Bermain adalah kegiatan yang perlu dilakukan Si Kecil untuk mengeksplorasi berbagai macam hal. Jadi, penting bagi Parents untuk tetap mendukung Si Kecil aktif bermain untuk mengasah kecerdasannya agar perkembangannya optimal. Agar Si Kecil tetap nyaman bermain tanpa takut alergi, Bunda perlu memerhatikan beberapa hal agar Si Kecil bisa bermain dengan nyaman dan tetap terlindungi dari alergi.
Pentingnya Mengetahui Risiko Alergi pada Anak
Kasus alergi memang tidak bisa dianggap sepele. Beberapa kondisi alergi bahkan bisa menjadi lebih serius jika tidak ditangani dengan baik. Untuk itu, penting untuk mengetahui berbagai faktor risiko dan pencetus alergi pada Si Kecil, untuk mengurangi risiko terjadinya.
Risiko Anak Alergi dari Orangtua
Bagi Parents yang memiliki pengalaman alergi, mungkin akan khawatir hal serupa akan dialami juga pada Si Kecil.
Ya, selain bisa dipicu oleh lingkungan, genetik membawa pengaruh cukup besar pada kondisi alergi Si Kecil. Sebab, risiko alergi bisa lebih tinggi terjadi pada anak yang berasal dari orangtua dengan riwayat alergi.
Dilansir dari sebuah jurnal berjudul The Impact of Family History of Allergy on Risk of Food Allergy: A Population-Based Study of Infants yang dipublikasikan oleh International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2013, mengungkap bahwa memiliki satu anggota keluarga dengan riwayat alergi dapat meningkatkan risiko alergi makanan pada anak sebesar 1,4 kali lipat, sedangkan memiliki dua atau lebih anggota keluarga dengan riwayat penyakit alergi akan meningkatkan risiko anak alergi makanan sebanyak 1,8 kali lipat.
Selain itu, reaksi tubuh anak pada alergen pun bisa spesifik sama dengan orangtuanya. Misalnya saja saat Parents mengalami alergi mengonsumsi telur, kemungkinan Si Kecil juga akan mengalami alergi yang serupa.
Namun dilansir dari laman Kids Health, hanya karena Anda, pasangan Anda, atau salah satu anak Anda memiliki alergi, tidak berarti semua anak Anda pasti akan mengalaminya. Dan seseorang biasanya tidak mewarisi alergi tertentu, hanya kemungkinan atau risiko memiliki alergi saja. Beberapa anak juga mungkin memiliki alergi meskipun tidak ada anggota keluarga yang alergi, dan mereka yang alergi terhadap suatu hal tertentu cenderung alergi pada hal lain. Artinya, setiap anak memang berisiko dengan tingkat yang berbeda-beda.
Artikel terkait: 5 Cara Mengatasi Alergi Anak yang Diturunkan dari Orangtua, Kenali Gejalanya
Apa Saja yang Menjadi Pencetus Alergi?
Mengetahui berbagai alergen atau hal yang menyebabkan alergi beserta gejala, jadi hal lain yang hendaknya diperhatikan.
Selain karena faktor genetik, dilansir dari laman Kids Health ada beberapa hal lain yang bisa memicu alergi Si Kecil. Beberapa faktor penyebabnya antara lain :
- Berbagai jenis makanan seperti protein susu sapi, telur, kacang, dan ikan
- Lingkungan seperti keberadaan jamur, hewan seperti tungau dan kecoa, bulu hewan, hingga serbuk sari
- Gigitan serangga jenis tertentu
- Bahan kimia seperti cat, detergen, sabun, hingga bahan pada popok
5 Tips Agar Si Kecil Tetap Nyaman dan Aman Bermain Tanpa Takut Alergi
1. Kenali Gejala Alergi pada Si Kecil
Perlu Parents ketahui bahwa gejala alergi yang dialami anak bisa beragam, tergantung usianya.
Misalnya saja alergi pada anak bisa ditandai dengan gangguan pencernaan serta bersin-bersin. Seiring bertambahnya usia, gejala lain bisa muncul, mulai dari gangguan pernapasan seperti flu, mata memerah dan berair, hingga asma.
Dilansir dari laman Kids Health, secara umum, ada beberapa gejala alergi yang sebaiknya diwaspadai :
- Kulit ruam dan memerah
- Bengkak pada area wajah, lidah, dan bibir
- Diare
- Muntah-muntah
- Batuk dan bersin
- Sesak napas
- Gatal-gatal pada kulit
Artikel terkait: Sebelum Terlambat, Kenali Gejala Alergi Wijen pada Bayi dan Cara Mengatasinya
2. Identifikasi Pencetus atau Alergen Si Kecil
Jenis alergi dan gejala yang dialami Si Kecil memang bisa beragam. Parents bisa berkonsultasi dengan dokter terkait gejala-gejala yang dialami.
Parents juga bisa melakukan tes alergi terhadap beberapa jenis alergen tertentu, khususnya beberapa hal yang dicurigai sebagai alergen di sekitar Si Kecil. Untuk memastikannya, Anda juga bisa melakukan tes alergi Si Kecil secara medis.
3. Hindari Paparan Alergen dari Tempat Bermain Si Kecil
Saat sudah mengetahui penyebab alergi Si Kecil, sebaiknya Parents menjauhkan sementara alergen tersebut dari jangkauannya.
Misalnya, jika Si Kecil alergi dengan serbuk bunga, hindari ia bermain di dekat tanaman yang memicu alergi Si Kecil. Atau pilihlah bahan pakaian yang tidak menyebabkan Si Kecil alergi, apabila ia memiliki risiko alergi pada bahan pakaian tertentu.
4. Jaga Kebersihan Area Bermainnya
Seperti kita tahu, lingkungan sekitar juga bisa jadi pemicu alergi pada anak. Oleh karena itu, mulailah dengan membersihkan lingkungan terdekatnya, khususnya kasur dan kamar maupun area bermainnya. Bersihkan secara berkala debu dan tungau yang bisa jadi pemicu alergi Si Kecil.
Selain itu, jangan lupa jika sudah selesai bermain kotor, ajak Si Kecil membersihkan diri ya, Parents.
5. Perhatikan Asupan Nutrisi
Nutrisi merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dan dipenuhi untuk mengatasi alergi Si Kecil. Karena itu, berikan asupan nutrisi yang cukup dan tepat agar imunitas Si Kecil tetap terjaga optimal.
Dikutip dari sebuah jurnal berjudul Pemakaian Formula Hidrolisat Parsial untuk Pencegahan Penyakit Alergi pada Anak yang dipublikasikan oleh Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta tahun 2017, berdasarkan penelitian ilmiah yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pemberian formula hidrolisat parsial pada 4-6 bulan pertama kehidupan pada bayi dengan risiko alergi pada keluarga memiliki hasil yang berbeda terhadap manifestasi alergi.
Dalam sebuah jurnal berjudul The German Infant Nutritional Intervention Study (GINI) for the preventive effect of hydrolyzed infant formulas in infants at high risk for allergic diseases. Design and selected results, hasil studi intervensi GINI menegaskan bahwa, pemberian formula hidrolisat protein susu sapi (untuk bayi hipoalergenik) memiliki efek pencegahan pada manifestasi alergi hingga usia sekolah, dibandingkan dengan susu formula sapi standar. Efek perlindungan ini, khususnya pada risiko eksim atopik, dapat berkembang pada bulan-bulan pertama kehidupan dan seterusnya. Dalam penelitian tersebut dijelaskan pula, insiden kumulatif eksim atopik hingga usia sekolah berkurang antara 26% dan 45% dibandingkan dengan susu formula sapi standar.
NANKID pHPro 3 adalah susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang diformulasikan oleh Nestlé Research Centre, Switzerland. NANKID pHPro 3 mengandung Protein yang terhidrolisa parsial (partially Hydrolyzed Protein) yang lebih mudah dicerna dan teruji klinis dapat membantu mengurangi risiko dermatitis atopik. NAN pHPro juga mengandung bakteri baik B. lactis dan dilengkapi dengan 12 Vitamin & 9 Mineral, Kalsium, Omega 3 & Omega 6 untuk bantu cegah sensitivitas dan dukung pertumbuhan Si Kecil. #SiapkanSekarang
Baca juga:
Gejala Alergi Makanan pada Anak dan Cara Mengatasinya, Parents perlu Tahu!
Benarkah Alergi Dapat Menurunkan Kecerdasan Anak? Ini Penjelasan Dokter
Ketahui Penyebab 16 Bintik Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.