Para ilmuwan berasumsi bahwa bayi baru lahir memiliki kemampuan yang terbatas untuk merasakan dan mengekspresikan emosi. Namun, kenapa bayi baru lahir kerap senyum sendiri, ya?
Berikut fakta-fakta bayi senyum sendiri yang perlu Parents ketahui!
Apakah Semua Perilaku Bayi Baru Lahir Hanya Gerakan Refleks?
Sumber: pexels
Dilansir dari Theconversation, pada awal abad ke-20 (tahun 1900an), diyakini bahwa sebagian besar perilaku bayi yang baru lahir dianggap sebagai gerakan refleks saja. Para ilmuwan berasumsi bahwa bayi yang baru lahir belum memiliki kemampuan untuk merasakan dan mengekspresikan emosi.
Bahkan, diyakini bahwa bayi yang baru lahir tidak dapat merasakan sakit dengan kadar yang sama seperti orang dewasa rasakan. Ini sebabnya pada masa itu, bayi baru lahir kerap menjalani prosedur bedah yang menyakitkan tanpa bius.
Baru pada tahun 1980-an para profesional medis menyadari bahwa rasa sakit sebenarnya bisa menyebabkan syok dan komplikasi yang mengancam jiwa bayi baru lahir. Akhirnya, bayi baru lahir pun harus dibius saat pembedahan.
Penelitian selama 50 tahun terakhir juga menunjukkan bahwa bayi baru lahir lebih dari sekadar makhluk yang refleksif (sering melakukan gerakan refleks). Mereka sudah cukup kompeten untuk mengatur tahapan mereka sendiri.
Misalnya, mereka dapat tertidur untuk menghilangkan gangguan stres, atau menangis jika mereka membutuhkan stimulasi dan interaksi lebih banyak.
Artikel terkait: 8 Fakta Unik Bayi Baru Lahir yang Jarang Diketahui Orang, Cek Parents!
Bayi Senyum Sendiri, Apakah Hanya Gerakan Refleks?
Sumber: pexels
Bayi biasanya mulai tersenyum pada usia 6 dan 12 minggu, tetapi Bunda juga mungkin bisa melihat senyum atau seringai bayi segera setelah ia lahir.
Senyuman awal bayi baru lahir ini disebut ‘senyum refleks’. Bayi mulai refleks tersenyum saat masih di dalam kandungan dan terus melakukannya saat baru lahir.
Senyum refleks ini biasanya terjadi secara acak dan dalam waktu singkat. Refleks ini biasanya terjadi ketika bayi sedang tidur dan sedang buang air kecil atau besar.
Senyum refleks biasanya berhenti akan berhenti setelah bayi berusia sekitar 2 bulan.
Selain hanya refleks, menurut Emese Nagy, Reader of Psychology, University of Dundee, terdapat beberapa penelitian yang membuktikan bahwa senyum pada bayi baru lahir merupakan tanda emosi positif.
Senyum pada bayi baru lahir dapat terjadi saat orang-orang di sekitar mereka membelai pipi atau perut bayi. Bayi yang baru lahir juga dapat tersenyum sebagai respons terhadap rasa dan bau yang manis.
Artikel terkait: Waktu yang Tepat Bayi Menggunakan Bumbo Seat, Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Kapan Bayi Bisa Melakukan Senyum Sesungguhnya?
Bayi mulai dapat melakukan senyuman yang sesungguhnya saat berusia antara 6 dan 12 minggu. Senyum bayi yang sesungguhnya biasanya terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus eksternal, seperti saat bayi mendengar suara ibu atau ayah mereka.
Tips Mendorong Bayi agar Cepat Tersenyum
Semakin bertambahnya usia bayi, Parents sudah mulai bisa menstimulasi bayi melakukan senyuman yang sesungguhnya. Berikut beberapa cara untuk mendorong bayi untuk lebih cepat tersenyum.
- Beri bayi banyak cinta dan kasih sayang. Bayi akan merespons pelukan, ciuman, dan suara lembut dari orang-orang di sekitarnya.
- Bermain dengan bayi. Permainan seperti peek a boo atau cilukba akan mengejutkan dan menyenangkan bayi. Permainan peek a boo atau cilukba juga bagus untuk perkembangan otak bayi.
- Pasang wajah bahagia di hadapan bayi. Bayi akan meniru orang-orang di sekitar mereka, jadi mulai dan rajinlah tersenyum saat di hadapan bayi, Parents!
Artikel terkait: Hai Para Calon Ayah! Ini 10 Hal Penting yang Perlu Anda Pahami dengan Benar
Kenapa Bayi Saya Tidak Kunjung Tersenyum?
Sumber: pexels
Jika bayi di bawah 3 (tiga) bulan belum mampu tersenyum, Parents mungkin tidak perlu khawatir. Itu bisa saja karena kepribadian mereka yang tidak begitu suka tersenyum.
Akan tetapi, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika mengkhawatirkan kondisi bayi.
Bunda juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak jika bayi tidak kunjung dapat berkomunikasi dengan Anda atau pengasuhnya melalui suara dan ekspresi pada usia 3 bulan atau lebih, ya. Itu bisa saja menjadi tanda bahwa bayi mengalami perkembangan yang kurang baik.
Itulah informasi mengenai senyuman pada bayi baru lahir. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Normalkah Bayi Baru Lahir Menangis Tanpa Air Mata? Apa Alasannya?
Viral Bayi Berdoa Setelah Dilahirkan, Bikin Haru Netizen!
4 Masalah Pernapasan yang Sering Dialami Bayi Baru Lahir, Parents Wajib Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.