X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Kenali Jenis-Jenis Terapi Trauma dan Manfaatnya

Bacaan 6 menit
Kenali Jenis-Jenis Terapi Trauma dan Manfaatnya

Terapi trauma adalah salah satu upaya bangkit dari masa lalu.

Pete Davidson, seorang komedian asal Amerika Serikat, dikabarkan sedang mencari bantuan medis untuk menjalani terapi trauma atas pelecehan yang dilakukan Kanye West kepadanya.

Sejak berkencan dengan Kim Kardashian, Pete berulang kali mendapat serangan dan perlakuan tidak menyenangkan dari Kanye lewat akun Instagramnya. Inilah yang kemudian mendorong sang komika untuk menjalani terapi trauma sejak awal April lalu.

Lantas apa sebenarnya terapi trauma dan apa benar bisa sepenuhnya menghilangkan trauma? Berikut informasi selengkapnya untuk Anda!

Apa Itu Trauma?

Kenali Jenis-Jenis Terapi Trauma dan Manfaatnya

Sumber: Pexels

Sebelum masuk ke pembahasan soal terapi trauma, Parents sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu trauma. 

Sama halnya dengan Pete Davidson, seseorang yang pernah mengalami peristiwa menyakitkan, seperti bullying, ancaman, maupun penghinaan sangat rentan mengalami trauma. 

Mengutip dari laman American Psychological Association, trauma adalah respons emosional korban terhadap peristiwa yang mengerikan dan menyakitkan.

Korban bisa sangat terkejut atau penuh penolakan pada awalnya. Namun, jika diabaikan, efeknya bisa berlangsung lama.

Efek jangka panjang yang bisa muncul antara lain kesulitan mengontrol emosi, kecemasan berlebihan, hingga mengalami gangguan fisik yang bisa mengganggu aktivitas dan keseharian para korban. Pada tingkatan yang lebih parah, trauma bisa mengarah pada kondisi post-traumatic stress disorder (PTSD).

PTSD adalah bentuk gangguan kesehatan mental yang dialami seseorang setelah mengalami suatu kejadian penyebab trauma seperti kecelakaan, bencana, kekerasan seksual, dan sebagainya.

Jika kondisi korban semakin parah, kemungkinan besar mereka butuh bantuan perawatan psikologis lebih serius dan lama. Tidak ada jalan lain mengatasi trauma selain menerima kenyataan dan menghadapinya, dengan juga menjalani terapi trauma.

Apa Itu Terapi Trauma?

terapi trauma

Sumber: Pexels

Meski kondisi seseorang tidak akan bisa kembali ‘seperti semula’ setelah berhadapan dengan pengalaman traumatis, tetapi mereka masih bisa berupaya mengatasi dan melewati penderitaan dan pengalaman negatif yang dialaminya. Salah satu caranya adalah dengan menjalani terapi trauma.

Mengutip dari laman Verrywell Health, terapi trauma adalah suatu proses memulihkan emosi seseorang dari ketakutan di masa lalu. Dengan cara ini, seseorang yang pernah mengalami trauma bisa kembali melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang masa lalu.

Pasalnya seseorang yang mengalami kejadian traumatis cenderung untuk mengenang kembali peristiwa itu, mengingatnya dengan mimpi buruk, dan menghindari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa traumatis tersebut.

Terapi trauma sendiri memiliki pendekatan khusus yang dibangun di atas pemahaman tentang bagaimana pengalaman traumatis bisa mempengaruhi kesejahteraan mental, emosional, dan fisik seseorang.

Jenis terapi ini bisa diberikan pada anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang memiliki trauma atau diagnosis PTSD. Tujuannya adalah untuk membantu mereka mengelola pengalaman buruk di masa lalu sehingga tidak menyebabkan trauma ulang di kemudian hari.

Artikel Terkait: Pete Davidson Jalani Terapi Trauma, Diduga karena Ulah Kanye West

Jenis-jenis Terapi Trauma

Kenali Jenis-Jenis Terapi Trauma dan Manfaatnya

Sumber: Pexels

Dilansir dari Verywell Health, ada beberapa jenis terapi trauma yang efektif membantu mereka dengan pengalaman traumatis maupun kejadian buruk di masa lalu. Berikut penjelasannya.

1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

CBT adalah salah satu terapi psikologis yang sering digunakan untuk mengubah pemikiran, perilaku, atau emosi terhadap sesuatu.

Terapi ini bertujuan agar kita dapat menyelesaikan masalah dan meningkatkan rasa bahagia. Prinsip CBT fokus pada pemikiran dan persepsi yang mempengaruhi perilaku.

Selama proses terapi, pasien akan selalu diingatkan bahwa pikiran dan persepsi yang “sehat” adalah kunci untuk mengatasi permasalahan mental. Baik itu trauma, depresi, kecemasan, PTSD, fobia, insomnia, dan sebagainya.

Cerita mitra kami
Rahasia Bunda Tetap Bisa Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Saat Sibuk Melanda
Rahasia Bunda Tetap Bisa Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Saat Sibuk Melanda
ERHA Ultimate Luncurkan Atopy and Skin Disease Center untuk Eksim dan Semua Penyakit Kulit
ERHA Ultimate Luncurkan Atopy and Skin Disease Center untuk Eksim dan Semua Penyakit Kulit
Stroller Inovatif dan Ramah Lingkungan dengan Kain Daur Ulang Kini Tersedia di Babyshop Indonesia
Stroller Inovatif dan Ramah Lingkungan dengan Kain Daur Ulang Kini Tersedia di Babyshop Indonesia
11 Tips Make Up Natural, Tampil Penuh Pesona Tanpa Harus Menor
11 Tips Make Up Natural, Tampil Penuh Pesona Tanpa Harus Menor

2. Interpersonal Therapy (IPT)

IPT merupakan terapi yang relatif baru dan mirip dengan prinsip CBT.

Namun IPT bertujuan untuk mengubah pikiran dan perilaku yang berpengaruh terhadap hubungan dengan seseorang. Terapi trauma IPT ini dapat dilakukan oleh orang-orang yang mengalami masa-masa sulit kehidupan, seperti perceraian atau kematian anggota keluarga.

3. Psychodynamic Therapy

Psychodynamic therapy dijalankan dengan metode pembicaraan secara mendalam (deep talk).

Terapi ini akan mendorong pasien untuk berbicara bebas mengenai masalah, ketakutan, impian, dan fantasi yang dimiliki dan dirasakannya. Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala negatif yang muncul dan meningkatkan rasa percaya diri.

Umumnya,  psychodynamic therapy digunakan untuk mengatasi depresi. Namun, orang-orang yang memiliki masalah dalam membangun dan mempertahankan hubungan atau kehilangan arti hidup, juga bisa menjalani terapi ini.

Terapi ini juga bermanfaat baik bagi mereka yang sadar akan masalahnya, namun sulit untuk menyelesaikannya sendiri.

4. Hipnoterapi

Hipnoterapi dilakukan dengan menargetkan alam bawah sadar pasien.

Alhasil, ketika pasien diberi saran untuk menyelesaikan masalahnya, ia dapat menerima dengan baik. Selain itu, terapi ini membuat pasien lebih rileks sehingga dapat mengurangi tingkat stres yang dirasakan.

Hipnoterapi umumnya dikombinasi atau digunakan dengan jenis terapi lainnya.

Artikel Terkait: Pengakuan Risty Tagor Trauma Menikah, Kini Pilih Fokus Mengasuh Anak

Seberapa Penting Menjalani Terapi Trauma?

Terapi trauma atau pemulihan trauma menjadi amat penting bagi seseorang yang pernah mengalami peristiwa menakutkan atau mengganggu dikarenakan trauma dapat bertahan lama dan ada dalam ingatan.

Faktanya, penderitaan psikologis dapat berlanjut selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, dan bahkan puluhan tahun setelah peristiwa traumatis terjadi.

Dan tujuan utama dari terapi trauma ini adalah untuk memberikan korban penyembuhan pada perasaan bahwa mereka kembali memiliki kendali atas hidup mereka.

Berikut ini dijelaskan pula beberapa manfaat terapi trauma bagi orang-orang yang memang membutuhkannya.

4 Manfaat Penting Terapi Trauma?

terapi trauma

Sumber: Pexels

Orang yang selamat dari kejadian traumatis berhak untuk kembali memegang kendali atas hidupnya. Itu sebabnya menjalani terapi adalah salah satu upaya bijak yang bisa dilakukan untuk pulih dan siap melanjutkan hidup. Inilah beberapa manfaat dari terapi trauma.

1. Mengurangi Stres Berlebihan

Ketika memiliki trauma tertentu, banyak orang cenderung menutupinya karena takut merasa dihakimi ataupun malu atas kejadian yang menimpanya di masa lalu. 

Namun sebenarnya, keterbukaan dapat menjadi langkah tepat untuk mengatasinya. Dengan bercerita apa adanya, seseorang akan terbiasa dengan trauma yang pernah menghantui diri sendiri sehingga tidak akan merasa terbebani secara emosional dan psikis.

2. Meningkatkan Kontrol Atas Seluruh Emosi

Terapi trauma ini juga mampu meningkatkan kontrol atas seluruh emosi yang dirasakan.

Setelah membagikan beban trauma, mereka yang punya pengalaman traumatis bisa mengurangi rasa takut sekaligus menemukan kebebasan hidup lebih luas.

Walau membutuhkan waktu dan keberanian, hal ini akan mengembalikan mereka ke sisi manusiawi seutuhnya.

3. Meredakan Memori Trauma

Memori menyakitkan ini memang tak bisa dihapus begitu saja dan dapat teringat kembali sewaktu-waktu. Tak heran kalau ada pengalaman traumatis yang bisa menghantui orang selama bertahun-tahun.

Di sinilah peran terapi trauma, yaitu membantu Anda mengendalikan gangguan tersebut. Melalui pemulihan yang berkala, seseorang bisa mulai melepaskan memori trauma itu.

Walaupun pengalaman tersebut selamanya akan tetap tidak menyenangkan, setidaknya seseorang tidak akan merasakan luapan emosi seperti sebelumnya.

4. Memahami Makna di Balik Trauma

Dengan terapi trauma, seseorang bisa memahami makna di balik trauma. Mengingat sifat alami manusia yang cenderung ingin mencari tahu kejelasan di balik suatu pengalaman.

Oleh sebab itu, terapi trauma akan menjadi salah satu metode dalam menemukan makna di balik trauma yang dirasakan.

Parents inilah informasi seputar trauma. Mengingat trauma adalah masalah kesehatan yang signifikan, penting mengakui pengalaman traumatis pada sendiri sehingga kita bisa mendapatkan bantuan untuk memproses trauma.

Dengan begitu kita bisa mengatasi efek peristiwa traumatis yang pernah dirasakan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan merasa bahagia tanpa bayang-bayang menyakitkan di masa lalu.

 

Baca Juga:

5 Cara Menghukum Anak Tanpa Kekerasan, Cegah Trauma Psikologis

Mengenal Trauma Bonding, Saat Seseorang Terikat pada Hubungan Toxic

Meningkatkan Kebahagiaan dan Menyembuhkan Trauma, Ini 6 Manfaat Memelihara Kaktus dalam Ruangan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ayu Yuni Afifah

  • Halaman Depan
  • /
  • Gaya Hidup
  • /
  • Kenali Jenis-Jenis Terapi Trauma dan Manfaatnya
Bagikan:
  • 10 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Sumbu Filosofi DIY

    10 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Sumbu Filosofi DIY

  • Curhat Raffi Ahmad Soal Uang, “Gigi Nangis Waktu Gue Dapat Rezeki Besar“

    Curhat Raffi Ahmad Soal Uang, “Gigi Nangis Waktu Gue Dapat Rezeki Besar“

  • Festival Pestapora 2023 Siap Digelar, Hadirkan Musisi Indonesia Timur

    Festival Pestapora 2023 Siap Digelar, Hadirkan Musisi Indonesia Timur

  • 10 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Sumbu Filosofi DIY

    10 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Sumbu Filosofi DIY

  • Curhat Raffi Ahmad Soal Uang, “Gigi Nangis Waktu Gue Dapat Rezeki Besar“

    Curhat Raffi Ahmad Soal Uang, “Gigi Nangis Waktu Gue Dapat Rezeki Besar“

  • Festival Pestapora 2023 Siap Digelar, Hadirkan Musisi Indonesia Timur

    Festival Pestapora 2023 Siap Digelar, Hadirkan Musisi Indonesia Timur

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti