Cara mengajari anak minum dengan sedotan sebenarnya mudah jika Parents sudah tahu triknya. Disamping itu, mengajari anak minum lewat sedotan ternyata lebih bermanfaat untuk tumbuh kembangnya dibandingkan ia terus minum melalui botol dot atau sippy cup.
Mengutip dari Your Kids Table, minum menggunakan sedotan membutuhkan penggunaan otot yang berbeda dan rencana motorik yang lebih kompleks dibandingkan minum dari botol dot, di mana merupakan tantangan yang menyenangkan untuk si kecil.
Otot mulut yang digunakan untuk minum dari sedotan adalah otot yang sama dengan yang dibutuhkan untuk mengunyah makanan dengan lebih baik dan mengucapkan lebih banyak suara.
Artikel Terkait: Waktu Terbaik Anak Minum Susu, Sebelum atau Sesudah Makan?
Minum melalui sedotan juga memberi banyak umpan balik sensorik. Upaya yang dilakukan anak untuk mengisap lewat sedotan bisa jadi stimulasi yang menenangkan bagi mereka.
Lalu, kapan bayi bisa diperkenalkan untuk minum dengan sedotan?
Pada dasarnya bayi sudah boleh minum melalui cangkir, baik sippy cup atau straw cup, sambil memperkenalkannya makanan padat di usia 6 bulan.
Sebagian besar bayi sudah memiliki dasar kemampuan untuk minum sedotan pada usia 9 bulan. Atau bahkan jika tidak diajari, ia dapat menguasainya sendiri pada usia 2 tahun atau lebih.
Tidak ada salahnya memperkenalkan sedotan lebih dini kepada anak karena hal tersebut dapat membantu merangsang kemampuan motoriknya dengan lebih baik.
Yuk, Parents, simak cara mengajari anak minum dengan sedotan berikut ini!
Daftar isi
5 Cara Mengajari Anak Minum dengan Sedotan
1. Siapkan Air untuk Diminum
Pertama-tama, siapkan gelas berisi air, ASI, atau susu formula di dalam cangkir. Tak perlu mengisi cangkir terlalu banyak, cukup sekitar 30-60ml saja. Parents bisa mendemonstrasikan terlebih dahulu kepada anak dengan minum menggunakan sedotan di depannya.
2. Letakkan Sedotan di Mulut Anak
Letakkan ujung sedotan di mulut anak. Faktanya, bayi berusia 6 bulan sudah memiliki refleks mengisap yang kuat dan refleks tersebut memiliki pola yang kurang lebih sama untuk mengisap sedotan.
Ada bayi yang bisa langsung berhasil mengisap sedotan dalam percobaan pertamanya. Namun, ada pula bayi yang belum paham benar.
3. Tutup Salah Satu Ujungnya dengan Jari
Jika bayi perlu diajari terlebih dahulu untuk menutup bibir dan mengisap, cobalah metode siphon atau pipet berikut ini. Caranya adalah masukkan sedotan dan cangkir berisi air atau susu sehingga menyentuh bagian bawahnya.
Kemudian letakkan jari di atas lubang sedotan bagian atas untuk menahan cairan tetap berada di dalam sedotan. Sementara bayi duduk di kursi, pegang sedotan di atas mulutnya yang terbuka dan lepaskan jari ujung sedotan sehingga cairan tersebut keluar ke mulurnya.
Berhati-hatilah agar tidak terlalu banyak memasukkan cairan ke dalam mulut bayi untuk mencegah risiko tersedak. Hal ini akan membantu bayi memahami bahwa cairan akan keluar dari sedotan dan belajar untuk menutup bibirnya.
Setelah itu, celupkan kembali sedotan ke dalam cangkir dan coba berikan kepada bayi agar ia mau mengisap sedotan tersebut.
4. Ulangi
Ulangi metode pipet tersebut beberapa kali sehingga bayi paham bahwa sedotan tersebut dapat digunakan untuk minum. Namun, jika bayi terlihat rewel atau tidak nyaman, coba lagi di hari yang berbeda ketika ia sudah lebih tenang.
5. Coba Menggunakan Straw Cup
Jika bayi sudah mulai menguasai minum menggunakan sedotan biasa, cobalah mengganti botol minumnya dengan botol minum yang dilengkapi sedotan atau straw cup. Berikanlah botol minum berbarengan dengan waktu makannya.
Minum dari straw cup memerlukan usaha yang lebih keras untuk mengeluarkan cairannya dibandingkan sedotan konvensional biasa sehingga dapat mengurangi risiko tersedak dan batuk.
Artikel Terkait: Anak Susah Minum Susu? Buat Kreasi Susu dengan 5 Cara Ini Yuk Parents!
Tips Mengajari si Kecil Minum Menggunakan Sedotan
1. Gunting Sedotan agar Tak Terlalu Panjang
Terkadang sedotan yang terlalu panjang membuat anak kesusahan untuk mengisap hingga cairan masuk ke mulutnya. Bisa jadi ia kehilangan minat untuk mencoba lebih keras. Untuk menghindari kemungkinan ini, cobalah untuk menggunting sedotan yang akan digunakan anak untuk belajar minum agar tidak terlalu panjang.
2. Pakai Sedotan yang Tebal
Beberapa bayi juga mungkin mengalami kesulitan untuk minum menggunakan sedotan kecil atau tipis. Jika ini terjadi, Parents bisa mempertimbangkan untuk memberinya sedotan yang lebih tebal dan lebar.
3. Gunakan Air Putih
Mengajari anak untuk minum lewat sedotan bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, juga berantakan. Jika tumpah, susu atau jus buah bisa mengotori meja dan menjadi lengket.
Untuk itu, pada hari-hari pertama belajar minum sedotan sebaiknya Parents menggunakan air putih yang mudah untuk dibersihkan dan tidak lengket.
4. Jadikan Waktu Latihan Minum dari Sedotan Menyenangkan
Selalu sediakan air dalam cangkir dan sedotan setiap kali ia makan makanannya atau camilan. Buatlah latihan minum dari sedotan ini menyenangkan dan menarik. Bunda bisa memberikan irisan buah atau mentimun di dalam gelasnya agar air putih tampak lebih menarik.
Lakukan hal ini bersama-sama. Sediakan gelas dan sedotan satu lagi untuk Parents gunakan, buatlah jadi menyenangkan, misalnya menghitung sama-sama atau membuat lagu.
Parents pun dapat memberikan hadiah atas pencapaian anak yang berhasil minum dari sedotan. Berikan stiker atau hadiah berupa aktivitas menyenangkan bersama keluarga.
5. Biarkan Anak Memilih Tempat Minumnya
Apabila si kecil sudah tertarik untuk minum menggunakan tempat minum khusus, berikan ia kebebasan untuk memilih sendiri tempat minumnya. Entah itu warna atau bentuk apa pun yang ia sukai. Hal ini membuat si kecil merasa memiliki kontrol dan kepercayaan dirinya pun akan meningkat.
Tempat minum berwarna-warni dan berbentuk lucu pun akan menarik perhatiannya sehingga bayi pun akan lebih tertarik untuk mencoba belajar.
6. Pastikan Anak Minum Sambil Duduk
Minum menggunakan sedotan sambil berdiri, berjalan, atau bahkan berlari bisa sangat berbahaya. Selalu pastikan anak dalam keadaan duduk jika minum menggunakan sedotan.
Artikel Terkait: Manfaat dan Cara Mudah Tanamkan Kebiasaan Minum Air Putih pada Anak
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan Sedotan
1. Bayi Hanya Menggigit Sedotan
Perlu diketahui bahwa menggigit sedotan adalah respons yang sangat normal dalam perkembangan bayi. Di usianya, bayi sedang mencari stabilitas rahang sehingga cenderung menggigit benda apapun yang masuk ke mulutnya.
Apabila bayi hanya mau menggigit sedotan bukannya mengisapnya, tunjukannlah bahwa Parents bisa menggigit sedotan dan melepaskannya menggunakan bibir. Parents juga bisa menggunakan sedotan yang agak keras dan tebal untuk mencegah sedotan menjadi pipih dan tidak bisa digunakan lagi.
2. Mulut Bayi Tak Mau Menutup Saat Disodori Sedotan
Jika Parents sudah mencoba metode pipet dan bayi masih belum mau menutup mulutnya di sekitar sedotan, cobalah memberikan contoh dengan mengerucutkan bibir dan membuat suara isapan yang terdengar.
3. Bayi Bisa Tersedak
Bayi bisa tersedak jika terlalu banyak cairan yang masuk ke mulutnya dan terlalu cepat. Ini membuat mereka kewalahan dan bisa jadi tak mau mencoba lagi. Oleh karena itu, pertama-tama tawarkan air atau susu dalam jumlah yang tidak terlalu banyak di dalam cangkir sebagai latihan.
Cara lain yang bsia dicoba adalah berikan bayi minuman dalam tekstur yang lebih kental, misalnya pure atau smoothie buah. Tekstur yang lebih kental memperlambat alirannya sehingga meningkatkan peluang keberhasilan bayi untuk minum dengan baik dan membantu membangun keterampilan mereka.
Menelan sebenarnya adalah tindakan yang sangat terkoordinasi dan kebanyakan dari kita menganggapnya mudah. Namun bisa saja ketika menelan cairan tersebut masuk ke rongga yang salah dan masuk ke paru-paru. Batuk merupakan respons alami tubuh untuk mengeluarkan cairan yang ‘salah jalur’ ini.
Tersedak dan terbatuk-batuk saat minum tidak apa-apa jika terjadi sesekali, tetapi jika sering terjadi cobalah untuk berkonsultasi pada dokter.
4. Bayi Mau Minum dari Sedotan tapi Tak Mau Memegang Botol Minum
Ada beberapa bayi yang sudah menguasai cara minum lewat sedotan dengan baik, tetapi tak mau memegang straw cup atau botol minumnya. Mereka hanya mau minum jika botolnya dipegangi.
Dorong kemandirian anak dengan meletakkan tangannya di cangkir dan bantu memiringkannya agar ia bisa minum. Kemudian lepaskan tangan agar ia bisa memegang cangkirnya sendiri.
Ulangi cara ini beberapa kali hingga ia paham bahwa ia harus minum sendiri dengan memegang botolnya sendiri.
***
Cara mengajari anak minum dengan sedotan membutuhkan banyak kontrol dan koordinasi otot. Ini merupakan terapi yang baik untuk anak-anak yang memiliki tonus otot rendah. Setelah mereka menguasai minum dari sedotan, Parents bisa menghentikan penggunaan botol dot yang kurang baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya, Parents!
How to Teach Your Baby to Drink from a Straw
yourkidstable.com/how-to-teach-your-baby-or-toddler-to/
Cup Drinking
solidstarts.com/starting-solids/cup-drinking/
HOW TO TEACH YOUR BABY TO DRINK FROM A STRAW
www.busymommymedia.com/how-to-teach-your-baby-to-drink-from-a-straw/
Baca juga:
Mitos dan Fakta Minum Air Dingin untuk Anak-Anak, Apakah Aman?
10 Cara Jitu Menghadapi Anak Susah Makan agar dia tidak kelaparan