Parents, pernahkah Anda menerima pesan permintaan maaf ketika mendekati waktu bulan puasa? Ya, tradisi bermaafan sebelum Ramadhan sebenarnya mirip dengan saat hari lebaran. Maka biasanya di kedua momen itu, inbox kita bakal penuh dengan pesan serupa.
Tradisi maaf-maafan tersebut sudah menjadi hal lumrah di tengah masyarakat. Entah sejak kapan bermula dan bagaimana, yang jelas kebiasaan dianggap sesuatu yang baik. Lha iya, jelas dong, masa minta maaf dan memberi maaf nggak bagus?
Namun belakangan, ada keyakinan di sebagian kalangan bahwa jika tak meminta maaf sebelum bulan suci, maka puasanya tak akan diterima. Benarkah demikian?
Dalil yang Keliru Tentang Bermaafan Sebelum Ramadhan
Hadist berikut ini yang biasanya dijadikan dalil untuk mewajibkan saling bermaafan jelang Ramadhan.
Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jumat (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin.
Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “Ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan doa ku ini,” jawab Rasullullah.
Do’a Malaikat Jibril itu adalah:
“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
Namun faktanya, hadist di atas tidak memiliki perawi yang jelas. Bahkan, dalam kitab-kitab hadist pun tidak ditemukan. Dengan begitu, hadist tersebut tidak bisa dijadikan dalil atau pegangan.
Artikel terkait: Bingung bagaimana meminta maaf pada pasangan? Ini 12 hal yang harus diperhatikan!
Dalil yang Benar tentang Bermaafan sebelum Ramadhan
Melansir laman Muslim.or.id, terdapat hadist lain yang sekilas mirip dengan yang di atas. Hanya saja, pokok bahasannya sangat berbeda, tidak ada penekanan bahwa bermaafan sebelum Ramadhan menjadi semacam syarat sah diterimanya puasa.
Inilah hadist yang tepat sebagaimana tercantum dalam kitab Shahih Ibnu Khuzaimah (3/192) juga pada kitab Musnad Imam Ahmad (2/246, 254).
“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?”
Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’,
Kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.“
Al A’zhami berkata bahwa sanad hadits ini jayyid. Kemudian dishahihkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/114, 406, 407, 3/295), juga oleh Adz Dzahabi dalam Al Madzhab (4/1682), dihasankan oleh Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (8/142), juga oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Al Qaulul Badi‘ (212), juga oleh Al Albani di Shahih At Targhib (1679).
Artikel terkait: Parents, memaksa anak meminta maaf tak baik bagi perkembangan mentalnya
Bermaafan Sebelum Ramadhan, Why Not?
Berdasarkan ulasan di atas, jelas sudah bahwa bermaaf-maafan sebelum bulan puasa bukan merupakan syarat agar puasa diterima. Meski demikian, minta maaf dan memberi maaf jelang Ramadhan juga bukan hal yang buruk, kok.
Dalam agama Islam, kita dianjurkan untuk segera meminta maaf ketika melakukan kesalahan kepada orang lain. Tak harus menunggu momen puasa atau lebaran, minta maaf dapat dilakukan kapan saja dan sesegera mungkin.
Hanya saja, mungkin ada sebagian orang yang merasa belum menemukan momen yang yang tepat untuk meminta maaf. Kemudian ia beranggapan waktu menjelang Ramadhan adalah waktu yang pas, maka tidak ada larangan juga untuk meminta maaf dengan tulus pada saat itu.
Keutamaan Bagi Orang yang Pemaaf
Adapun bagi mereka yang memberi maaf, diberi ganjaran yang sangat besar oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana firman-Nya:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿١٣٣﴾ الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّـهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٣٤
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran:133-134)
****
Nah, itulah tadi penjelasan seputar tradisi bermaafan sebelum Ramadhan. Semoga artikel ini dapat memperluas khazanah pengetahuan Anda, ya.
Baca juga:
Belajar tentang cinta dan memaafkan dari kisah Nabi Yusuf as.
4 Cara mudah mengajari anak untuk memaafkan sesuatu
Lebaran Sebentar Lagi, Ini 6 Manfaat Saling Memaafkan Bagi Kesehatan Tubuh
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.