Busui tentunya perlu memahami bagaimana cara yang tepat mencairkan ASI beku.
Mencairkan ASI beku memang tidak boleh sembarangan, Bun. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kualitas ASI tetap terjaga dan Busui bisa tetap memberikannya pada bayi dalam kondisi yang segar.
Berikut lengkapnya!
Artikel Terkait: Cara Menyimpan ASI Perah, Tips Penting untuk Ibu Menyusui
Cara Mencairkan ASI Beku agar Nutrisinya Tidak Hilang
1. Pilih ASI Perah yang Lebih Awal Disimpan
Sesuai dengan prinsip FIFO (first in first out) ASI perah yang lebih dahulu dimasukkan ke dalam lemasi es haruslah yang digunakan terlebih dahulu.
Oleh karena itu, setiap kali memerahnya dan menyimpan pada wadah, Parents perlu mencatat tanggal dan jam pada kemasan, agar tahu sudah berapa lama ASI disimpan dan yang mana yang harus dipakai lebih dulu.
ASI yang disimpan di dalam freezer dengan suhu -15°C dapat bertahan lama sampai dengan 2 minggu. Jadi, pastikan ASI sudah digunakan sebelum 2 minggu ya, Bun.
Artikel terkait: Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja, Catat Bun!
2. Cara Mencairkan ASI Beku
Ketika Bunda mencairkan ASI beku dengan benar, ASI akan mempertahankan nutrisinya dan cenderung tidak rusak. Perhatikan langkah-langkah berikut ini untuk mencairkan ASI yang beku.
Cara pertama, keluarkan ASI yang telah lebih dahulu diperah, dan pindahkan ke bagian bawah lemari es atau refrigerator yang mempunyai suhu lebih tinggi.
Biasanya, cara ini membutuhkan waktu lebih lama, yaitu beberapa jam atau dalam semalaman (24 jam) untuk mencairkan ASI yang beku dalam refrigerator.
Bila Bunda ingin segera memberikan ASI perah untuk bayi, cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mengalirkannya di bawah kucuran air, lalu rendam di dalam baskom air hangat.
Tempatkan air hangat ke dalam wadah lalu simpan ASI beku di dalamnya.
Perlu diingat Bun, gunakan air hangat atau air yang kurang dari 37°C, bukan air panas.
Selain itu, sebaiknya tidak mencairkan ASI dengan suhu ruangan. Bahkan jangan mencairkannya di dalam microwave atau merebusnya di dalam panci air mendidih.
Jika langkah ini dilakukan, ASI bisa menjadi terlalu panas, akan rusak, serta menciptakan hot spot atau bagian panas dalam ASI, sehingga mulut bayi bisa terbakar.
Cara ketiga mencairkan ASI selanjutnya adalah menggunakan air mengalir. Anda hanya perlu memegang kantong atau botol berisikan ASI di bawah air mengalir. Awali prosesnya menggunakan air dengan suhu ruang atau sedikit dingin. Kemudian, perlahan alirkan airnya ke wadah ASI hingga susu benar-benar mencair.
Setelah ASI beku telah mencair, mungkin Bunda akan melihat dua lapisan susu, antara lain lemak yang ada di lapisan atas dan cairan yang ada di bawahnya.
Nah, untuk menyatukan dua lapisan tersebut, jangan lupa untuk kocok ASI dengan perlahan sebelum memberikannya pada bayi.
3. Jangan Membekukan ASI yang Sudah Dicairkan
Bila ASI sudah dicairkan sebaiknya jangan membekukannya lagi.
ASI beku dapat bertahan di suhu ruangan selama 4 jam. Bila sudah cair lebih dari 24 jam tidak terpakai, lebih baik segera dibuang.
ASI yang sudah dibekukan kemudian dicairkan, dan sudah diberikan pada bayi hanya bisa bertahan 1-2 jam saja.
4. Hindari Mencampurkan ASI Perah dan Beku
Meskipun keduanya sama-sama ASI perah, namun sangat tidak dianjurkan untuk mencampurkan ASI yang baru dipompa dengan yang baru dicairkan.
Supaya kualitas ASI tetap terjaga, simpanlah ke dalam wadah baru yang bersih.
Artikel Terkait: Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan dan Diberikan pada Bayi
Pengalaman Ibu Terkait Cara Menyimpan & Mencairkan ASI
Menyimpan dan mencairkan ASI perlu memperhatikan beberapa poin penting supaya kualitas ASI tetap terjaga nutrisinya.
Berikut ini beberapa tips dan pengalaman para ibu di theAsianparent Community yang berbagi cara menyimpan, serta mencairkan ASI perah dan eksklusif dengan benar:
-
Beri label pada botol
Setelah memerah ASI, masukkan ke dalam botol atau kantung susu steril. Jangan lupa berikan label bertuliskan tanggal dan waktu saat susu diperah.
-
Simpan ASI di freezer
Setelah memompa, segera simpan ASI ke dalam freezer. Hindari menyimpan di bagian pintu lemari pendingin karena mudah terpapar udara luar ketika dibuka.
-
Perhatikan masa penyimpanan
Adapun masa penyimpanan ASI yang harus diperhatikan sebagai berikut:
- Dalam freezer suhu -17 derajat celcius, tahan 6-12 bulan.
- Kulkas dan freezer (2 pintu) suhu rata-rata -10 derajat celcius, awet 3-4 bulan. Sedangkan pada kulkas 1 pintu hanya bertahan 2 minggu.
- Penyimpanan di dalam kulkas awet 4-8 hari.
- Disimpan di suhu ruang sekitar 10 jam.
-
Rutin periksa suhu
Periksakan suhu freezer dan kulkas setidaknya 3 kali dalam sehari. Apabila ASI diperah selama di perjalanan jauh, pastikan jaga susu dalam kondisi dingin.
-
First In First Out
Saat mencairkan susu, pilihlah ASI yang disimpan lebih awal terlebih dahulu. Jangan dicairkan di suhu ruang, lebih baik pindahkan ASI dari freezer ke kulkas selama 24 jam.
-
Kocok ASI
Ketika ASI cair, Anda akan melihat lapisan lemak yang terpisah. Sebelum diberikan pada bayi, kocok perlahan susunya agar menyatu.
-
Jangan cairkan ASI di suhu panas
Hindari mencairkan susu beku dalam microware atau air sangat panas. Hal ini dapat merusak kandungan gizi di dalam ASI.
-
Jangan dibekukan kembali
ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan atau disimpan kembali. Apabila tidak habis diminum, segera dibuang untuk mencegah bakteri berkembang.
Artikel Terkait: Pemberian ASI Perah dengan Dot, Bolehkah? Ini Ulasannya
Cara Aman Menggunakan ASI yang Telah Dicairkan
ASI dapat cepat basi atau tumbuh bakteri apabila cara menanganinya tidak tepat. Berikut beberapa tipsnya yang bisa dicoba:
- Setelah dicairkan, ASI bisa langsung diberikan pada bayi atau disimpan dalam lemari es kembali hingga 24 jam.
- Hindari membiarkan ASI yang telah dicairkan di suhu ruang.
- Apabila ASI tidak habis diminum dalam 2 jam, segeralah membuang sisanya.
ASI bisa juga langsung diberikan pada bayi dalam suhu dingin atau suhu ruang. Jika dihangatkan, coba tes dengan meneteskan beberapa tetes susu pada pergelangan tangan. Suhu yang pas adalah hangat, bukan panas.
Selain itu, ASI beku mampu bertahan di suhu ruang hanya dalam jangka waktu 4 jam saja. Sedangkan, ASI beku yang dicairkan dalam lemari es awet hingga 24 jam.
Perubahan Kondisi ASI yang Dicairkan
Perlu Parents ketahui, ketika ASI beku dicairkan susu akan mengeluarkan aroma khas menyerupai logam, tapi itu bukan pertanda susu telah basi.
Aroma tersebut dihasilkan oleh enzim lipase. Menurut Journal of the American College of Nutrition, enzim ini membantu bayi mencerna lemak susu.
Mungkin si kecil enggan meminumnya karena rasa susu yang berkurang atau tidak seperti biasanya. ASI yang dicairkan pun bisa terlihat berbeda dari segi warna dan konsistensinya, tapi tetap aman digunakan.
Artikel Terkait: Ciri-Ciri ASI Basi yang Berbahaya Bagi Bayi, Ini Pendapat Ahli Laktasi
Bahaya Mencairkan ASI Menggunakan Microwave dan Kompor
Panas tinggi dari microwave dapat menghancurkan beberapa nutrisi yang ditemukan dalam ASI.
Gelombang mikro juga dapat memanaskan dengan cara yang tidak merata menyebabkan area panas di dalam ASI.
Bintik panas dalam ASI dapat membakar mulut dan tenggorokan bayi Anda.
Menggunakan kompor untuk memanaskan ASI juga tidak dianjurkan. Saat Bunda meletakkan kantung ASI atau wadah berisi ASI di dalam panci berisi air mendidih di atas kompor, itu bisa terlalu panas sehingga dapat merusak nutrisi dalam susu dan membuatnya ASI tersebut panas untuk dikonsumsi si kecil.
Artikel Terkait: Bunda, Ini 3 Penyebab Bayi Menolak Minum ASI Perah!
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda!
Artikel diupdate oleh: Alya Rifayani
Baca juga:
Catat, Bun! Ini 17 Obat Flu untuk Ibu Menyusui yang Aman
6 Cara Mengencangkan Payudara setelah Menyusui, Busui Sudah Coba?
5 Perawatan Tubuh Ibu Menyusui yang Bikin Rileks, Yuk Coba!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.