Apakah Parents pernah melihat balita suka melempar barang sembarangan? Sebenarnya perilaku balita suka melempar barang merupakan hal yang normal, jika tidak menjadi sebuah kebiasaan atau pola. Belajar melempar adalah tonggak perkembangan yang membutuhkan keterampilan motorik dan koordinasi dengan mata juga tangan yang baik.
Akan tetapi, apabila Parents memperhatikan bahwa si kecil suka melempar barang karena ingin mendapatkan perhatian, maka hal ini perlu ditelaah lebih lanjut. Pun bisa diskusikan bersama tenaga profesional agar dapat mendeteksi masalah apa yang terjadi dalam diri si kecil.
Penting untuk memahami alasan di balik perilaku balita, seperti melempar barang, untuk membantu anak memperbaikinya dan menanamkan perilaku yang lebih baik. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perilaku balita melempar barang.
Artikel Terkait: Mengapa Bayi dan Balita Suka Menarik Rambut Ibu?
Mengapa Balita Suka Melempar Barang?
Melansir dari Mom Junction, perilaku sederhana melempar barang bisa memiliki beberapa alasan mendasar. Seorang balita mungkin melempar barang karena alasan berikut:
1. Eksplorasi
Balita dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan belajar melalui eksperimen. Melempar barang bisa sangat menarik bagi balita. Mereka juga melakukan itu untuk mengamati apa yang terjadi ketika benda memantul, jatuh, terciprat, atau pecah.
Ini adalah cara balita untuk menentukan sebab dan akibat. Mengamati tanggapan dapat membantu mereka memahami lingkungan mereka dan hal-hal di sekitar mereka.
2. Mencari Perhatian
Balita menyukai perhatian dari orang yang disukainya. Mereka akan melakukan banyak hal untuk menarik perhatian orang tersebut. Melempar barang adalah salah satu tindakan untuk menarik perhatian.
Jika mereka mengamatinya berhasil, kemungkinan besar mereka akan mengulanginya. Balita biasanya menggunakan trik ini ketika orang tua atau pengasuhnya sibuk dengan pekerjaan atau sedang berbicara dengan orang lain.
3. Untuk Kesenangan
Balita mudah bosan dengan permainan serupa dan mainan yang sama. Oleh karenanya, mereka mungkin mencoba berbagai cara menggunakan objek yang sama atau bermain dengan mainan yang sama.
Melempar adalah salah satu cara bermain dengan mainan lama atau benda yang sekarang dianggap membosankan oleh balita. Melempar menjadi permainan baru, dan jika balita mulai bersenang-senang dengannya, kemungkinan besar mereka akan mengulanginya.
4. Mengekspresikan Emosi
Tidak seperti orang dewasa, balita sulit mengungkapkan perasaan mereka melalui kata-kata. Mereka biasanya berkomunikasi melalui tindakan, seperti menangis atau melempar barang.
Melempar barang dapat mengomunikasikan kemarahan, kesedihan, atau frustasi karena alasan mendasar lainnya, seperti rasa sakit atau kelaparan.
5. Balita Suka Melempar Barang karena Penggunaan yang Salah
Balita mungkin terlalu muda untuk memahami penggunaan benda yang benar dan mungkin membuangnya karena kurangnya pemahaman. Mereka mungkin juga melakukannya karena mereka telah melihat orang lain melakukannya.
Misalnya, mereka bisa saja melihat anak yang lebih besar melempar bola, dan kemudian ketika balita itu diberi benda bulat apa pun, mereka langsung membuangnya.
6. Menyukai Suaranya
Balita mungkin hanya suka mendengar suara yang dihasilkan benda-benda itu ketika mereka bersentuhan dengan tanah. Dan karena setiap benda mengeluarkan suara yang berbeda saat menyentuh tanah, ini membuatnya semakin menarik bagi mereka.
Artikel Terkait: Wajib atau Tidak Pakaikan Jilbab kepada Anak? Ini Kata Ulama dan Hadis
Permasalahan dari Balita Suka Melempar Barang
Jika melempar menjadi kebiasaan yang sering dilakukan bahkan mendarah daging, itu bisa menjadi atribut perilaku. Balita yang terbiasa melempar barang dapat mengembangkan sifat-sifat yang tidak diinginkan berikut ini.
1. Tidak Disiplin
Jika tidak dihentikan dan dikoreksi pada saat yang tepat, balita dapat mengulangi perilaku tersebut di setiap tempat dan waktu, terlepas dari apakah itu pantas. Misalnya, balita yang terbiasa melempar barang bisa saja melempar makanan dan peralatan makan saat berada di restoran.
2. Dapat Mengembangkan Kepribadian Destruktif
Jika kebiasaan yang tidak pantas tidak diperbaiki, mereka bisa menjadi bagian integral dari kepribadian anak. Balita akan tumbuh untuk percaya bahwa tidak apa-apa melempar barang untuk menunjukkan kemarahan atau frustrasi. Kebiasaan itu bahkan dapat terbawa hingga masa remaja.
Artikel Terkait: Begini cara melarang anak agar tidak berdampak buruk padanya
Cara Menghentikan Kebiasaan Balita Suka Melempar Barang
Sebaiknya Parents harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kebiasaan balita melempar barang agar tidak menjadi karakternya ketika ia dewasa.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar balita tidak lagi melempar barang, melansir dari Parenting First Cry.
1. Menghentikan Kebiasaan Balita Suka Melempar Barang dengan Pahami Perspektifnya
Sebagai orang tua, kadang Parents mudah melupakan bahwa anak masih balita dan belum bisa mengungkapkan perasaan atau emosi dengan baik. Bersabar, beri pengertian, adalah cara tepat untuk mengatasi perilaku balita suka melempar barang.
2. Beri Contoh
Apakah ada anggota keluarga yang melempar barang atau memukul anak yang lebih besar di depan balita? Ada kemungkinan besar dia hanya mengulangi apa yang dia lihat.
Memberi contoh yang tepat akan membantu anak Anda secara bertahap mengikutinya. Parents juga perlu berbicara dengan semua orang di keluarga dan memberi kesan kepada mereka untuk berperilaku dengan cara yang akan ditiru oleh anak.
3. Ajarkan Cara Konstruktif untuk Mengekspresikan dan Menjelajah
Penting bagi Parents untuk menjelaskan kepada anak bahwa memukul dan melempar adalah perilaku yang buruk. Pilih waktu ketika dia dalam suasana hati yang baik sehingga Parents mendapatkan perhatian penuh darinya.
Tunjukkan padanya bagaimana memberikan suara yang konstruktif untuk emosi dan keinginan dengan mengajarinya kata-kata dan tindakan yang sederhana tetapi bermakna.
***
Itulah penjelasan dan cara mengatasi perilaku balita suka melempar barang. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi solusi untuk Parents yang sedang mengalami permasalahan serupa, ya!
Baca Juga:
9 Kebiasaan Balita yang Patut Ditiru dan Dilakukan Orang Dewasa
Dikira ADHD karena Hiperaktif, Anak Ini Alami Sleep Apnea
Belajar Positive Parenting: Mengatasi Perilaku Anak yang Buruk
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.