Parents pasti pernah menemui kondisi bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir, atau justru buah hati di rumah mengalami ini? Ternyata, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bibir bayi kering dan pecah-pecah.
Lantas, apa saja, ya, faktor penyebab bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir?
Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Penyebab Bibir Kering dan Pecah-Pecah pada Bayi
Inilah beberapa alasan bibir bayi kering dan pecah-pecah.
1. Pengelupasan di Area Kulit Bayi
Bayi yang baru baru lahir terkadang akan mengalami pelepasan di beberapa lapisan kulitnya.
Penyebabnya yaitu karena kulit mengalami penyesuaian dengan dunia luar.
Pengelupasan kulit yang terjadi secara alami ini turut memengaruhi bibir bayi menjadi terlihat kering dan pecah-pecah.
Perlu diketahui, ini merupakan proses yang normal sehingga Parents tidak perlu merasa khawatir.
2. Dehidrasi
Gejala dehidrasi tentu bisa juga dialami bayi.
Ketika buah hati tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup seperti ASI atau susu formula, ia berisiko mengalami dehidrasi.
Selain itu, dehidrasi pun bisa terjadi ketika tubuh kehilangan air dan nutrisi sangat cepat.
Jika dibiarkan terus-menerus, dehidrasi bisa membahayakan bayi.
Maka dari itu, Parents mesti waspada dengan gejala dehidrasi yang dialami bayi, di antaranya:
3. Kebiasaan Mengisap Bibir
Kebiasaan mengisap dan menjilati bibir juga bisa membuat bibir jadi kering dan pecah-pecah.
Apalagi bayi baru lahir memiliki naluri mengisap yang kuat sehingga ia bisa mengisap atau menjilat bibir bahkan ketika tidak sedang menyusu.
Kebiasaan seperti inilah membuat bibir kering. Sebab, air liur yang menguap bisa menyebabkan bayi lebih dehidrasi.
4. Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi
Walaupun jarang terjadi, gejala bibir pecah-pecah pada bayi juga bisa menjadi indikasi bahwa ada nutrisi tertentu yang belum tercukupi di tubuhnya.
Untuk hal ini, sebaiknya Parents coba diskusikan lebih lanjut dengan dokter anak.
5. Kulit Bayi Sensitif
Kulit bayi baru lahir kerap sensitif terhadap iritasi.
Oleh karena itu, sebagian bayi ada yang mengalami bibir pecah-pecah sebagai bentuk reaksi dari iritasi tersebut.
6. Adanya Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca pun bisa menjadi faktor penyebab bibir bayi kering dan pecah-pecah.
Misalnya perubahan cuaca panas atau dingin. Serta, cuaca yang berangin dan kering juga bisa menjadi faktor bayi mengalami bibir pecah-pecah.
7. Penyakit Kawasaki
Perlu diwaspadai, kondisi bibir pecah-pecah pada bayi bisa menjadi indikasi dari adanya penyakit Kawasaki.
Penyakit Kawasaki adalah kondisi tidak umum yang dapat menyerang anak-anak.
Kondisi ini bisa menyebabkan buah hati Parents mengalami demam berkepanjangan serta pembengkakan pembuluh darah.
Penyakit Kawasaki lebih sering terjadi pada anak laki-laki, dibandingkan anak perempuan, serta anak yang berumur di bawah 5 tahun.
Selain bibir pecah-pecah, ada juga gejala lain dari penyakit Kawasaki, yakni:
- Bibir berwarna merah cerah, bengkak, serta pecah-pecah
- Demam yang berlangsung selama lima hari atau lebih
- Timbul ruam
- Pembengkakan di tangan dan kaki, serta kemerahan di telapak tangan dan kaki
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Di sisi lain, kekurangan vitamin tertentu ternyata dapat pula menyebabkan bibir kering atau mengelupas.
Begitu juga jika terlalu banyak mengonsumsi vitamin tertentu, misalnya vitamin A.
8. Obat-obatan Tertentu
Bibir kering dan pecah-pecah dapat berkembang sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu.
Oleh karena itu, sebaiknya pengasuh atau orang tua berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat apa pun pada bayi yang baru lahir untuk kemungkinan adanya efek samping.
9. Kecenderungan untuk Bernapas Melalui Mulut
Adanya penyakit yang melibatkan hidung tersumbat sering kali menyebabkan bayi bernapas melalui mulutnya dan menyebabkan bibir pecah-pecah sehingga membuat bayi tidak nyaman.
Pernapasan mulut memungkinkan udara berada di sekitar bibir terus-menerus.
Udara ini selalu mengambil kelembapan yang ditemukan di jalurnya, oleh karena itu bibir bisa menjadi kering dan pecah-pecah.
10. Menyusu
Jika bayi menyusu langsung, bibir bayi mungkin tampak kering setelah menyusu karena kontak terus-menerus dengan kulit ibunya.
Selain itu, gesekan yang terjadi saat bayi menyusu juga bisa menyebabkan timbulnya lepuh yang kerap disalahpahami sebagai bibir pecah-pecah.
Lepuh atau luka di bibir sangat normal terjadi saat menyusui. Hati-hatilah agar lepuh di bibir bayi tidak semakin terbuka saat menyusu.
Hindari mengoreknya dengan tangan dan biarkan sembuh atau hilang dengan sendirinya tanpa intervensi.
Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-Pecah pada Bayi
Berikut ini adalah beberapa cara yang perlu Parents ketahui untuk mengatasi masalah bibir bayi kering dan pecah-pecah.
1. Menggunakan ASI
Hal terbaik dan paling alami yang dapat Anda lakukan untuk merawat bibir kering bayi yang baru lahir adalah dengan mengoleskan ASI di bibirnya.
Peraslah susu dari payudara langsung ke bibir bayi, atau gunakan beberapa tetes susu yang telah diperah sebelumnya.
Jangan menggosok bibir dengan ASI, melainkan oleskan sedikit hingga bibir bayi terlihat basah.
ASI akan menyembuhkan kulit dan melindunginya dari bakteri.
2. Petroleum Jelly
Petroleum jelly ringan dan tidak memiliki aditif sehingga merupakan pilihan tepat untuk mengobati bibir pecah-pecah bayi.
Namun, sebaiknya Parents berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Gunakan hanya dalam jumlah kecil dan sebarkan di bibir bayi, juga berhati-hatilah agar petroleum jelly tidak masuk ke dalam mulut mereka.
Petroleum jelly bertindak sebagai lapisan pelindung dan mencegah kelembapan keluar dari kulit bibir.
3. Lanolin
Mengutip dari Healthline, Dr. Ericka Hong, dokter anak bersertifikat dan rekan dari American Academy of Pediatrics, merekomendasikan krim lanolin untuk mengobati bibir bayi baru lahir yang pecah-pecah.
Lanolin adalah zat lilin yang ditemukan secara alami pada wol domba.
Artikel terkait: 3 Alternatif Pemberian ASI bagi Busui Positif COVID-19, Cegah Bayi dari Paparan Virus
4. Mengoleskan Minyak Kelapa Bantu Mengatasi Bibir Pecah-Pecah pada Bayi
Minyak kelapa mengandung asam laurat, yakni zat yang juga ditemukan dalam ASI sehingga bisa digunakan untuk melembapkan kembali bibir bayi yang kering.
Namun, sebelum melakukannya, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
5. Gunakan Lip Balm yang Aman untuk Bayi
Jika bibir bayi terlihat kering dan pecah-pecah, jangan menggunakan produk lip balm yang biasa dipakai oleh orang dewasa untuknya.
Bayi sebaiknya hanya menggunakan produk yang telah lulus uji keamanan untuk bayi.
Lip balm yang cocok untuk bayi biasanya mengandung bahan-bahan alami, dan tidak boleh mengandung bahan kimia yang sama dengan lip balm dewasa.
Akan tetapi, sebelum menggunakan produk baru seperti lip balm untuk bayi baru lahir, Parents sebaiknya berkonsultasi pada dokter tentang segala kemungkinan risikonya.
Cara Mencegah Bibir Kering pada Bayi
1. Gunakan Pelembap Udara
Jika udara tempat tinggal Anda umumnya kering, cobalah untuk memasang pelembap udara di dekat tempat tidur bayi atau di kamar bayi.
Kelembapan tambahan di udara akan mencegah bibir dan kulit mereka mengering.
2. Lindungi Bayi dari Cuaca
Apabila Anda hendak pergi keluar rumah dengan membawa bayi saat cuaca sedang dingin dan kering, pastikan untuk melindungi kulit sensitif mereka.
Anda dapat menggunakan barang-barang pelindung seperti topi, sarung tangan, kaus kaki, dan pakaian untuk menutupi tubuh mereka.
Anda juga dapat meletakkan selimut tipis di mobil atau stroller sebagai perlindungan tambahan.
Meskipun Anda tidak ingin bayi kepanasan, mereka juga membutuhkan perlindungan dari sinar matahari.
Jika Anda berencana untuk menempatkan bayi di bawah sinar matahari langsung, berikan ia perlindungan dari sinar UV menggunakan tabir surya yang khusus diformulasikan untuk bayi.
Selain itu, pastikan ia berada di tempat yang teduh dan tidak terlalu lama berada di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
3. Hindari Pelembap dan Krim untuk Orang Dewasa
Menggunakan krim dan losion yang kuat, misalnya krim untuk orang dewasa dapat membuat kulit mereka lebih kering.
Gunakanlah produk yang aman untuk bayi setidaknya selama enam bulan pertama usia bayi.
4. Berikan Lebih Banyak ASI
Susui bayi dengan lebih sering jika ia menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, termasuk bibir kering.
Perhatikan tanda-tanda dehidrasi atau tidak cukup menyusu untuk mempertahankan hidrasi yang memadai dalam tubuh.
Salah satunya tinja yang keras dan jarang buang air kecil sebelum bibir kering dan pecah-pecah terjadi.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Melihat bayi mengalami bibir pecah-pecah tentu akan membuat Parents khawatir. Namun tenang saja, kondisi ini adalah masalah umum.
Meski demikian, bibir pecah-pecah tetap bisa membuat bayi merasa tidak nyaman.
Apabila bibir pecah-pecah yang dialami bayi terjadi dalam jangka waktu lama, bahkan disertai dengan gejala lain, ini bisa menunjukkan ada kondisi tertentu yang mendasari.
Sebaiknya segera kunjungi dokter agar mengetahui penyebab pastinya.
***
Nah, demikianlah informasi seputar bibir kering dan pecah-pecah pada bayi yang perlu Parents ketahui.
Jika buah hati mengalami kondisi ini dalam jangka waktu lama dan disertai gejala lain yang berbahaya, jangan ragu untuk segera periksakan ke dokter.
Baca juga:
Bahayakah jika bibir bayi hitam? Begini penjelasannya!
13 Cara Atasi Masalah Bibir Hitam, Bikin Bunda Lebih Percaya Diri
Kulit Ketiak Menghitam? Ternyata 9 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.