Bayi Demam Naik Turun, Haruskah Orangtua Panik?

Demam pada bayi yang naik turun menjadi tanda sistem imun bayi dalam merespon benda asing. Perlukah langsung diperiksakan ke dokter?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semua orangtua tentu merasa khawatir jika bayi demam naik turun selama jangka waktu tertentu. Banyak orangtua yang takut jika bayinya demam. Tips untuk Parents agar tidak mudah panik ketika si kecil demam maka sebaiknya ketahui suhu berapa bayi dapat dikatakan demam, penyebab hingga bagaimana cara untuk mengatasi kondisi tersebut.

Berapa Suhu Ketika Bayi Dapat Dikatakan Demam?

Demam bisa menakutkan bagi setiap orang tua, terutama yang baru pertama kali mengalaminya.Parents mungkin bertanya-tanya berapa suhu tubuh bayi yang menandakan demam dan apakah Anda harus segera menghubungi dokter jika si kecil memilikinya.

Namun, tahukah Parents ternyata tidak semua demam adalah sesuatu yang perlu dikhawatirkan lho. Mengutip dari Cleveland Clinic, dokter anak Tracy Lim, MD mengatakan bahwa setiap anak pada akhirnya akan mengalami demam, tidak peduli seberapa hati-hatinya Anda.

Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui berapa suhu normal bayi pada umumnya supaya tidak cepat panik. Diketahui, suhu tubuh normal mereka berada di kisaran 37 derajat Celcius.

Suhu setiap anak akan sedikit berbeda sepanjang hari. Hal ini dapat berbeda berdasarkan usia, tingkat aktivitas, dan faktor lainnya. Di samping itu, jenis termometer yang Anda gunakan juga bisa mengubah definisi tentang apa sebenarnya demam untuk anak Anda.

Sebab, berbagai jenis termometer memiliki tingkat akurasi yang berbeda. Seperti misalnya sebagai berikut:

  • 0 - 2 tahun dengan termometer rektal dan ketiak: Setiap bayi yang memiliki suhu 37,22 atau 38 derajat Celcius dianggap demam.
  • 2 - 5 tahun dengan termometer rektal, telinga, dan ketiak: Suhu di atas 37,22 dan 38 derajat Celcius dianggap demam.
  • 5 tahun ke atas dengan termometer mulut dan ketiak: Dapat dikatakan  demam jika memiliki suhu 37,22, 37,77, atau 38 derajat Celcius.

Artikel Terkait: Kisah Bayi Susah Bernapas, Kenali Gejala dan Penanganannya Sebelum Terlambat!

Cara yang Benar untuk Mengukur Suhu Bayi

Hal pertama untuk mengetahui apakah bayi Anda demam adalah dengan mengukur suhu tubuhnya. Tetapi dengan banyaknya jenis termometer yang tersedia di pasaran, Parents mungkin bertanya-tanya termometer mana yang paling baik.

Menurut Dr. Lim, penggunaan termometer rektal paling akurat untuk bayi dan anak kecil. Namun, jika Parents merasa tidak nyaman melakukan ini,Parents  bisa menggunakan alat apa pun yang membuat diri Anda paling nyaman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Pada anak yang lebih besar, mengukur suhu oral paling akurat, jika anak dapat mentolerirnya,” kata Dr. Lim.

Penyebab Bayi Demam Naik Turun

Kondisi demam pada bayi mungkin menjadi kondisi yang paling serius dan membuat orangtua merasa sangat cemas. Apalagi jika suhu badan bayi terbilang tinggi dan usianya belum menginjak satu tahun.

Suhu panas pada bayi yang naik turun dapat menjadi tanda penyakit tertentu. Demam sebenarnya adalah respon dari imun bayi untuk melawan penyakit serta mempertahankan diri dari bakteri, virus dan benda asing lainnya.

Demam sebenarnya bisa menandakan bahwa imun bayi cukup responsif ketika menghadapi infeksi. Yang harus menjadi perhatian serius yaitu ketika demam pada bayi naik turun dalam waktu yang sering. Ini menandakan bayi kemungkinan mengalami infeksi bakteri atau virus.

Berikut adalah penyebab umum demam pada bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Infeksi virus, termasuk flu biasa, roseola, atau infeksi pernapasan seperti virus pernapasan atau croup virus

2. Infeksi telinga

3. Pneumonia, yang dapat berupa virus atau bakteri

4. Meningitis, dapat berupa virus atau bakteri dan merupakan infeksi yang sangat serius pada otak dan sumsum tulang belakang

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Jika demam mencapai 38 derajat Celcius atau lebih tinggi sebelum usia 3 bulan, maka infeksi bakteri apa pun dapat berkembang dengan cepat. Hal ini bisa mengakibatkan sepsis sehingga bayi membutuhkan perawatan medis segera

6. Demam setelah vaksin yang dapat terjadi dalam waktu 12 jam setelah suntikan. Dan biasanya bisa berlangsung selama 2-3 hari

7. Infeksi saluran kemih yang terkadang dapat menyebabkan demam pada bayi

Untuk diketahui, tumbuh gigi ternyata tidak menyebabkan demam lho Parents sebagaimana yang telah dikutip dari Medical News Today.

Artikel terkait:Demam pada Bayi: Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Tepat Menanganinya

Cara Mengatasi Bayi Demam Naik Turun

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengatasi demam pada bayi. Masih mengutip dari sumber yang sama, berikut ini beberapa cara mengatasi bayi yang sedang demam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Berikan Obat Pereda Panas

Jika usia bayi lebih dari 6 bulan, maka Parents bisa memberikan obat pereda panas yang memang khusus bayi. Jangan berikan aspirin dosis dewasa untuknya dan pastikan Anda telah menghubungi dokter sebelum memberikan obat kepada bayi, terutama yang sakit.

2. Pastikan Bayi Tetap Terhidrasi dengan Baik

Demam meningkatkan risiko dehidrasi, jadi Parents harus memberikan asupan seperti susu atau air sesuai kebutuhan. Dalam beberapa kasus, seorang profesional kesehatan merekomendasikan penggunaan minuman elektrolit untuk membantu mengatasi dehidrasi.

Artikel Terkait: 6 Cara Efektif Menurunkan Panas pada Bayi, Kapan Harus Diberi Obat?

3. Kompres dengan Handuk Basah

Cara lainnya adalah mengompres bayi Anda menggunakan handuk yang telah dibasahi dengan air hangat. Letakkan kompres pada lipatan tubuh seperti lipatan leher, paha, dan ketiak.

Jangan mengompres atau memandikan bayi dengan menggunakan air dingin atau es batu

4. Pantau Tanda-tanda Dehidrasi

Adapun tanda-tanda dehidrasi pada bayi yang harus Parents pantau di antaranya adalah tidak buang air kecil sesering biasanya, mata cekung, bibir pecah-pecah, atau kulit yang sangat kering atau pucat.

5. Pakaikan Bayi Anda Baju yang Nyaman

Selalu pastikan supaya si kecil mengenakan pakaian yang tipis dan nyaman. Jangan menggunakan pakaian yang tebal di cuaca yang sedang panas.

Selain itu, jangan mengirim bayi yang sakit ke tempat penitipan anak atau membawanya ke tempat-tempat di mana bayi rentan, karena ini dapat menyebarkan infeksi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ciri Demam Bayi yang Tidak Perlu Dikhawatirkan

Image: iStock

Melansir dari SehatQ, bayi demam naik turun tidak selalu menjadi tanda dari penyakit tertentu. Parents tidak perlu panik dan takut. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan jika menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Bayi masih mau menerima cairan
  • Bayi mengalami gejala demam yang naik turun kurang dari 3 hari
  • Demam bayi tidak terlalu tinggi setelah mendapatkan imunisasi. Ini biasa terjadi pada bayi dan akan berlangsung kurang dari  48 jam.
  • Suhu tubuh bayi kurang dari 39 derajat Celcius ketika usia bayi 3 bulan sampai dengan 3 tahun. Tetapi orang tua sebaiknya harus benar-benar waspada jika bayi memiliki riwayat kejang dengan suhu tubuh yang lebih rendah. 

Periksakan ke Dokter jika Demam Bayi Naik Turun dengan Tanda Berikut:

Image: xframe.io

Demam bayi naik turun menjadi kondisi yang normal dialami oleh setiap bayi dan tidak usah dicemaskan secara berlebihan. Namun Parents sebaiknya memperhatikan kapan demam pada bayi menunjukkan gangguan kesehatan tertentu.

Berikut ini tanda-tanda demam bayi dimana Parents harus membawa anak ke dokter:

  • Sulit bernafas
  • Mengalami kejang
  • Dehidrasi pada bayi
  • Tidak nafsu makan dan tidak mau menyusui
  • Bayi demam setelah mendapatkan imunisasi dan ini berlangsung lebih dari 48 jam
  • Jika usia bayi kurang dari 3 bulan
  • Bayi mengalami demam lebih tinggi 39 derajat Celcius
  • Demam bayi naik dan turun selama lebih dari 3 hari
  • Demam pada bayi tidak turun meskipun sudah dikompres dan diberikan obat penurun demam
  • Bayi mengalami gejala lain seperti sembelit, infeksi telinga atau sakit tenggorokan
  • Bayi menjadi sangat rewel serta merasa lesu

Dokter biasanya akan mencari tahu penyebab mengapa bayi mengalami demam naik turun melalui serangkaian pemeriksaan misalnya tes urin, tes darah atau rontgen dada. Dokter akan memberikan penanganan terbaik yang sesuai dengan penyebab.

Cara Mencegah Bayi Demam

Image: xframe.io

Parents sebaiknya menghindari terjadinya infeksi supaya bayi tidak mengalami demam karena demam biasanya menjadi gejala suatu penyakit:

  • Menyapu dan mengepel lantai yang menjadi tempat di mana bayi bermain
  • Bawa hand sanitizer kalau memang tidak ada air dan gunakan  sabun ketika bersama dengan bayi
  • Bersihkan alat makan, alat minum serta mainan bayi
  • Selalu cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir setiap Parents ingin menyentuh bayi

Kesimpulannya adalah anak kecil dan bayi terkadang memang mengalami demam. Hal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan ketika mereka berperilaku pada umumnya. Parents, dapat menggunakan perilaku anak sebagai isyarat. 

Jika bayi Anda tampak baik-baik saja meski demam, penyakitnya mungkin ringan yang akan segera berlalu. Namun, jika Parents tidak yakin apakah gejalanya serius atau tidak, maka Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan.

Demikianlah seputar informasi mengenai bayi demam naik turun dan cara mencegahnya untuk Parents, semoga bermanfaat ya!

Artikel ini telah diupdate oleh: Fadhilla Arifin.

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/obat-demam-untuk-bayi

https://id.theasianparent.com/meredakan-demam-anak

https://id.theasianparent.com/tumbuh-gigi