Gejala alergi wijen biasanya akan terlihat hanya dalam waktu beberapa menit setelah mengonsumsi atau terpapar wijen. Adapun gejala yang terjadi dapat bervariasi tergantung tingkat keparahannya, di antaranya:
- Gatal-gatal
- Ruam
- Bengkak
- Gejala pernapasan (sesak napas, sakit tenggorokan, hidung tersumbat)
- Sakit perut
- Muntah
- Diare
- Lemas
- Pening
Bahkan, reaksi alergi yang parah bisa saja mengancam jiwa. Jika buah hati mengalami sulit bernapas dan tekanan darahnya turun drastis hingga ia menjadi pucat dan membiru, maka segera bawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan yang cepat agar tidak terjadi hal yang fatal, ya, Bun.
Mengatasi Alergi Wijen pada Bayi
Jika bayi Bunda mengalami reaksi ringan terhadap wijen untuk yang pertama kalinya, seperti adanya ruam pada kulit, maka tunggulah beberapa saat. Perhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuh si kecil. Sembari menunggu, Bunda juga harus menghubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apabila Bunda membawa si kecil ke rumah sakit, ia mungkin akan mendapatkan epinefrin, yaitu obat untuk menghentikan reaksi alergi yang ia alami. Tidak hanya itu, ia juga mungkin akan diberi antihistamin dan steroid. Namun, tetap pastikan agar selalu dalam pantauan tim medis hingga kondisinya benar-benar membaik.
Sayangnya, hingga saat ini masih belum ada obat khusus yang dapat mengobati alergi wijen. Kendati demikian, dokter akan memberikan imunoterapi oral, di mana bayi akan diberikan dosis alergen yang meningkat secara bertahap untuk membangun toleransinya. Perawatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan ahli alergi.
Perawatan imunoterapi alergen sudah sering diberikan pada mereka yang alergi terhadap kacang-kacangan. Namun, belum dipelajari secara sistematis pada alergi terhadap biji wijen. Meskipun begitu, bukan tidak mungkin seiring dengan perkembangan zaman, alergi wijen dapat diatasi secara lebih spesifik di dunia medis.
Biji wijen, baik itu wijen putih atau hitam. Biji wijen biasanya ditemukan di dalam makanan yang dipanggang, salad, sereal, makanan ringan, serta produk-produk vegetarian.
Selain itu, dalam banyak hidangan terutama masakan Asia, minyak wijen juga merupakan bahan umum yang sering digunakan. Oleh karenanya, sebagai orangtua, Bunda harus lebih cermat dalam memilih bahan makanan, memasak atau ketika makan makanan dari luar.
Bunda, itulah informasi mengenai alergi wijen pada bayi. Apakah si kecil juga mengalami aleregi yang sama? Jika iya, Bunda disarankan untuk segera periksakan si kecil ke dokter agar bisa mendapat diagnosis tepat untuk menangani kondisinya.