Pete Davidson, seorang komedian asal Amerika Serikat, dikabarkan sedang mencari bantuan medis untuk menjalani terapi trauma atas pelecehan yang dilakukan Kanye West kepadanya.
Sejak berkencan dengan Kim Kardashian, Pete berulang kali mendapat serangan dan perlakuan tidak menyenangkan dari Kanye lewat akun Instagramnya. Inilah yang kemudian mendorong sang komika untuk menjalani terapi trauma sejak awal April lalu.
Lantas apa sebenarnya terapi trauma dan apa benar bisa sepenuhnya menghilangkan trauma? Berikut informasi selengkapnya untuk Anda!
Apa Itu Trauma?
Sumber: Pexels
Sebelum masuk ke pembahasan soal terapi trauma, Parents sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu trauma.
Sama halnya dengan Pete Davidson, seseorang yang pernah mengalami peristiwa menyakitkan, seperti bullying, ancaman, maupun penghinaan sangat rentan mengalami trauma.
Mengutip dari laman American Psychological Association, trauma adalah respons emosional korban terhadap peristiwa yang mengerikan dan menyakitkan.
Korban bisa sangat terkejut atau penuh penolakan pada awalnya. Namun, jika diabaikan, efeknya bisa berlangsung lama.
Efek jangka panjang yang bisa muncul antara lain kesulitan mengontrol emosi, kecemasan berlebihan, hingga mengalami gangguan fisik yang bisa mengganggu aktivitas dan keseharian para korban. Pada tingkatan yang lebih parah, trauma bisa mengarah pada kondisi post-traumatic stress disorder (PTSD).
PTSD adalah bentuk gangguan kesehatan mental yang dialami seseorang setelah mengalami suatu kejadian penyebab trauma seperti kecelakaan, bencana, kekerasan seksual, dan sebagainya.
Jika kondisi korban semakin parah, kemungkinan besar mereka butuh bantuan perawatan psikologis lebih serius dan lama. Tidak ada jalan lain mengatasi trauma selain menerima kenyataan dan menghadapinya, dengan juga menjalani terapi trauma.
Apa Itu Terapi Trauma?
Sumber: Pexels
Meski kondisi seseorang tidak akan bisa kembali ‘seperti semula’ setelah berhadapan dengan pengalaman traumatis, tetapi mereka masih bisa berupaya mengatasi dan melewati penderitaan dan pengalaman negatif yang dialaminya. Salah satu caranya adalah dengan menjalani terapi trauma.
Mengutip dari laman Verrywell Health, terapi trauma adalah suatu proses memulihkan emosi seseorang dari ketakutan di masa lalu. Dengan cara ini, seseorang yang pernah mengalami trauma bisa kembali melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang masa lalu.
Pasalnya seseorang yang mengalami kejadian traumatis cenderung untuk mengenang kembali peristiwa itu, mengingatnya dengan mimpi buruk, dan menghindari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa traumatis tersebut.
Terapi trauma sendiri memiliki pendekatan khusus yang dibangun di atas pemahaman tentang bagaimana pengalaman traumatis bisa mempengaruhi kesejahteraan mental, emosional, dan fisik seseorang.
Jenis terapi ini bisa diberikan pada anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang memiliki trauma atau diagnosis PTSD. Tujuannya adalah untuk membantu mereka mengelola pengalaman buruk di masa lalu sehingga tidak menyebabkan trauma ulang di kemudian hari.
Artikel Terkait: Pete Davidson Jalani Terapi Trauma, Diduga karena Ulah Kanye West
Jenis-jenis Terapi Trauma
Sumber: Pexels
Dilansir dari Verywell Health, ada beberapa jenis terapi trauma yang efektif membantu mereka dengan pengalaman traumatis maupun kejadian buruk di masa lalu. Berikut penjelasannya.
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
CBT adalah salah satu terapi psikologis yang sering digunakan untuk mengubah pemikiran, perilaku, atau emosi terhadap sesuatu.
Terapi ini bertujuan agar kita dapat menyelesaikan masalah dan meningkatkan rasa bahagia. Prinsip CBT fokus pada pemikiran dan persepsi yang mempengaruhi perilaku.
Selama proses terapi, pasien akan selalu diingatkan bahwa pikiran dan persepsi yang “sehat” adalah kunci untuk mengatasi permasalahan mental. Baik itu trauma, depresi, kecemasan, PTSD, fobia, insomnia, dan sebagainya.
2. Interpersonal Therapy (IPT)
IPT merupakan terapi yang relatif baru dan mirip dengan prinsip CBT.
Namun IPT bertujuan untuk mengubah pikiran dan perilaku yang berpengaruh terhadap hubungan dengan seseorang. Terapi trauma IPT ini dapat dilakukan oleh orang-orang yang mengalami masa-masa sulit kehidupan, seperti perceraian atau kematian anggota keluarga.
3. Psychodynamic Therapy
Psychodynamic therapy dijalankan dengan metode pembicaraan secara mendalam (deep talk).
Terapi ini akan mendorong pasien untuk berbicara bebas mengenai masalah, ketakutan, impian, dan fantasi yang dimiliki dan dirasakannya. Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala negatif yang muncul dan meningkatkan rasa percaya diri.
Umumnya, psychodynamic therapy digunakan untuk mengatasi depresi. Namun, orang-orang yang memiliki masalah dalam membangun dan mempertahankan hubungan atau kehilangan arti hidup, juga bisa menjalani terapi ini.
Terapi ini juga bermanfaat baik bagi mereka yang sadar akan masalahnya, namun sulit untuk menyelesaikannya sendiri.
4. Hipnoterapi
Hipnoterapi dilakukan dengan menargetkan alam bawah sadar pasien.
Alhasil, ketika pasien diberi saran untuk menyelesaikan masalahnya, ia dapat menerima dengan baik. Selain itu, terapi ini membuat pasien lebih rileks sehingga dapat mengurangi tingkat stres yang dirasakan.
Hipnoterapi umumnya dikombinasi atau digunakan dengan jenis terapi lainnya.
Artikel Terkait: Pengakuan Risty Tagor Trauma Menikah, Kini Pilih Fokus Mengasuh Anak
Seberapa Penting Menjalani Terapi Trauma?
Terapi trauma atau pemulihan trauma menjadi amat penting bagi seseorang yang pernah mengalami peristiwa menakutkan atau mengganggu dikarenakan trauma dapat bertahan lama dan ada dalam ingatan.
Faktanya, penderitaan psikologis dapat berlanjut selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, dan bahkan puluhan tahun setelah peristiwa traumatis terjadi.
Dan tujuan utama dari terapi trauma ini adalah untuk memberikan korban penyembuhan pada perasaan bahwa mereka kembali memiliki kendali atas hidup mereka.
Berikut ini dijelaskan pula beberapa manfaat terapi trauma bagi orang-orang yang memang membutuhkannya.
4 Manfaat Penting Terapi Trauma?
Sumber: Pexels
Orang yang selamat dari kejadian traumatis berhak untuk kembali memegang kendali atas hidupnya. Itu sebabnya menjalani terapi adalah salah satu upaya bijak yang bisa dilakukan untuk pulih dan siap melanjutkan hidup. Inilah beberapa manfaat dari terapi trauma.
1. Mengurangi Stres Berlebihan
Ketika memiliki trauma tertentu, banyak orang cenderung menutupinya karena takut merasa dihakimi ataupun malu atas kejadian yang menimpanya di masa lalu.
Namun sebenarnya, keterbukaan dapat menjadi langkah tepat untuk mengatasinya. Dengan bercerita apa adanya, seseorang akan terbiasa dengan trauma yang pernah menghantui diri sendiri sehingga tidak akan merasa terbebani secara emosional dan psikis.
2. Meningkatkan Kontrol Atas Seluruh Emosi
Terapi trauma ini juga mampu meningkatkan kontrol atas seluruh emosi yang dirasakan.
Setelah membagikan beban trauma, mereka yang punya pengalaman traumatis bisa mengurangi rasa takut sekaligus menemukan kebebasan hidup lebih luas.
Walau membutuhkan waktu dan keberanian, hal ini akan mengembalikan mereka ke sisi manusiawi seutuhnya.
3. Meredakan Memori Trauma
Memori menyakitkan ini memang tak bisa dihapus begitu saja dan dapat teringat kembali sewaktu-waktu. Tak heran kalau ada pengalaman traumatis yang bisa menghantui orang selama bertahun-tahun.
Di sinilah peran terapi trauma, yaitu membantu Anda mengendalikan gangguan tersebut. Melalui pemulihan yang berkala, seseorang bisa mulai melepaskan memori trauma itu.
Walaupun pengalaman tersebut selamanya akan tetap tidak menyenangkan, setidaknya seseorang tidak akan merasakan luapan emosi seperti sebelumnya.
4. Memahami Makna di Balik Trauma
Dengan terapi trauma, seseorang bisa memahami makna di balik trauma. Mengingat sifat alami manusia yang cenderung ingin mencari tahu kejelasan di balik suatu pengalaman.
Oleh sebab itu, terapi trauma akan menjadi salah satu metode dalam menemukan makna di balik trauma yang dirasakan.
Parents inilah informasi seputar trauma. Mengingat trauma adalah masalah kesehatan yang signifikan, penting mengakui pengalaman traumatis pada sendiri sehingga kita bisa mendapatkan bantuan untuk memproses trauma.
Dengan begitu kita bisa mengatasi efek peristiwa traumatis yang pernah dirasakan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan merasa bahagia tanpa bayang-bayang menyakitkan di masa lalu.
Baca Juga:
5 Cara Menghukum Anak Tanpa Kekerasan, Cegah Trauma Psikologis
Mengenal Trauma Bonding, Saat Seseorang Terikat pada Hubungan Toxic
Meningkatkan Kebahagiaan dan Menyembuhkan Trauma, Ini 6 Manfaat Memelihara Kaktus dalam Ruangan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.