Menangis merupakan salah satu bentuk interaksi bayi yang dilakukan sejak lahir. Terkadang, bayi sering menangis atau rewel hingga membuat orang tua pusing. Pasalnya, banyak sekali alasan yang mendasari bayi sering rewel.
Tak menutup kemungkinan, bayi sering rewel di waktu-waktu yang tidak terduga. Ada bayi yang kerap rewel dan menangis kencang saat malam hari. Ada pula bayi yang rewel sepanjang hari. Sebelum Parents ikut stres karena tangisan bayi yang terus menerus, perlu diketahui beberapa faktor penyebabnya.
Artikel Terkait: 10 Arti Tangisan Bayi, Jenisnya, dan Cara Menenangkan Bayi Rewel
Penyebab Bayi Sering Rewel
Setiap bayi menunjukkan tanda-tanda jam ajaib dengan sedikit berbeda, dan tanda-tandanya dapat berubah dari hari ke hari, atau bahkan minggu ke minggu. Tanda bayi rewel mungkin akan melengkungkan punggung dan berteriak. Ada beberapa penyebab umum bayi rewel, di antaranya:
Kelaparan
Kelaparan menjadi salah satu penyebab umum mengapa bayi menangis terus menerus tanpa henti. Pertimbangkan untuk membuat jadwal makan dan kemudian awasi tanda-tanda lapar sebelum bayi rewel, seperti menggerakkan tangan ke mulut atau menampar bibir.
Menurut Daniel Ganjian, MD, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica California, seringkali, bayi akan mengubah pola makannya.
“Beberapa bayi ingin diberi makan lebih banyak selama periode rewel ini. Tetapi, bayi-bayi lain tampaknya ingin diberi makan lebih sedikit,” jelasnya.
Bicarakan dengan dokter anak tentang berapa lama menunggu di antara waktu menyusui. Seringkali periode itu adalah 2 hingga 2,5 jam dari awal satu kali menyusui ke yang berikutnya.
Bayi Sering Rrewel karena Ingin Bersama Orangtuanya
Jika Parents merasa gangguan pencernaan mungkin membuat bayi tidak nyaman dan rewel, gendong bayi di lengan dengan tubuh bersandar di sisi kiri dan gosok punggungnya dengan lembut.
Ganjian mengatakan, bayi umumnya akan rewel dan sulit ditenangkan. Mereka mungkin ingin terus-menerus dipegang. Seringkali, orang tua akan mengeluh bahwa mereka tidak dapat menurunkan bayi mereka. Cobalah untuk menidurkan bayi di samping Anda, dengan tangan Anda berada di bawah kepalanya sebagai bantalan.
Sensitivitas Makanan
Bayi sering rewel karena ketidaknyamanan dari sensitivitas makanan, meskipun ini jarang terjadi. Jika Anda sedang menyusui, cobalah menghindari makanan tertentu satu per satu untuk melihat apakah ini mengurangi kerewelan.
Pertimbangkan untuk mengurangi atau menghindari konsumsi beberapa makanan, seperti:
- kafein
- produk susu
- makanan yang kemungkinan dapat menyebabkan gas (kubis, bawang, dan kacang-kacangan).
Penting bahwa jika Anda menyusui, harus berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencoba diet. Karena ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi Anda dan bayi. Hal yang sama berlaku jika Anda memberi susu botol dan mungkin khawatir bahwa susu formula dapat menyebabkan bayi sering rewel. Bicarakan dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum mengubah merek atau jenis susu formula.
Popok
Kencing atau kotoran di popoknya bisa membuat bayi rewel. Anda mungkin terkejut dengan seberapa sering bayi mengotori atau membasahi popoknya dan betapa sensitifnya bayi baru lahir terhadap popok penuh.
Suhu
Perlu dicatat, bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya. Mereka juga rentan terhadap suhu terlalu hangat atau terlalu dingin. Sebagai aturan praktis, bayi harus mengenakan lapisan pakaian yang sama dengan Parents.
Kelelahan
Bayi baru lahir juga akan mengalami kelelahan, terlebih jika mereka kurang tidur. Bukan hal yang aneh bagi bayi baru lahir untuk tidur 16 jam atau lebih sehari.
Sementara, bayi yang mulai aktif bergerak juga akan mengalami kelelahan. Jadi, pastikan untuk mengetahui jadwal dan durasi tidur bayi. Anak yang mulai aktif juga akan membakar kalori lebih banyak, sehingga berikan makanan tambahan atau menyusui lebih banyak agar mereka kenyang dan tenang.
Penyakit
Bayi mungkin sakit. Ukur suhu bayi menggunakan termometer rektal. Hubungi dokter anak segera jika bayi berusia kurang dari 2 bulan dan mengalami demam.
Jika bayi sering gumoh atau sering muntah, bisa jadi ia mengalami gastroesophageal reflux disease atau GERD. Jika muntah dan gumoh yang berlebihan disertai dengan kerewelan setelah makan dan berat badan tidak bertambah, bicarakan dengan dokter.
Bicarakan dengan dokter anak tentang tanda-tanda penyakit lain yang harus dicari, seperti:
- ruam
- sakit telinga
- diare atau muntah lebih dari biasanya
- darah dalam muntah atau kotoran
- kulit atau mata kuning.
Stimulasi Berlebih Sebabkan Bayi Sering Rewel
Tanpa disadari, terkadang orangtua sering memberikan stimulasi berlebih kepada anak mereka. Untuk itu, tetap tenang dan bersabar saat menstimulasi pada bayi. Pastikan untuk selalu memberi stimulasi sesuai usia bayi.
Artikel Terkait: Bayi Rewel Menjelang Tidur, Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya
Cara Mengatasi Bayi Sering Rewel
Stres dan kelelahan hanyalah beberapa perasaan yang Parents alami saat memiliki bayi yang rewel. Namun, ada beberapa tips untuk meringankan tugas orangtua, yaitu dengan mengetahui cara mengatasi bayi sering rewel.
1. Membedong
Gunakan selimut atau bedong besar dan tipis untuk membungkus bayi. Jika Anda tidak terbiasa dengan teknik lampin, cobalah gunakan bedong instan yang sudah dipermudah dengan resleting panjang.
2. Suara yang Menenangkan
Suara yang mengingatkan bayi berada di rahim Bunda mungkin bisa menenangkannya. Ada perangkat yang menghasilkan suara yang menenangkan seperti white noise. Selain itu, terkadang suara dengungan kipas yang rendah dapat membuat bayi lebih tenang. Senandung lembut Bunda juga bisa membantu.
3. Gerakan Menenangkan
Terkadang, menggendong bayi dalam pelukan atau gendongan tubuh akan mengingatkan mereka akan waktu mereka di dalam rahim dan menenangkan mereka. Gerakan mengendarai mobil, di kursi mobil bayi yang tepat, mungkin juga memiliki efek menenangkan.
4. Miringkan Tubuh Bayi
Dilansir dari laman resmi American Academy of Pediatrics (AAP), memegang bayi di lengan dan meletakkan tubuhnya di sisi kirinya untuk membantu pencernaan atau perut untuk menopang dapat membantu menenangkan bayi yang sedang rewel. Gosok punggung mereka dengan lembut. Jika bayi pergi tidur, ingatlah untuk selalu membaringkannya secara terlentang.
5. Mengisap
Jika ini bukan waktunya untuk menyusu, membantu bayi menemukan ibu jari atau jari untuk diisap dapat menenangkannya. Parents mungkin juga mempertimbangkan dot yang sesuai dengan usia.
6. Kebersamaan
Bayi sering rewel mungkin hanya kesepian. Pertimbangkan untuk memegangnya di dada Anda, kemudian bernapas dengan tenang sambil menepuk punggung mereka dengan lembut.
7. Biarkan Bayi Tenang dengan Sendirinya
Tempatkan bayi di tempat yang aman, seperti buaian atau playpen tanpa selimut dan boneka binatang. Kemudian, tinggalkan ruangan; dan biarkan bayi menangis sendiri selama sekitar 10 hingga 15 menit. Cara ini memang terdengar sedikit menyakitkan hati. Namun sebenarnya, cara tersebut dapat menjadi langkah agar bayi belajar mandiri untuk menenangkan diri.
Jika belum tenang setelah 10 hingga 15 menit, periksa bayi, tetapi jangan angkat bayi sampai merasa sudah tenang. Setelah tenang, kembalilah dan jemput bayi. Jika bayi masih menangis, coba lagi tindakan menenangkan.
Hal yang Harus Bunda Perhatikan
Menurut Michelle Haas, MD, seorang dokter anak di Austin’s First Steps di Texas, bayi memiliki jam ajaib atau witching hour sehingga mereka terkadang terlihat lebih sering rewel. Witching hour adalah sesuatu yang biasa dialami oleh bayi dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi. Waktu tersebut tampaknya bisa muncul entah dari mana.
“Waktu ajaib adalah periode kerewelan yang biasanya terjadi pada waktu yang sama setiap hari, biasanya sore atau malam hari,” kata Dr. Haas.
“Bayi paling sering menangis, rewel, dan lambat untuk dihibur. Kerewelan tampaknya bisa dimulai (dan berhenti) tanpa pemicu tertentu,” tambahnya.
Artikel Terkait: Bayi Rewel? Kendalikan Emosi Ibu!
Kendati demikian, ada yang perlu diperhatikan saat bayi sedang rewel, yaitu:
Pertahankan Kebiasaan Sehat Parents
Makan makanan yang sehat dengan banyak air dan tidur saat bayi tidur. Kita tahu ini sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi kafein tidak menggantikan tidur siang atau dihitung sebagai makanan.
Meminta Bantuan
Memiliki bayi, terutama bayi yang rewel adalah sebuah tantangan, dan terkadang Anda membutuhkan bantuan. Jika Anda merasa kewalahan atau depresi, bicarakan dengan dokter atau profesional kesehatan mental.
Selain itu, terkadang bayi mungkin rewel karena alasan yang lebih serius, dan Anda harus selalu menanggapi masalah ini dengan serius. Dr. Ganjian merekomendasikan untuk membawa bayi ke dokter anak jika mereka demam atau tidak mengompol. Dr. Johns merekomendasikan kunjungan dokter anak jika bayi Anda sakit demam, muntah, atau mengalami kesulitan bernapas.
“Jika ada bayi yang benar-benar tidak dapat dihibur, maka masuk akal untuk berbicara dengan dokter anak bayi,” sarannya.
Parents juga harus berbicara dengan dokter anak, jika bayi menangis selama lebih dari 3 jam dalam jangka waktu 24 jam.
Tetap Tenang
Jika bayi mengalami periode rewel di malam hari, tetapi sebaliknya tumbuh dengan baik, sehat, dan tidak memiliki gejala fisik apa pun, kemungkinan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Parents dapat mengambil napas dalam dan melakukan pendekatan “ini akan berlalu”.
Tarik napas dalam-dalam dan hitung sampai 10 serta mencoba untuk rileks juga dapat memengaruhi bayi agar lebih tenang. Bagaimana pun, koneksi antara ibu dan bayi masih tetap terjalin meski sudah tidak dalam satu tubuh yang sama.
Adalah normal untuk merasa kesal, frustrasi, atau bahkan marah, tetapi penting untuk mengendalikan perilaku Anda. Ingat, jangan pernah menggoyang, melempar, memukul, membanting, atau menyentak anak. Hal itu tidak pernah menyelesaikan masalah.
Kunci terpenting saat menghadapi bayi sering rewel ada pada kesabaran orangtua. Semoga informasi di atas dapat membantu Parents.
***
Baca Juga:
Bayi rewel saat tumbuh gigi? Segera atasi dengan 4 hal ini Bun!
10 Cara Membangunkan Bayi dengan Benar agar Tidak Rewel
Bukan Rewel! Tetapi Bayi Berkebutuhan Tinggi, Ini Tanda yang Perlu Dipahami
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.