X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Bocah 5 Tahun Ini Trauma Makan Nasi, Jalani Terapi Khusus Agar Mau Makan Lagi!

Bacaan 3 menit

Apa yang Parents pikirkan jika melihat sang buah hati enggan memakan sesuatu, khususnya makanan pokok? Tentunya sedih dan bingung, bukan? Itulah yang mungkin dirasakan oleh pengunggah video asli tentang bocah berusia 5 tahun yang trauma makan nasi.

Trauma Makan Nasi, Bocah Ini Hanya Makan Wafer dan Snack

bocah trauma makan nasi

Sumber: Instagram/@rumpi_gosip

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @rumpi_gosip, seorang bocah 5 tahun bernama Rendra tampak trauma makan nasi, lauk, sayur, dan buah-buahan.

Apa yang kemudian disantap? Video tersebut menjelaskan bahwa Rendra sehari-hari hanya makan wafer dan jajanan lainnya.

Menjalani Hipnoterapi Khusus Agar Lancar

bocah trauma makan nasi

Sumber: Pexels

Dalam video tersebut, seorang hipnoterapis melakukan sebuah terapi kepada sang anak melalui sebuah gerakan tertentu.

Hipnoterapis kemudian meminta Rendra melihat nasi dan menghitung. Awalnya Rendra masih sedikit takut, tampak ragu dan melihat ke arah sang hipnoterapis.

Rendra diminta untuk mengambil 1 bulir nasi, tetapi wajahnya masih ketakutan!

Namun hipnoterapis meminta Rendra untuk menghitung 1 hingga 5, kemudian meletakkannya kembali ke tempat makan.

Hipnoterapis pun mengapresiasi keberhasilan Rendra untuk berhasil memegang nasi. Selanjutnya video berganti kepada Rendra yang sudah mau makan nasi meskipun perlahan.

Hal ini membuktikan bahwa bocah usia 5 tahun yang trauma nasi ini berhasil melawan ketakutannya perlahan-lahan!

Artikel Terkait: 8 Cara yang Saya Lakukan Mengatasi Drama GTM

Tidak Hanya Nasi, Buah Pun Perlahan-lahan Sudah Mulai Dipelajari

Bocah 5 Tahun Ini Trauma Makan Nasi, Jalani Terapi Khusus Agar Mau Makan Lagi!

Sumber: Pexels

Selain nasi, Rendra juga menjalani hipnoterapi untuk buah dan sayur.

Serupa dengan metode hipnoterapi saat makan nasi, Rendra diminta untuk melihat dan memegang, kemudian berhitung dari 1 hingga 5.

Usai menghitung, Rendra kemudian melahap buah tersebut tanpa rasa takut. Hebat sekali, Rendra!

Mengapa Kondisi Ini Bisa Muncul?

Bocah 5 Tahun Ini Trauma Makan Nasi, Jalani Terapi Khusus Agar Mau Makan Lagi!

Sumber: Pexels

Sejatinya, kasus bocah trauma makan nasi adalah salah satu permasalahan anak yang enggan makan makanan tertentu.

Namun kurang bijak bila Parents melabeli sang anak mengalami trauma.

Bisa jadi, anak tersebut mengalami beberapa permasalahan, seperti:

  1. Tidak merasa lapar
  2. Mulai mengenal rasa
  3. Bosan
  4. Mencari perhatian
  5. Ingin eksplorasi
  6. Sakit
  7. Lebih menyukai makanan instan
  8. Mau makan satu makanan saja

Namun, kondisi trauma bisa muncul ketika orang tua memberikan makanan sebagai paksaan atau dilakukan di kondisi yang tidak nyaman.

Contohnya ketika orang tua memukul atau melakukan kekerasan fisik anak ketika makan makanan tertentu.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Anak sudah pasti akan takut dan tidak nyaman karena setiap kali melihat makanan tersebut, yang diingat adalah perasaan tidak nyaman.

Artikel Terkait: 7 Abon untuk Bayi Pilihan 2022 yang Aman, Solusi untuk Anak GTM

Bagaimana Mengatasi Trauma Makan?

Bocah 5 Tahun Ini Trauma Makan Nasi, Jalani Terapi Khusus Agar Mau Makan Lagi!

Sumber: Unsplash

Kunci utama mengatasi anak yang tidak mau makan adalah membuat suasana yang menyenangkan. Anak memiliki alasan tersendiri mengapa dia susah makan, sehingga Parents justru memiliki peran untuk mencari tahu alasan di baliknya.

Parents juga bisa mulai memberikan perlengkapan makanan yang unik, lo! Dengan begini suasana makan akan jadi menyenangkan.

Salah satu tips lainnya adalah mengajak anak dalam menentukan menu makanannya. Dengan mengajak anak ikut mempersiapkan makanan, maka anak bisa belajar bahwa makanan tersebut aman dan tidak berbahaya!

Semoga kisah Rendra bisa membantu Parents untuk lebih memahami anak dalam mempersiapkan makan, ya!

***

Baca Juga:

Menghadapi Anak Tantrum, Ini 6 Hal yang Harus Parents Pahami

Saltum Bikin Tantrum, Ini Cerita Fitrop Menangani Sada yang Menangis Setengah Jam!

Mengajarkan 20 Bahasa Isyarat Bayi, Cegah Tantrum dan Bantu si Kecil Belajar Bicara

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adismara Putri

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Bocah 5 Tahun Ini Trauma Makan Nasi, Jalani Terapi Khusus Agar Mau Makan Lagi!
Bagikan:
  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti