X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan dan Diberikan pada Bayi

Bacaan 9 menit

Selain menyusui langsung, ibu juga sering memberikan ASI perah pada bayinya, terutama bagi para ibu bekerja yang tidak selalu berada di samping sang buah hati. Namun, sudah tahukah Anda cara menghangatkan ASI perah sebelum disimpan dan sebelum diberikan kepada bayi? 

Seperti kita tahu, ASI perah tidak hanya harus dipanaskan sebelum diberikan pada bayi, tapi perlu juga sebelum disimpan. Karena, bila tidak dipanaskan terlebih dahulu, ASI bisa mengeluarkan aroma amis atau anyir, Bun.

Mengapa ASI Perah Perlu Dihangatkan Sebelum Disimpan?

cara memanaskan ASI perah dibuang

Melansir dari laman Kellymom.com, ASI perah yang mengeluarkan bau aneh biasanya disebabkan oleh enzim lipase yang ada di dalam ASI. Enzim ini akan memecah lemak susu segera setelah ASI dikeluarkan.

Perubahan dalam komposisi inilah yang membuat ASIP beku menjadi berbau atau rasanya menjadi aneh ketika dicairkan.

Meski demikian, enzim ini sama sekali tidak berbahaya, kok. Berikut adalah manfaat dari enzim lipase di dalam ASI:

  • Menjaga lemak susu tercampur dengan baik dengan protein whey di dalam ASI.
  • Menjaga gumpalan lemak tetap berukuran kecil agar mudah dicerna tubuh bayi
  • Membantu memecah lemak dalam ASI, sehingga nutrisi penting dalam ASI bisa diserap langsung oleh tubuh bayi.

Nah, menghangatkan ASI perah sebelum disimpan ini, bisa membantu menonaktifkan kelebihan enzim lipase tersebut. 

Artikel terkait: Cara menyimpan ASI, tips penting untuk Ibu Menyusui dan bekerja

Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan

Rachel Lim, seorang ibu rumah tangga asal Singapura membagikan cara menghangatkan ASI perah tahap demi tahap sebelum disimpan. Penjelasannya disertai dengan foto ilustrasi setiap prosesnya sebagai berikut:

1. Persiapan Menghangatkan ASIP

Cara memanaskan ASI perah sebelum disimpan. Cara menghangatkan ASI perah sebelum disimpan.

Bunda bisa gunakan teko atau panci khusus untuk memanaskan ASI agar tidak ada kontaminasi terhadap ASI.

Sterilkan teko atau pancinya terlebih dulu dengan air panas sebelum menuangkan ASI ke dalamnya. Sediakan baskom atau wadah berisi air es untuk mencelupkan panci/teko setelah memanaskan ASI.

2. Gunakan Api Kecil

Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan dan Diberikan pada Bayi

Letakkan panci/teko yang berisi ASI ke atas kompor dengan api kecil, awasi dengan seksama. Jangan tinggalkan ASI yang sedang dipanaskan, karena proses pemanasannya hanya butuh waktu sebentar.

Ketika ASI sudah mengeluarkan gelembung kecil di bagian samping, segera matikan apinya. Jangan memanaskan ASI sampai mendidih. Proses menghangatkan ASI ini hanya butuh waktu sekitar 3 menit untuk ASI sebanyak 370 ml.

3. Proses Pendinginan

cara memanaskan asi

Setelah dipanaskan, langsung letakkan panci/teko berisi ASI ke dalam wadah yang sudah diisi air es. Untuk menghemat waktu, Anda bisa menyiapkan air es ini selagi ASI-nya dipanaskan.

Namun, bila baru pertama kali mencoba, sebaiknya air es disiapkan sebelum meletakkan ASI ke atas kompor agar ASI tidak mendidih karena terlalu lama ditinggal.

4. Menakar ASI untuk Disimpan

cara memanaskan asi

Rachel biasanya menakar ASI yang telah dipanaskan ke dalam botol, sebelum menaruhnya di kantong plastik dan disimpan di lemari pendingin. Ha ini dikarenakan tulisan takaran di kantong ASIP biasanya kurang akurat, dan ada beberapa tetes ASI yang mungkin menguap dalam proses pemanasan.

5. Menyimpan ASI Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan dan Diberikan pada Bayi

Setelah ditakar dan disimpan dalam kantong ASIP, saatnya meletakkan ASIP di lemari pendingin.

Jangan lupa untuk menghangatkan ASIP sebelum diberikan pada bayi, salah satunya dengan cara kantong ASIP direndam dalam air hangat hingga mencair.

Cara Menghangatkan ASI dari Kulkas Sebelum Diberikan pada Bayi

Nah, bagi Bunda yang masih bigung, berikut ini adalah cara menghangatkan ASI dari kulkas sebelum diberikan pada bayi mengutip laman Healthline:

1. Menghangatkan ASI dari Kulkas

Bunda bisa ambil ASIP yang disimpan di lemari es, kemudian sisihkan. Setelahnya, panaskan air menggunakan teko hingga hangat, usahakan tidak sampai mendidih (maksimal 37 derajat Celcius). Lalu, tuang ke dalam cangkir atau mangkuk. 

Kemudian, tempatkan kantong atau botol ASIP yang tertutup rapat ke dalam mangkuk berisi air hangat itu. Biarkan di sana selama 1-2 menit sampai ASI mencapai suhu yang diinginkan. Pastikan wadah tempat ASI tertutup rapat saat dihangatkan. 

Setelahnya, tuang ASI ke dalam botol. Atau, jika sudah ada di botol, kencangkan tutupnya. Aduk perlahan untuk mencampur lemaknya, jangan dikocok. 

Tes suhu ASIP, pastikan suhunya tidak terlalu panas. Kemudian, berikan kepada si kecil. Hindari mencelupkan jari ke dalam botol untuk tes suhu untuk mencegah masuknya bakteri atau kuman. 

2. Cara Menghangatkan ASI dari Freezer

Jika Anda menyimpan ASIP dalam freezer, sebenarnya caranya serupa, kok. Hanya saja, Bunda perlu mengeluarkan ASI beku dari freezer dan memindahkannya ke lemari es biasa. Diamkan selama semalaman untuk dicairkan.

Cerita mitra kami
Tips Bebas Stres untuk Bunda Menyusui
Tips Bebas Stres untuk Bunda Menyusui
5 Cara Agar Anak Lahap Makan Saat Mulai MPASI
5 Cara Agar Anak Lahap Makan Saat Mulai MPASI
Ketahui Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui dan Menu Sehat untuk Tingkatkan Kualitas ASI
Ketahui Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui dan Menu Sehat untuk Tingkatkan Kualitas ASI
Breast Pump 101: Cara Memilih Pompa Elektrik Vs Pompa Manual untuk Bunda Menyusui
Breast Pump 101: Cara Memilih Pompa Elektrik Vs Pompa Manual untuk Bunda Menyusui

Selanjutnya, Anda bisa mengikuti cara sebelumnya untuk menghangatkan ASI dari lemari es. 

Kalau Bunda tak punya banyak waktu dan ingin menghangatkan susu beku langsung, cara serupa juga bisa dilakukan. Namun, Anda perlu menyimpan ASI tersebut di dalam air hangat (37 derajat Celcius) selama 10-15 menit, atau lebih lama dari itu. Namun jangan biarkan suhu melebihi dari suhu tersebut karena dapat menghilangkan nilai gizinya.

Cara Menghangatkan ASI dalam Botol Dot

Cara menghangatkan ASI

Berikut ada beberapa cara umum yang dilakukan untuk menghangatkan ASI dalam botol:

1. Menggunakan Penghangat Botol (Bottle Warmer)

Ada beberapa Bunda yang memilih menghangatkan ASI menggunakan penghangat botol atau bottle warmer. Namun, ada beberapa pro dan kontra dalam penggunaannya. Salah satu efek negatif dari bottle warmer adalah meningkatnya kemungkinan ASI terlalu panas dan 'membunuh' nutrisi yang bermanfaat.

Berdasarkan studi tahun 2015 yaitu jurnal Public Library of Science, para peneliti menguji seberapa hangat porsi yang berbeda dari ASI bisa masuk ke penghangat botol.

Peneliti menemukan bahwa susu dapat mencapai suhu di atas 26,7 derajat Celcius yang dapat berdampak negatif pada nilai gizi susu. Jika Bunda masih tetap akan menggunakannya, ada cara menghangatkan ASI yang bisa dilakukan menggunakan bottle warmer.

  • Untuk menghangatkan ASI di bottle warmer, letakkan seluruh botol di area pemanas dan ikuti petunjuk manual dalam petunjuknya yang bisa saja berbeda setiap merknya.
  • Kebanyakan bottle warmer membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai kehangatan yang diinginkan.
  • Awasi agar tidak terlalu panas dan cabut colokan saat tidak digunakan.

2. Menggunakan Mangkuk dengan Air Hangat

Cara menghangatkan ASI dalam botol bisa menggunakan cara yang serupa saat menghangatkan ASI yang disimpan dalam wadah plastik khusus ASIP. 

Isi mangkuk dengan air hangat. Airnya harus cukup panas untuk memanaskan botol, tetapi cukup dingin agar Anda bisa memasukkan tangan ke dalamnya.

Masukkan botol bayi ke dalam air hangat selama tidak lebih dari 15 menit. Setelah botol dihangatkan, putar dengan lembut untuk memastikan semua susu dihangatkan secara merata.

Cara Menghangatkan ASI dari Cooler Bag

Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan dan Diberikan pada Bayi

Seperti yang mungkin banyak Bunda-Bunda yang sudah mengetahui bahwa Cooler bag menjadi andalan ibu menyusui (busui) yang beraktivitas di luar rumah dan berjauhan dari Si Kecil.

ASI yang baru diperah dan disimpan dalam suhu ruangan sekitar 25˚C bisa bertahan hingga 4 hingga 6 jam. Sementara itu, jika disimpan dalam cooler bag, ASI perah dapat bertahan hingga 24 jam.

Sebelum memberikan ASIP kepada bayi sebaiknya dihangatkan terlebih dahulu, karena normalnya jika sudah diletakan di lemari pendingin, ataupun cooler bag suhu ASIP akan turun, sehingga perlu dihangatkan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada Bayi. Anda dapat menggunakan bottle warmer atau air hangat untuk menghangatkan suhunya.

Bagaimana Jika ASI Pecah?

Bunda mungkin menyadari saat ASIP beku dicairkan, Anda akan melihat ASIP terbagi menjadi dua lapisan. Ada lapisan yang kental, serta ada lapisan yang encer, seolah-olah lemaknya pecah dan terpisah.

Namun, Bunda tidak perlu khawatir sebab munculnya dua lapisan warna pada ASI perah setelah didiamkan beberapa saat adalah hal yang wajar. ASIP tersebut tetap aman dikonsumsi bayi.

Sebelum memberikan ASI yang telah dihangatkan kepada bayi Anda, dengan tangan bersih, tuangkan ASI ke dalam botol. Aduk ASI secara perlahan (jangan dikocok) untuk mencampurkan lemak yang terpisah pada ASI.

Hal Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Menghangatkan ASI

Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan dan Diberikan pada Bayi

Demi kualitas dan kandungan nutrisi ASI tetap terjaga, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menghangatkan ASI. Apa saja? Berikut anjurannya:

1. Hindari Menghangatkan ASI di Microwave

ASIP yang sudah dibekukan sebaiknya tidak dihangatkan menggunakan microwave. Suhu terlalu panas pada microwave nantinya akan merusak kandungan ASI. Terutama zat anti infeksi, zat imun, dan zat antibodi. Menghangatkan ASI di microwave juga dapat menimbulkan hot spot, yang dapat membakar mulut bayi.

2. Hindari Merendam atau Memanaskan ASI di Air Panas

Menyiapkan ASI perah yang baru dikeluarkan dari kulkas sebaiknya tidak dilakukan dengan cara merendam atau memanaskan di air yang sangat panas.

Agar kualitas ASI tetap terjaga, Bunda bisa menggunakan air hangat dengan suhu sekitar 37 derajat Celcius. Jika terlalu panas, tentu saja komponen dalam ASI bisa rusak dan membuat si Kecil kekurangan nutrisi yang ada pada ASI.

3. Jangan Langsung Mencairkan ASI Beku di Air Hangat

ASI yang beku harus diturunkan pada suhu kulkas bawah terlebih dahulu agar mencair. Ketika sudah mencair, barulah bisa dihangatkan pada air hangat. Jika Bunda buru-buru mencairkan ASI beku ke dalam air hangat, ini justru akan merusak nutrisi di dalam ASI dan membuat si Kecil menjadi kehilangan nutrisi yang ia perlukan.

4. Hindari Membekukan ASI yang Sudah Dihangatkan

ASIP yang sudah dihangatkan sebaiknya langsung dihabiskan oleh bayi, maksimal dalam waktu 2 jam. Jangan membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan. Sebaliknya, hindari juga menghangatkan ASI berkali-kali karena selain merusak komponen nutrisi di dalamnya, hal ini juga mengubah rasa ASI.

5. Selalu Jaga Kebersihan 

Jangan lupa, untuk selalu jaga kebersihan diri dan semua benda yang bersentuhan dengan ASI untuk memperkecil kemungkinan bakteri atau virus berkembang di dalam ASI perah. Selalu mencuci tangan Bunda dengan sabun sebelum memompa, menyimpan, dan menghangatkan ASI.

Pertanyaan Populer Terkait Cara Menghangatkan ASI

Berikut kami rangkumkan beberapa pertanyaan yang populer terkait dengan cara menghangatkan ASI, di antaranya:

Bagaimana cara memanaskan ASI dari kulkas?

Ambil kantong ASI dari lemari es, kemudian sisihkan. Panaskan air menggunakan teko atau boleh menggunakan microwave. Lalu, tuang air yang telah hangat ke dalam sebuah wadah, bisa cangkir atau mangkok sesuaikan dengan kebutuhan. Tempatkanlah kantong atau botol ASI yang tertutup ke dalam mangkok dengan air hangat.

Berapa lama ASI di Penghangat?

Tergantung dari metode manakah ASI sebelumnya didinginkan. Jika dari lemari es, biasanya membutuhkan 1-2 menit sampai ASI mencapai suhu yang diinginkan. Jika langsung dari freezer membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit dengan suhu penghangat sekitar 37 derajat celcius.

Apakah boleh ASI di rendam air panas?

ASIP beku yang Bunda simpan di freezer tidak boleh langsung direndam dalam air panas, ya. Hal yang harus dicatat, ASI sama sekali tak boleh mengalami perubahan suhu yang drastis, karena bisa menimbulkan bercak pada ASI dan menghilangkan kandungan nutrisi yang ada dalam ASI.

Bolehkah menghangatkan ASI di botol dot?

Bunda boleh menghangatkan ASI di botol dot dengan catatan gunakan botol atau wadah penyimpanan ASI yang bersih dan steril. Pilih botol plastik bertutup khusus yang bebas bahan BPA sebagai cara menghangatkan ASI dari dalam dot. Hindari menghangatkan ASI di microwave ya, Bun.

***

Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bunda.

 

*Disadur dari Nalika Unantenne di theAsianparent Singapura

Artikel telah diupdate oleh: Gita Meirillia

How to Safely Warm Breast Milk from the Refrigerator and Freezer
www.healthline.com/health/parenting/how-to-warm-breast-milk

Heating expressed breast milk
www2.hse.ie/babies-children/breastfeeding/expressing-pumping/heating-breast-milk/

Baca juga:

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Menyusui
  • /
  • Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan dan Diberikan pada Bayi
Bagikan:
  • Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja, Catat Bun!

    Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja, Catat Bun!

  • Ibu Ini Berhasil Kumpulkan 100 Liter ASIP untuk Para Bayi di NICU

    Ibu Ini Berhasil Kumpulkan 100 Liter ASIP untuk Para Bayi di NICU

  • Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

    Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja, Catat Bun!

    Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja, Catat Bun!

  • Ibu Ini Berhasil Kumpulkan 100 Liter ASIP untuk Para Bayi di NICU

    Ibu Ini Berhasil Kumpulkan 100 Liter ASIP untuk Para Bayi di NICU

  • Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

    Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.