terobsesi dengan Dinosaurus cenderung lebih cerdas? Ini faktanya!

  • 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

    12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

  • 20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

    20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

app info
get app banner
  • 5 Cara mengembangkan kecerdasan emosional anak, ini yang perlu Parents lakukan

    5 Cara mengembangkan kecerdasan emosional anak, ini yang perlu Parents lakukan

  • Anak yang terobsesi dengan Dinosaurus cenderung lebih cerdas? Ini faktanya!

    Anak yang terobsesi dengan Dinosaurus cenderung lebih cerdas? Ini faktanya!

  • 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

    12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

  • 20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

    20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.