11 Cara Menghilangkan Rasa Sakit Setelah Imunisasi pada Bayi

Bunda bisa lakukan cara ini di rumah untuk menenangkan bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyatakan, imunisasi sangat penting bagi bayi karena dapat melindunginya dari lebih 14 penyakit serius pada masa kanak-kanak. Mengetahui cara menghilangkan rasa sakit setelah imunisasi pada bayi memang sangat penting, karena biasanya beberapa bayi mengalami kulit kemerahan, nyeri otot, hingga demam setelah imunisasi.

Mungkin, sebagai ibu baru, Bunda kurang paham dalam menangani masalah ini. Nah, berikut ini beberapa cara menghilangkan rasa sakit setelah imunisasi pada bayi yang bisa Bunda lakukan di rumah.

Cara Menghilangkan Rasa Sakit Setelah Imunisasi pada Bayi

Dibandingkan dengan ketidaknyamanan yang mungkin diterima bayi setelah imunisasi, manfaat dari vaksinasi jauh lebih penting. Namun, bukan berarti Bunda cuek dan tidak mengantisipasi setiap kemungkinan gejala yang muncul pascavaksin, ya. Yuk, bantu kurangi ketidaknyamanan dengan cara menghilangkan rasa sakit setelah imunisasi pada bayi Anda di rumah.

1. Berikan Waktu Tenang

Bayi mungkin mengalami iritasi pada bagian yang disuntik dan kelelahan karena menangis setelah vaksinasi. Segera bawa dan tempatkan bayi di ruangan yang nyaman dengan suhu terkontrol serta tenang. Ganti pakaiannya dengan baju yang longgar, nyaman, dan menyerap keringat. Cek juga popoknya, sudah perlu diganti atau belum.

2. Gendong Bayi

CDC merekomendasikan agar saat vaksinasi hingga setelahnya, ibu terus menggendong bayinya. Ini akan membuat bayi merasa jauh lebih nyaman dan menangis sebentar saja akibat rasa sakit dari suntikan.

Interaksi dengan Bunda sangat dibutuhkan untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit. Gendong bayi dengan erat dalam posisi yang tidak memungkinkannya menggerakan tangan atau kakinya yang baru saja kena suntik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Tenangkan Bayi dengan 5S

Ada sebuah studi yang mengatakan intervensi fisik yang efektif dalam mengurangi rasa sakit dan menenangkan bayi setelah vaksinasi adalah dengan melakukan “5 S”, yakni:

  1. Swaddling atau bedong bayi setelah vaksinasi agar ia merasa nyaman, tetapi jangan terlalu kuat.
  2. Side/stomach position: Dekap atau gendong bayi di samping atau bagian perut Anda.
  3. Shushing. Tenangkan bayi dengan membuat suara, “Ssshhh, ssshhh, ssshhh…”
  4. Swinging. Bunda juga bisa menenangkannya dengang mengayun-ayunkan tubuhnya.
  5. Sucking. Berikan bayi sesuatu untuk diisap (payudara Anda, susu formula, atau empeng).

4. Alihkan Perhatian Bayi

Distraksi didefinisikan sebagai strategi dalam mengalihkan perhatian seseorang dari sesuatu. Dalam hal ini, Bunda bisa mengalihkan perhatian bayi dari rasa tidak nyaman akibat vaksin dengan memberikannya mainan, permainan peek-a-boo, bernyanyi untuknya, atau mengayun-ayunkan tubuhnya. Dijamin, aksi Anda akan membantu mengurangi rasa stresnya.

5. Susui Bayi untuk Menghilangkan Rasa Sakit Setelah Imunisasi

Menyusui diyakini memiliki efek analgesik pada bayi karena beberapa alasan atau faktor. Di antaranya kontak skin-to-skin (kulit-ke-kulit) yang membuat bayi merasa aman, efek mengisap yang menenangkan, sentuhan ibu yang membuat nyaman, serta rasa manis dari ASI yang disukai bayi.

Bunda bisa mulai menyusui si kecil mendekati menitnya ia akan disuntik, atau diteruskan selama prosedur vaksinasi, dan lanjut hingga proses itu selesai. Namun, bila Anda atau bayi merasa tidak nyaman dengan cara ini, Anda bisa memberikan susu menggunakan botol.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Bolehkah Bayi Diberi Imunisasi Lebih Cepat dari Jadwal? Ini Penjelasan Dokter

6. Berikan yang Manis-Manis

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa dengan memberikan sesuatu yang manis pada bayi juga dapat membantu mengalihkan perhatian dan menenangkannya. Misalnya saja dengan memberikan beberapa tetes larutan manis ke mulutnya atau memberikan dot yang dicelupkan ke dalam larutan manis selama prosedur, dapat meringankan rasa sakit bayi.

Akan tetapi, metode ini hanya disarankan jika bayi tidak dapat disusui atau diberi susu formula karena alasan tertentu, ya, Bunda. Konsultasikan dengan dokter sebelum memilih larutan manis, seperti sirup atau gula untuk bayi. Jangan pernah memberikan madu kepada bayi sebelum usianya 12 bulan karena berpotensi menyebabkan infeksi saluran cerna.

7. Kompres Es Bisa Jadi Cara Menghilangkan Rasa Sakit Setelah Imunisasi pada Bayi

Rasa dingin bisa membuat kulit mati rasa sementara dan mengurangi rasa sakit pada bekas suntikan. Sesampainya di rumah, ambil sebongah es dan masukkan ke dalam kantong es. Kompres bekas suntikan dengan kantong tersebut selama beberapa lama. Dijamin si kecil akan merasa langsung adem.

Akan tetapi, tidak semua bayi mungkin bisa menoleransi dinginnya es dan malah menangis saat tersentuh kantong es.

8. Beri Lebih Banyak Cairan

Jika bayi masih menyusui secara eksklusif, terus berikan ASI kepadanya selama dan setelah vaksinasi. Namun, bila bayi sudah mendapatkan makanan padat (MPASI), Bunda bisa menambahkan asupan cairan ke tubuhnya berupa puree yang lebih encer dari biasanya, kaldu atau lainnya dan makan lebih sedikit dari biasanya di 24 jam pertama. Intinya, beri ia makanan yang sesuai dengan usianya dengan tekstur yang nyaman dikonsumsi selama sehari setelah vaksinasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. Gunakan Anestesi Topikal

Aplikasikan anestesi topikal di area bekas suntikan untuk membantu mengurangi rasa sakit akibat vaksinasi. Anestesi topikal tersedia dalam bentuk gel gosok atau semprotan (spray) –pada gel butuh waktu sekitar 1 jam agar anestesinya bekerja. Namun, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter anak produk anestesi topikal apa yang dijual di pasaran (over-the-counter/OTC) yang aman bagi bayi Anda.

10. Berikan Analgesik Oral

Bila bayi mendapatkan vaksin di rumah sakit atau klinik, sekalian saja minta dokter untuk meresepkan obat-obatan seperti Acetaminophen atau Ibuprofen untuk mengatasi kemungkinan rasa sakit setelah vaksinasi.

11. Bunda Tetap Tenang!

Kekhawatiran Bunda hanya akan memicu ketakutan pada bayi dan membuatnya tertekan. Tetaplah tenang, terutama saat menggendong bayi untuk mencegahnya merasa semakin stres.

Artikel terkait: Alasan Bayi Demam Setelah Vaksin Beserta Cara Mengatasinya

Kemungkinan Efek Samping Setelah Vaksinasi

Dokter anak biasanya akan memberi tahu Anda reaksi apa yang kemungkinan dialami bayi setelah ia menerima vaksin. Berikut ini beberapa efek samping umum dari vaksinasi, melansir Mom Junction.

  • Reaksi lokal di area bekas suntikan seperti kulit kemerahan, bengkak, dan nyeri.
  • Demam yang disebabkan vaksin biasanya terjadi dalam kurun waktu 24 jam setelah pemberian vaksin dan dapat berlangsung selama 1-2 hari kemudian.
  • Ruam yang disertai demam –biasanya demam yang tertunda- pascavaksin cacar air atau MMR. Reaksi ini bisa muncul kapan saja antara satu sampai empat minggu.
  • Reaksi anafilaksis yang parah yang terjadi setelah dua jam setelah pemberian vaksin –sangat jarang terjadi. Biasanya butuh perhatian medis segera.

Jika Anda mencurigai sesuatu yang tidak biasa pada kesehatan bayi setelah vaksinasi, segera periksakan ke dokter.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Penelitian: Manfaat Vaksin tak Hanya dirasakan Individu, Melainkan juga Komunitas

***

Jadi, Bunda, penting bagi bayi mendapatkan imunisasi sebagai bentuk perlindungan terbaik terhadap berbagai penyakit yang mengancam jiwanya. Rasa sakit setelah imunisasi memang terkadang tak bisa dihindari, tetapi itu hanya berlangsung sebentar, kok, Bun. Anda bisa membantu bayi mengatasinya dengan melakukan 11 cara menghilangkan rasa sakit setelah imunisasi pada bayi seperti yang sudah dijabarkan di atas.

Baca juga:

Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, Kontraindikasi, hingga Biaya

8 Tips Menenangkan Anak Saat Imunisasi yang Bisa Parents Lakukan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perlukah Imunisasi Campak Lanjutan 24 Bulan? Bagaimana Jika Terlambat?