Alergi sebabkan penurunan kecerdasan anak ternyata bukanlah mitos belaka. Gejala alergi pada anak umumnya bervariasi mulai dari batuk pilek, hidung tersumbat, bersin, sesak napas, kulit kemerahan dan gatal, biduran, bibir dan mata bengkak, diare, serta muntah.
Berbicara mengenai alergi anak memang tidak akan ada habisnya. Selain gejala dan jenis alergi yang dialami anak, hal lain yang tidak kalah penting untuk diwaspadai oleh para orangtua adalah dampak yang dapat ditimbulkan dari alergi tersebut. Jika tidak ditangani dengan serius, alergi yang dialami si kecil dapat berdampak fatal pada proses tumbuh kembangnya.
Gambar: Freepik
Anak yang menderita alergi dapat mengalami berbagai gangguan, seperti gangguan daya ingat, belajar, penurunan konsentrasi, perilaku, emosi, hingga gangguan motorik yang dapat menyebabkan anak cenderung merasa lemas atau justru hiperaktif.
Alergi sebabkan penurunan kecerdasan anak dapat menjadi dampak yang paling parah. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh The International for Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC) di beberapa kawasan di dunia, termasuk Asia Pasifik, menemukan bahwa alergi dapat memengaruhi kecerdasan seorang anak.
Fakta Alergi Memengaruhi Perkembangan Kecerdasan Anak
Melansir dari suara.com, konsultan alergi imunologi IDAI Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A (K) menjelaskan bahwa anak yang memiliki alergi dengan banyak pantangan makanan akan membatasinya dari asupan nutrisi yang lengkap.
Anak yang mengalami alergi pun akan mengalami peradangan sistemik dalam tubuh, termasuk di usus. Dengan demikian, pertumbuhannya jadi terganggu karena nutrisi dari makanan tidak terserap secara baik.
“Nggak boleh makan ini, itu. Hanya makan tahu tempe misalnya, nggak dapat protein hewani lain-lain. Akibatnya anak jadi malnutrisi, perkembangan otak terganggu,” ujar dr. Zaki dalam siaran langsung Instagram beberapa hari yang lalu.
Gambar: Freepik
1. Alergi Menghambat Daya Ingat Anak
Ada beberapa teori yang mengungkapkan bahwa gejala alergi memengaruhi kecerdasaan saat munculnya suatu zat yang bernama histamin. Histamin merupakan zat di dalam tubuh yang memicu gejala alergi seperti batuk, bersin, serta gatal dan kemerahan di kulit.
Pelepasan histamin ini dapat menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari peradangan di otak bahkan hingga menyebabkan gangguan daya ingat pada anak.
Anak yang menderita alergi sebaiknya segera ditangani dengan baik. Alergi yang tidak diobati dan menjadi tidak terkontrol juga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan tidur.
Dokter Zaki menjelaskan bahwa istirahat yang cukup pun memiliki peran penting dalam masa pertumbuhan anak. Jika anak tidak mendapatkan istirahat yang cukup, terlebih lagi pada anak dengan gangguan alergi, maka kondisi ini bisa membuatnya menjadi mudah kelelahan.
“Ada kadar kistamin yang memengaruhi otak, jadi anaknya lesu terus. Penyakit kelelahan kronik akibat alergi. Lesu terus nggak bisa gairah apalagi kalau asma, sesak, jadi bisa memengaruhi kecerdasan otak. Kalau nggak bisa diobati dengan baik, pengobatannya jadi mahal,” ujar Zaki.
2. Alergi Dapat Menurunkan Konsentrasi Anak
Kondisi alergi yang berpengaruh pada bagian otak juga dapat mengganggu fungsi penyimpanan memori. Hal ini memicu terjadinya kesulitan mengingat pada orang yang memiliki alergi. Selain menyebabkan masalah di otak, gejala alergi seperti batuk, bersin, dan gatal akan membuat anak terganggu sehingga ia akan lebih sulit berkonsentrasi.
3. Alergi Memengaruhi Perilaku dan Emosi Anak
Tidak hanya dengan masalah kecerdasan anak, alergi juga bisa berkaitan dengan emosi atau suasana hatinya. Gejala alergi juga sering kali mengganggu waktu tidur anak. Ini dapat mengakibatkan keesokan harinya anak menjadi kurang energi, lemas, serta tidak stabil secara emosi.
Dokter Zaki menambahkan bahwa pusat emosi di otak memiliki hubungan dengan sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
“Kalau sistem saraf terganggu maka ada namanya sel mass yang mengandung zat sitamin, itu akan pecah. Makanya alergi ada hubungan dengan perilaku. Begitu alergi diobati maka anak baru akan tenang,” ucap dr. Zaki.
Pada akhirnya, akibat dari alergi yang memengaruhi emosi anak bisa berdampak terhadap kehidupan sosialnya. Perilaku anak dapat berubah hingga ia menjadi sulit bergaul. Perlahan, bukan tidak mungkin anak akan menarik diri dari lingkungan teman sebayanya.
Melihat betapa besarnya dampak alergi terhadap tumbuh kembang anak, maka peran Parents untuk mengenali gejala alergi pada anak sangatlah penting. Dengan demikian, Parents dapat mencegah faktor pemicu munculnya alergi pada anak sejak dini agar perkembangan kecerdasannya juga tidak terganggu.
Referensi: Suara.com dan Klikdokter.com
Baca Juga:
Alergi pada Anak Bisa Dicegah dengan Peran Aktif Orangtua, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.