Perhatian dan dukungan orang tua saat mendampingi anak menjalani terapi psikolog, menjadi hal yang paling penting. Peran orang tua diperlukan agar anak tetap merasa nyaman dan tingkat keberhasilan terapi bisa meningkat. Lalu, bagaimana cara mendampingi anak saat menjalani terapi psikologi?
6 Cara Mendampingi Anak Terapi
1. Menjadi Pendamping yang Baik Saat Jadwal Terapi
Sebagai orang tua, luangkan waktu untuk menemani anak mengunjung terapis atau psikolog. Datang tepat waktu dan juga hindari membatalkan janji yang sudah disampaikan padanya. Pastikan saat menjalani terapi psikolog, anak tidak merasa sendirian, dan merasa harus menyelesaikan masalah sendiri.
Anda juga bisa membantu terapi atau psikolog mengetahui perkembangan anak Anda dengan ikut mendampingi. Sampaikan dengan aktif dan jujur saat terapi atau psikolog bertanya.
Artikel Terkait: Kenali Jenis-Jenis Terapi Trauma dan Manfaatnya
2. Jadi Pendengar yang Baik
Saat menjalani terapi buat anak tidak merasa sendirian dengan menjadi pendengar yang baik. Jika, anak ingin bercerita, sebisa mungkin Anda mendengarnya dengan baik, hentikan segala aktivitas yang sedang Anda lakukan.
Dengan peran orang tua yang bisa menjadi pendengar yang baik, bisa meningkatkan keberhasilan terapi dari psikolog. Selain menjadi pendengar yang baik, Anda juga bisa memberikan saran dan respon yang baik. Hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa Anda benar-benar memperhatikannya, dan membantunya melewati masa-masa sulit.
Meskipun, anak menceritakan hal yang sama terus menerus, tetap dengarkan dan pahami. Jangan marah ya Parents, karena cerita yang disampaikan masih sama. Justru, disaat seperti itu adalah waktunya Parents mengerti solusi apa yang bisa menyelesaikan masalahnya.
3. Buat Anak Merasa Aman dan Tenang
Merasakan pelukan bisa menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan oleh setiap orang tua. Hal ini akan membuatnya merasa aman dan dilindungi ketika merasa dibutuhkan.
Anak cenderung akan mencari perlindungan pada orang terdekatnya, salah satunya adalah orang tua. Anda juga bisa membuatnya merasa aman dan tenang, dengan menghindari memperlihatkan kecemasan yang Anda rasakan kepada Anak.
Artikel Terkait: Atasi Serangan Panik dengan Terapi, Kenali Ciri-ciri dan Penanganannya
4. Melakukan Komunikasi Aktif pada Anak
Tidak hanya anak yang aktif berkomunikasi dengan psikolog atau terapis. Anda juga perlu menerapkan komunikasi aktif kepada anak. Setelah sesi terapi selesai, tanyakan bagaimana sesi terapinya berjalan? Dengan begitu, Anda bisa mengetahui perkembangan kesehatan mental anak Anda selesai menjalani terapi.
Selain itu, Anda juga bisa menanyakan kabar anak setiap hari. Bagaimana suasana hatinya? Apakah ada yang membuatnya marah atau sedih? Anak akan merasa tidak sendirian dalam menghadapi masa sulitnya. Menerapkan komunikasi aktif juga bisa meningkatkan keberhasilan terapi yang dilakukannya.
5. Hindari Bersikap Menghakimi Anak
Sebagai orang tua, coba lah untuk mengurangi menasehati, mengomeli dan mengkritik anak. Jika ingin memberikan saran, sampaikan dengan nada yang lembut dan bahasa yang baik.
Melakukan terapi ke psikolog mungkin menjadi suatu hal yang menakutkan, bahkan saat pertama kali anak masih malu untuk mengatakan apa yang ia rasakan. Jelaskan dan tunjukan kepada Anak bahwa dengan menceritakan apa yang ia rasakan bisa mengurangi kekhawatiran dan emosi yang ia rasakan.
Artikel Terkait: 7 Terapi Anak Belum Bisa Jalan, Latihan di Rumah hingga Perawatan Fisioterapi
6. Jangan Memaksa Anak
Saat terapi bisa jadi anak enggan pergi ke terapis atau psikolog untuk melakukan terapi. Meskipun agak sulit, hindari untuk memaksa anak. pahami bahwa ia juga perlu memahami perawatan yang sedang dijalankan.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan terapis atau psikolog tentang masalah Anak. Kemudian meminta saran apa yang perlu dilakukan untuk membujuk anak agar mau menjalani perawatan.
Begitulah Parents, beberapa tips untuk mendampingi anak saat menjalani terapi ke psikolog. Mendampingi anak menjalani terapi psikologi memang bukan perkara yang mudah. Namun, komitmen dan dukungan dari orang tua bisa menjadi hal yang penting, supaya anak semangat menjalani perawatan.
***
Baca Juga:
Bocah 5 Tahun Ini Trauma Makan Nasi, Jalani Terapi Khusus Agar Mau Makan Lagi!
Yuk Coba Lakukan Terapi Forest Bathing, Bisa Bantu Hilangkan Stres!
Bekerja Sebagai Terapis, Saya Bertemu Para Ibu Istimewa yang Dikaruniai Anak Spesial