X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Sempat Kesulitan Bernapas, Balita Pasien COVID-19: "Mama Aku Tak Akan Pulang"

Bacaan 5 menit

Jumlah balita pasien COVID-19 memang tak sebanyak orang dewasa, tapi orangtua harus tetap waspada. Mengingat daya tahan tubuh anak masih dalam tahap tumbuh kembang, sehingga Virus Corona dapat memperburuk kondisi mereka dengan cepat dan fatal.

Anna Zimmermann, ibu yang sekaligus dokter Neonatal di Colorado, Amerika Serikat, membagikan pengalamannya ketika sang buah hati terinfeksi COVID-19. Putranya yang bernama Lincoln, berumur 4 tahun, adalah pasien anak pertama yang terjangkit COVID-19.

Kisah Perjuangan Lincoln, Seorang Balita Pasien COVID-19

Balita pasien COVID-19

Lincoln ketika dirawat (Foto: Might Littles)

Bermula pada 21 Maret 2020, Lincoln mengalami gejala flu. Beberapa kali anak laki-laki itu bersin. Keesokan harinya, gejalanya bertambah, dia mengalami hidung tersumbat dan batuk ringan.

“Dia tidak demam dan aku tidak terlalu khawatir, kukira dia terkena flu biasa,” kata Anna.

Lalu, pada 27 Maret 2020 Lincoln mengalami demam tinggi hingga 40°C. Anna membawanya ke dokter spesialis anak dan sang bocah didiagnosis pneumonia. Dokter memberikan antibiotik dan oksigen selama 48 jam di rumah

Artikel terkait : Viral foto bocah packing baju untuk isolasi, lakukan ini saat anak positif COVID-19

Tiga hari setelahnya, alih-alih membaik, kondisi Lincoln justru memburuk. Dia membutuhkan bantuan oksigen lebih banyak dan dilarikan ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Lincoln mendapat perawatan seperti pasien COVID-19, meski saat itu hasil tesnya belum keluar. Anna pun menyadari dirinya akan ikut diisolasi dan tak dibolehkan keluar sampai hasil tes swab putranya dinyatakan negatif.

“Sesampainya di rumah sakit Lincoln membutuhkan oksigen 2 liter, lalu saat malam bertambah jadi 4 liter, keesokan harinya dia butuh 6 liter, lalu 9 liter. Dia terlihat sulit sekali bernapas,” ujar Anna.

“Dia menggunakan semua otot dada, perut, dan leher untuk membantunya bernapas. Sebagai dokter aku tahu dia sangat kesulitan bernapas. Sebagai ibu melihatnya berjuang seperti itu sangat menyiksaku,” sambungnya.

Dua hari di rumah sakit, hasil pemeriksaan laboratorium Lincoln keluar. Dari uji CBC yang menghitung darah lengkapnya, tubuh Lincoln tidak menunjukkan tanda-tanda klasik infeksi COVID-19.

Selain itu, rontgen dada Lincoln terlihat cukup bagus dan kadar CRP maupun Procalcitoninnya tidak meningkat secara signifikan. Anehnya, meski dinyatakan negatif COVID-19, tapi kondisi Lincoln terus bertambah buruk dan pernapasannya sangat terganggu. 

Lincoln Dinyatakan Positif COVID-19

balita pasien COVID-19

Lincoln bersama ibunya, Anna (Foto: Might Littles)

Akan tetapi, semuanya terjawab saat ada dokter yang mendatangi Anna pada malam kedua.

“Sekitar jam 7 malam seorang dokter jaga mendatangiku dan menyampaikan kabar Lincoln positif COVID-19. Saat itu juga aku tak kuasa menahan tangisku. Pikiranku kacau, aku berpikir bagaimana bisa? Aku tidak mengerti, aku sudah sangat melindungi anak-anakku. Aku mulai ketakutan melihat kondisi anakku,” kata Anna.

Sejak 12 Maret 2020 Lincoln dan dua saudarinya tak pernah meninggalkan rumah sekalipun. Mereka tak pernah main ke rumah tetangga, tidak juga bermain bersama teman-teman sekolahnya.

“Suamiku ke Costco (pertokoan) sekali, dan aku pergi ke Target (pertokoan) sekali. Kami bahkan tak pernah membiarkan anak-anak untuk menyeberang jalan ke rumah temannya. Kami tahu bahayanya virus ini, dan aku yakin sudah melindungi anak-anakku dengan benar,” ungkap Anna.

Tapi inilah kenyataannya. Lincoln sudah terinfeksi COVID-19 dan harus menjalani perawatan super intensif di rumah sakit. Saat dirawat, Lincoln bisa tidur selama 16 jam sehari.

Perjuangan Membuahkan Hasil dan Mulai Ada Kemajuan

Balita pasien COVID-19

Lincoln ketika rawat jalan di rumah (Foto: Might Littles)

Memasuki hari kelima, balita pasien COVID-19 ini mulai menunjukkan kemajuan. Kebutuhan oksigennya mulai berkurang dari yang sebelumnya 9 liter menjadi 4 liter.

“Tapi batuk masih membuatnya tersiksa. Kadang dia batuk berdahak, kadang dia tampak seperti tercekik dan kekurangan oksigen. Kalau sudah begitu, saturasi oksigennya mulai menurun, dan jantungnya memompa lebih kencang,” tutur Anna.

Sebagai seorang ibu sekaligus dokter, Anna tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat sang anak berkata, “Mama kapan batuk ini akan berhenti?”, “Mama, ini semua (obat-obatan) nggak berguna.”, “Mama, sepertinya aku tidak akan pulang lagi ke rumah.”

Demi melihat anaknya yang sakit dan mendengarnya merintih, Anna sungguh tersiksa. Selama menemani Lincoln dirawat di rumah sakit, Anna meninggalkan dua putrinya bersama sang suami di rumah.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

“Aku beruntung karena banyak orang yang peduli dengan keluargaku. Teman-teman kami mengirimkan makanan ke rumah, bahkan mengirim peralatan mandi ke rumah sakit,” kata Anna.

Artikel terkait : Rawat pasien Covid-19, seorang dokter sekaligus ibu, “Anak-anak paham tugas saya”

Pada hari ketujuh, Lincoln akhirnya diizinkan melanjutkan perawatan di rumah. Mereka pulang dengan membawa suplai tangki oksigen dan kompresornya. Anna memantau kebutuhan oksigen untuk Lincoln hingga benar-benar tak membutuhkannya lagi.

“Sekitar seminggu di rumah, aku mulai mencoba melepas selang oksigennya untuk 2 jam, lalu keesokan harinya dilepas selama 4 jam. Begitu seterusnya hingga hari ke-12 Lincoln benar-benar bisa bernapas tanpa selang oksigen,” jelas Anna.

Sepulang dari rumah sakit, Lincoln masih harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Dia beristirahat di kamarnya dan saudari-saudarinya hanya bisa memberikan pelukan jarak jauh dari depan pintu. Kami juga ketat untuk membiasakan anak-anak mencuci tangan dan membatasi kontak fisik. Syukurlah Lincoln semakin pulih, dia makan banyak, mulai aktif bermain di halaman, lebih banyak tersenyum, dan itu membuat kami bahagia,” terang Anna.

Anna berharap ada banyak orang tua yang bisa mengambil pelajaran dari perjuangan Lincoln melawan COVID-19.

Parents, itulah kisah balita pasien COVID-19. Semoga anak-anak kita semua jauh dari paparan Virus Corona.

Sumber: Kumparan

Baca juga:

11 Anjuran IDAI untuk Cegah Anak Terpapar COVID-19

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Yuniati Rohmah

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Sempat Kesulitan Bernapas, Balita Pasien COVID-19: "Mama Aku Tak Akan Pulang"
Bagikan:
  • Ketahui perbedaan status OTG, ODP, dan PDP Covid-19 serta penanganannya

    Ketahui perbedaan status OTG, ODP, dan PDP Covid-19 serta penanganannya

  • Sedih! Pasien kritis COVID-19 menikah di rumah sakit beberapa jam sebelum meninggal

    Sedih! Pasien kritis COVID-19 menikah di rumah sakit beberapa jam sebelum meninggal

  • Ketahui perbedaan status OTG, ODP, dan PDP Covid-19 serta penanganannya

    Ketahui perbedaan status OTG, ODP, dan PDP Covid-19 serta penanganannya

  • Sedih! Pasien kritis COVID-19 menikah di rumah sakit beberapa jam sebelum meninggal

    Sedih! Pasien kritis COVID-19 menikah di rumah sakit beberapa jam sebelum meninggal

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.