Ada beragam masalah kesehatan yang bisa dialami oleh ibu selama kehamilannya. Misalnya saja plasenta previa. Plasenta previa adalah kondisi saat ari-ari bayi menempel di sisi bawah uterus dan menutupi jalan lahir. Hal ini dialami oleh seorang Bunda berinisal Y, sang bayi mengalami sepsis karena kondisi plasenta previa saat Bunda Y hamil.
Plasenta previa dan sepsis pada bayi adalah kondisi serius yang risikonya bisa mematikan. Tentu saja hal ini membuat Bunda Y merasa sangat terpukul. Apalagi di kehamilan sebelumnya ia juga kehilangan sang buah hati.
Artikel Terkait : Bayi 6 bulan mengalami Bronkuspneumonia akibat asap rokok, sang ibu beri peringatan
Dalam forum berbagi di aplikasi theAsianparent Indonesia, Bunda Y berbagi kisahnya.
Kisah bayi mengalami sepsis akibat komplikasi plasenta previa saat hamil
“Bayiku menjadi inspirasiku”
“Mungkin judulnya sumbang di telinga, bagaimana bisa seorang bayi yang belum mengerti apapun di dunia ini menjadi inspirasi untuk mamanya.
Bayi mungil yang hanya bisa menangis untuk menyampaikan keinginannya. Bayi polos yang hanya bisa tidur lelap ketika keinginannya terpenuhi.
Ya benar, dia bayi kecilku, puteri mungilku. Nama putri kecil ku itu Mirachel, nama indah yang sekejap terlintas di pikiranku saat ia dalam rahimku.
Yang mana bagi mamanya, arti nama itu adalah ‘keajaiban’ Mirachel bayi ajaibku, putri inspirasiku. Yang mengajarkan ku arti perjuangan, semangat, iman dan pengharapan.
Lahirnya dia di dunia bukan sebuah kebetulan. Tuhan menitipkannya dengan cara yang ajaib untuk memberikan mamanya arti berdoa dan pentingnya bersyukur.”
Komplikasi saat hamil membuatku nyaris mengalami koma
“Mirachel ku, terlahir dengan riwayat prematur saat usia kandungan 33 minggu, dengan perjalanan panjang dari satu tempat ke tempat lain. Keinginan mamanya untuk persalinan normal mungkin menjadi obsesi yang mengandalkan kekuatan sendiri, sehingga Tuhan membentuk Mirachel dengan rancangan Tuhan yang ajaib.
Mamanya harus mengalami pendarahan berkali-kali karena plasenta previa totalis, bahkan pendarahan dalam jumlah yang sangat banyak. Namun saat USG, cek detak jantung, pergerakannya, ia seolah baik-baik saja di rahim mama nya.
Hingga berkali-kali mama nya pendarahan lagi dan lagi. Sampai tepat 04 November 2019 mama nya kritis dengan tensi 80 dan hemoglobinnya yang sangat rendah, mengharuskan dokter mengambil tindakan sesar tepat pukul 00.36. Bahkan dokter mengatakan mungkin kondisi mama nya bisa jadi koma.
Saat mama nya menjalani operasi, hanya kematian untuk kedua kali nya yang terlintas di bawah alam sadar nya. Kematian bayi pertama ku, terlintas dengan jelas. Dan saat itu juga logika itu kembali terulang, tanpa menyadari bahwa bukan aku pemilik hidup ku, tetapi Tuhan ku.”
Artikel Terkait : “Janinku hanya bertahan 11 minggu, aku merasa gagal,” curahan hati ibu keguguran
“Bayiku mengalami sepsis”
“Sesaat aku merasa aku tidak akan kembali terbangun dari meja operasi, saat petugas medis menampar pipi ku untuk menyadarkan ku dari kondisi ku. Dan saat aku terbangun secepat kilat aku bertanya kepada suster “Sus, anakkku hidup?” Dan dijawab dengan singkat “hidup Bu!” Di ruang Perina.
Saat itu aku ingat untuk bersyukur, betapa dashyat keajaiban itu. Namun aku tidaklah secepat itu bisa bertemu Mirachel, karena dia tidak lah sama dengan bayi yang lahir cukup umur.
Tak sampai di sana, 3 hari berlalu kau diijinkan pulang oleh dokter. Aku menemui bayiku,tetapi aku harus mendengar vonis anakku yang dikatakan ‘sepsis’ Dan harus diobservasi selama beberapa hari.
Aku tidak terlalu mengerti apa itu, tapi yang terlintas di pikiran ku tetaplah kematian. Apa lagi ini Tuhan?”
Mengenai kondisi sepsis
Pada kasus bayi Bunda Y, si kecil diketahui mengalami sepsis neonatal. Kondisi ini terjadi saat anak mengalaminya saat beberapa bulan pasca kelahiran atau hingga 90 hari.
Sepsis sendiri merupakan suatu respon ekstrem tubuh terhadap infeksi. Tanpa perawatan yang tepat, kondisi ini bisa membahayakan jiwa karena menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, hingga kematian bila sudah berlanjut menjadi septikemia.
Bila sepsis terjadi dalam beberapa jam pertama atau beberapa hari setelah kelahiran. Disebut juga sepsis onset dini. Namun, bila kondisi ini dialami saat bayi berusia 1 minggu, disebut juga sepsis neonatal onset lambat.
Dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan, biasanya bayi yang lahir prematur lebih rentan mengalami kondisi ini.
Dilansir dari laman Healthy Children, beberapa gejala sepsis antara lain :
- Napas cepat
- Mengalami sesak napas
- Detak jantung lebih cepat
- Kulit kembar dan pucat
- Dingin pada bagian tangan dan kaki
- Mual dan muntah
Diperlukan penanganan yang cepat dan tepat dari dokter untuk mencegah komplikasi sehingga orangtua perlu segera membawa si kecil ke dokter. Kita doakan saja ya Parents agar sang Bunda dan si kecil bisa kembali pulih seperti sedia kala.
Baca Juga :
Bayi Seleb Sosmed Meninggal Mendadak karena SIDS, Jangan Sampai Terjadi pada Bayi Anda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.