Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, kini telah menjadi destinasi wisata yang paling populer seantero Jawa Tengah. Wisatawan domestik dan mancanegara berlomba-lomba untuk berkunjung ke sana demi melihat kemegahan Borobudur.
Hingga saat ini, bagaimana proses pembuatan candi Buddha terbesar di dunia ini pun masih menjadi misteri. Simak deretan fakta menarik tentang Candi Borobudur berikut ini.
8 Fakta Menarik Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar di Dunia
Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1814, Candi Borobudur seolah menyimpan daya tarik yang luar biasa bagi siapa saja yang melihatnya. Agung dan megah adalah 2 kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan candi Buddha terbesar di dunia ini.
Cerita misterius mengenai bagaimana proses pembuatan candi ini juga semakin membuat orang penasaran. Namun, tak hanya soal pembuatannya, berikut deretan fakta menarik tentang Borobudur yang perlu Anda ketahui:
1. Dibangun pada Abad ke-8
Sumber: iStockphoto
Bisakah Anda membayangkan candi sebesar Borobudur dibangun pada abad ke-8 M? Kenyataan yang sulit diterima tetapi inilah fakta sejarah yang mengungkap kapan candi ini pertama kali dibuat.
Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan berlangsung antara abad ke-8 hingga ke-9. Butuh waktu sekitar 75-100 tahun untuk bisa menyelesaikan pembangunan candi ini yang dilakukan pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.
2. Ditemukan Gubernur Jenderal Inggris
Sumber: KPC PEN
Candi Borobudur ditemukan pertama kali justru bukan oleh orang Indonesia melainkan oleh orang Inggris. Adalah Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa yang menemukan Borobudur pada tahun 1814. Ia menuliskan penemuan besar ini di bukunya The History of Java.
Raffles kemudian memerintahkan militer bagian Zeni berkebangsaan Belanda, Hermanus Christian Cornelius untuk membersihkan area candi supaya bisa dipelajari. Meski sempat tak terurus dengan baik, dalam perjalanannya, ada banyak pihak yang kemudian tertarik untuk melakukan revitalisasi Candi Borobudur.
3. Memiliki 2 Juta Balok Vulkanik
Sumber: iStockphoto
Usia candi ini tidak hanya belasan atau puluhan tahun, tetapi ribuan tahun. Hebatnya, bangunan megah itu masih berdiri kokoh seolah tak lekang oleh waktu. Rahasianya terletak pada 2 juta balok vulkanik yang menyusun candi Buddha terbesar di dunia ini.
Balok-balok batu vulkanik itu terpahat dengan baik. Masing-masing balok juga saling mengunci dengan rapat sehingga mampu berdiri kokoh hingga sekarang. Meski demikian, sampai saat ini para peneliti, sejarawan, maupun arkeolog belum berhasil menemukan fakta mengenai bagaimana proses pembuatan dan alasan mengapa candi tersebut didirikan. Kedua hal tersebut masih menjadi misteri.
4. Candi Borobudur Bercerita tentang Kisah Hidup Buddha
Sumber: iStockphoto
Terdapat 2.672 pahatan relief yang menghiasi Candi Borobudur. Hampir separuhnya, yakni sebanyak 1.460 relief bercerita tentang perjalanan hidup Sang Buddha, sementara sisanya hanya untuk kepentingan dekoratif semata. Salah satu cerita yang cukup populer adalah mengenai kelahiran Buddha yang terdapat dalam relief Jataka dan Awadana.
Tak hanya terdiri dari pahatan relief, candi megah ini juga memiliki 504 arca Buddha. Ada juga 100 talang berbentuk patung ikan berkepala gajah yang berfungsi sebagai saluran air.
5. Nyaris Dibongkar untuk Disimpan di Museum
Kalau saja Groenveldt, seorang arkeolog dari Belanda tak mengeluarkan pendapat yang cukup menohok, maka besar kemungkinan candi megah ini telah berpindah dari lokasi aslinya. Borobudur sempat akan dibongkar karena maraknya pencurian yang dilakukan oleh pemburu artefak. Itulah sebabnya, banyak arca di Borobudur yang ditemukan tanpa kepala.
Khawatir akan hal tersebut, kepala inspektur artefak budaya kemudian meminta agar candi ini dibongkar sepenuhnya pada tahun 1882 supaya koleksinya bisa disimpan di museum. Namun, Groenveldt mengatakan bahwa ide tersebut berlebihan.
6. Artefak Borobudur di Museum-Museum di Dunia
Sumber: iStockphoto
Sudah jadi rahasia umum bahwa artefak Borobodur banyak yang dicuri lalu diperjualbelikan atau bahkan dihibahkan secara cuma-cuma sebagai bentuk hadiah pada masa kolonial.
Sebagai contoh, pada tahun 1896, Pemerintah Hindia Belanda menghibahkan lima arca Buddha beserta 30 batu dengan 30 batu relief, 2 patung singa, arca penjaga, dan batu bentuk tangga kepada kepada Raja Thailand, Chulalongkorn. Sampai saat ini, hadiah tersebut masih bisa Anda lihat di Museum Nasional Bangkok.
Tak hanya itu, artefak lainnya juga bisa ditemukan di Tropenmuseum, Amsterdam dan British Museum, London.
7. Candi Borobudur Pernah Rusak karena Dibom
Sumber: Instagram/@jerre_stead
Intoleransi masih jadi PR besar bagi pemerintah dan masyarakat di Indonesia. Candi Borobudur pernah menjadi salah satu korbannya. Pada 21 Januari 1985, sembilan stupa rusak parah akibat serangan bom yang dilakukan oleh sekelompok muslim beraliran ekstrem. Aksi pemboman tersebut dikepalai oleh Husein Ali Al Habsyie yang kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
8. Rusak karena Bencana Alam
Sumber: Getty Images
Tak hanya karena bom, Borobudur juga pernah mengalami kerusakan bahkan hingga cukup parah akibat bencana alam. Pertama, akibat adanya gempa bumi dengan berkekuatan 6,2 Skala Ritcher di Jawa Tengah yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan ringan pada candi.
Kemudian, yang kedua, adalah saat letusan Gunung Merapi pada Oktober dan November 2010. Kala itu, debu vulkanik dari Gunung Merapi menutupi kompleks candi dengan ketebalan 2,5 sentimeter. UNESCO menyumbang dana sebesar US$3 juta untuk proses rehabilitasi yang memakan waktu 6 bulan.
Nah, Parents, itulah sekelumit fakta menarik tentang Candi Borobudur. Mari kita jaga agar warisan budaya tersebut tetap berdiri kokoh hingga ratusan tahun ke depan. Kalau Parents, sudah pernah berkunjung ke Borobudur?
Baca juga:
Indahnya Noken, Tas Tradisional Papua yang Jadi Warisan Dunia
5 Fakta Menarik Batik Jambi, Warisan Budaya yang Tak Boleh Dilupakan
Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.