Mendapatkan tubuh ideal setelah melahirkan memang impian setiap Bunda. Diet setelah melahirkan memang boleh saja, namun tentu saja perlu memerhatikan beberapa faktor. Terlebih jika Bunda sedang menyusui. Jangan sampai diet tersebut mengganggu kesehatan, sehingga penting untuk mengetahui cara diet yang salah yang bisa memunculkan beragam risiko pada kesehatan.
Setidaknya, hasil penelitian dari The Lancet menunjukkan hal mengejutkan terkait dengan pola diet yang tidak tepat. Secara global, 11 juta kematian terhitung dari 2017 sampai sekarang disebabkan oleh cara diet yang salah.
Fakta yang mengejutkan, bukan?
Laporan tersebut juga menekankan bahwa ada tiga nutrisi penting yang kerap diabaikan ketika sedang diet. Untuk mempermudah, berikut kami rangkum informasi tentang apa saja yang harus diperhatikan agar cara diet tidak salah.
Cara diet yang salah- 4 Hal yang harus diperhatikan saat diet
#1: Kurangnya asupan kacang-kacangan
Dikutip dari Mayo Clinic, kacang merupakan sumber protein, serat, lemak sehat, dan vitamin. Namun, jenis nutrisi ini malah menjadi makanan yang sering dilupakan dalam asupan sehari-hari.
Alih-alih mengonsumsi makanan dengan lemak jenuh yang tidak sehat, Mayo Clinic menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kacang setidaknya 21 gram dalam sehari agar program diet yang dijalankan tetap sehat.
Segala jenis kacang seperti almon, hazelnut, atau bahkan kacang tanah merupakan nutrisi yang baik bagi kesehatan jantung. Namun perlu diingat, gizi baiknya akan berkurang apabila kacang tersebut sudah tercampur oleh bahan lain seperti cokelat manis, gula, dan garam yang berlebih.
#2: Kurang asupan susu
Susu full cream memang bisa menjadi salah satu alasan dari gagalnya diet. Namun, susu merupakan nutrisi baik yang perlu dikonsumsi. Jika merasa takut gagal diet, Anda bisa memilih untuk mengasup susu murni atau rendah lemak.
Mengonsumsi susu akan membuat energi akan bertambah saat sedang melakukan diet. Selain itu, susu juga bermanfaat untuk memperkuat tulang.
#3: Kurangnya konsumsi gandum utuh
Penelitian The Lancet menyarankan untuk mengonsumsi gandum utuh setidaknya 125 gram sehari. Namun, rata-rata yang menjalankan diet hanya mengonsumsi 29 gram per harinya.
Padahal, gandum utuh memiliki banyak manfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Konsumsi cukup akan makanan ini akan menurunkan risiko penyakit jantung, pencernaan akan lebih lancar, dan berat badan pun bisa lebih mudah dikontrol.
Untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi jenis ini, Anda bisa mencoba nasi merah, barley, oatmeal, roti atau pasta gandung, bahkan popcorn dalam menu diet Anda.
#4: Pola makan diet yang tidak sehat
Tidak sedikit masyarakat yang memilih melakukan diet ekstrim agar berat badannya cepat turun. Dalam seminggu, asupan makan dijaga dengan ketat. Namun, minggu berikutnya kembali berubah dan makan sembarang karena merasa sudah mendapatkan berat badan yang diinginkan. Pola diet yang tidak teratur ini justru bisa membuat berat badan bertambah, dan tentu saja tidak baik untuk kesehatan.
Di sisi lain, banyak juga yang mengonsumi diet coke dalam program penurunan berat badannya. Namun, diet coke akan menimbulkan efek samping yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Minuman ini jutru meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, diabetes, dan kenaikan berat badan yang tidak pasti.
Empat hal di atas ternyata sering diabaikan ketika melakukan diet. Apabila Bunda sedang melaksanakan program diet, apalagi diet pasca melahirkan, pastikan agar pola diet tidak mengganggu kesehatan.
Jangan lupa, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi agar diet yang dijalankan lebih sehat.
***
Baca juga:
Busui ingin diet yang aman? Ikuti tips dari pakar gizi berikut ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.