Bahaya minuman berenergi bagi ibu hamil menjadi pertanyaan sebagian orang. Apalagi, ibu hamil kerap mengalami lelah dan lemas, sehingga menginginkan tambahan energi dari minuman ini. Namun, bolehkah ibu hamil mengonsumsi produk minuman berenergi?
Pada ibu hamil, nutrisi makanan yang ia konsumsi akan ditransfer ke janin di dalam kandungannya melalui tali pusar. Termasuk kandungan dalam minuman berenergi, jika sang ibu memang mengonsumsinya.
Minuman berenergi memiliki kandungan yang berbeda-beda, sehingga cukup sulit untuk menentukan dampaknya pada masing-masing produk. Berikut ini beberapa fakta tentang bahaya minuman berenergi secara umum dari pendapat para ahli.
Fakta tentang Bahaya Minuman Berenergi
1. Penelitian terhadap Tikus Hamil
Ada penelitian yang pernah mengungkapkan dampak buruk minuman berenergi terhadap kehamilan. Penelitian ini memberikan minuman berenergi secara teratur pada tikus yang sedang hamil.
Hasilnya, anak tikus yang lahir dari induk yang terpapar minuman berenergi memiliki beberapa komplikasi, seperti mengalami stres, cacat parsial, dan perubahan perilaku.
2. Kandungan Minuman Berenergi
Menurut Emily Mitchell, seorang ahli nutrisi makanan di Center for Fetal Medicine, menyatakan bahwa minuman energi tidak direkomendasikan karena mengandung kafein tinggi dan bahan lainnya yang tidak baik untuk ibu hamil.
Menurut the American Academy of Nutrition and Dietetics, minuman berenergi mengandung beberapa stimulan dan vitamin untuk meningkatkan stamina dalam jangka pendek. Selain itu, minuman ini juga mengandung gula dan kafein dalam jumlah besar, serta taurin, karnitin, inisitol, ginkgo, Silybum marianum, yang tidak baik untuk ibu hamil.
Bahaya Minuman Berenergi bagi Ibu Hamil dari Kandungannya
Sebenarnya, komposisi bahan di dalam minuman berenergi tidak dapat disamaratakan karena berbeda-beda tergantung dari merek dan produsennya. Namun, secara umum bahan yang ada di dalam sebotol minuman berenergi adalah sebagai berikut:
1. Kafein
Di dalam minuman berenergi, komposisi kafein cukup besar. Terlalu banyak kafein bisa menyebabkan kejang, psikosis, dan aritmia jantung.
Menurut Mitchell dalam penelitiannya yang berjudul Caffeine-Related Deaths: Manner of death and categories at risk, terlalu banyak kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Hal ini dapat memengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan iritabilitas, gugup, dan sulit tidur. Ibu hamil disarankan untuk membatasi konsumsi kafein tidak melebihi 200 mg.
2. Pemanis Buatan
Beberapa minuman berenergi mengandung pemanis buatan yang rendah kalori. Food and Drug Administration telah menyetujui penggunaan pemanis buatan, seperti acesulfame-K, aspartam, neotam, sakarin, sukralosa, dan stevia.
Penggunaan pemanis buatan untuk konsumsi normal tanpa kondisi hamil, memang aman dengan batasan tertentu. Namun, penelitian terkait konsumsi pemanis buatan dengan kehamilan sangat terbatas. Oleh karena itu, untuk menghindari risiko yang belum diketahui, sebaiknya ibu hamil menghindari pemanis buatan.
3. Gula
Ada juga jenis pemanis buatan yang menggunakan gula, bukan pemanis buatan rendah kalori. Terlalu banyak mengonsumsi gula tentu tidak baik untuk ibu hamil. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan.
Apalagi, pada ibu hamil yang menderita diabetes gestasional harus membatasi gula dan asupan karbohidratnya.
4. Taurin
Beberapa jenis minuman berenergi mengandung taurin, asam amino esensial yang mendukung perkembangan saraf dan mengatur jumlah air dan mineral dalam darah.
Dampak buruk taurin dalam minuman berenergi bagi ibu hamil masih belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari taurin demi diri sendiri dan buah hati.
5. Ginseng
Ginseng adalah suplemen herbal yang telah digunakan sejak zaman dahulu kala. Beberapa minuman berenergi mengandung ginseng, walaupun ada juga yang tidak.
Menurut National Institute of Health, konsumsi ginseng tidak direkomendasikan terhadap bayi, anak-anak, ibu hamil dan menyusui. American Academy of Nutrition and Dietetics juga melarang ibu hamil untuk mengonsumsi ginseng.
Dampak buruk ginseng secara umum adalah sakit kepala, masalah tidur, dan gejala pencernaan. Ginseng juga memengaruhi gula darah dan tekanan darah, yang sangat berbahaya bagi ibu hamil penderita diabetes gestasional atau tekanan darah tinggi.
6. Guarana
Guarana adalah sumber kafein lain yang berasal dari tumbuhan. Bahan ini sering ditambahkan ke minuman energi karena mampu untuk meningkatkan kinerja dan konsentrasi atletik. Karena ibu hamil perlu memantau asupan kafeinnya, minuman berenergi dengan kandungan guarana harus dihindari.
7. Gingko Biloba
Tanaman ini berasal dari daun pohon gingko dan telah digunakan di Tiongkok selama berabad-abad karena diyakini dapat meningkatkan daya ingat.
Akan tetapi, mengonsumsi gingko dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit kepala, pusing, jantung berdebar, sembelit, dan reaksi alergi pada kulit. Jadi, sebaiknya ibu hamil menghindari bahan ini.
8. L-karnitine
L-karnitin sering ditambahkan ke minuman energi untuk meningkatkan kinerja atletik. Namun, menurut Linus Pauling Institute, sebagian besar penelitian terkait konsumsi L-karnitin menunjukkan tidak ada efek yang signifikan pada peningkatan kemampuan aktivitas fisik.
9. Yohimbe
Zat ini biasanya digunakan dalam produk penurunan berat badan. Dampak buruk Yohimbe sering dikaitkan dengan sulit tidur, gangguan mood, gugup, dan kecemasan. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari kandungan Yohimbe pada minuman.
10. Vitamin B
Vitamin B terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dan diyakini membantu meningkatkan energi. Mungkin banyak Parents yang bertanya, mengapa vitamin B masuk dalam pembahasan dampak buruk bagi ibu hamil?
Alasannya adalah karena kadar vitamin B dan zat aditif lainnya dalam minuman energi sering kali melebihi asupan harian yang direkomendasikan. Jika vitamin B dikonsumsi terlalu banyak akan memberikan beberapa efek buruk, seperti:
- B3 Niacin – dapat menyebabkan iritasi kulit, seperti terbakar, gatal, kemerahan pada wajah, lengan, dan dada, serta peningkatan detak jantung
- B6 Pyridoxine – penggunaan jangka panjang dengan dosis sangat tinggi dapat menyebabkan neuropati sensorik dan meningkatkan risiko patah tulang
Tidak Ada Kandungan yang Serupa
Semua minuman energi memiliki komposisi yang berbeda-beda. Misalnya, satu kaleng minuman merek A biasa mengandung kafein, taurin, gula, dan vitamin B.
Sedangkan minuman berenergi merek B mengandung: ginseng, karnitin, glukosa, kafein, guarana, inositol, glukuronolakton, dan maltodekstrin.
Hal ini membuat pemahaman tentang efek minuman berenergi menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Apalagi, terdapat beberapa bahan herbal yang belum masuk ke dalam Food and Drug Administration, sehingga tidak jelas apa manfaat ramuan dan kombinasi bahan-bahan ini, terutama untuk ibu hamil.
Tips Meningkatkan Stamina bagi Ibu Hamil
Efek kehamilan yang cukup sering dirasakan ibu-ibu adalah mudah lelah. Lantaran ibu hamil tidak boleh minum minuman berenergi, ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan ibu hamil. Berikut ini daftarnya.
1. Tidur Tepat Waktu
Mengurangi porsi begadang dan tidur tepat waktu di malam hari bisa menjadi salah satu cara supaya ibu hamil bisa memiliki kondisi yang selalu prima.
Jika Bunda mengalami kesulitan tidur karena merasakan ketidaknyamanan, seperti sering buang air kecil atau nyeri di tubuh, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gangguan tersebut.
- melakukan rutinitas tidur
- tidak melakukan olahraga sebelum tidur
- menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein
- mengikuti senam hamil
2. Mencari Kegiatan Olahraga yang Sesuai
Ketika hamil, sebaiknya Parents mulai mengubah jenis olahraga yang dilakukan. Jika dahulu sering melakukan jogging, mungkin sebaiknya diganti dengan jalan cepat saja.
3. Mengonsumsi Makanan Bergizi Lengkap dan Seimbang
Makanan yang memiliki nutrisi lengkap dan seimbang bisa membantu mengurangi kelelahan pada tubuh ibu hamil. Pastikan Bunda mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, protein, serat, dan lemak.
Jangan lupa untuk mengonsumsi buah-buahan yang kaya vitamin C untuk membantu tubuh menyerap energi dari makanan. Sebaiknya, hindari dahulu makanan yang rendah gizi tapi kaya lemak jenuh, seperti gorengan.
Bunda juga bisa mengonsumsi vitamin prenatal untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan buah hati. Vitamin prenatal umumnya mengandung asam folat, zat besi, kalsium, vitamin, D, dan vitamin E.
4. Memenuhi Kebutuhan Cairan Dalam Tubuh
Kebutuhan cairan tubuh ibu hamil memang lebih besar daripada orang normal. Oleh karena itu, usahakan untuk minum paling tidak lebih dari dua liter per hari.
Walapun begitu, kebutuhan cairan ibu hamil sebenarnya sangat tergantung dari masing-masing orang. Ibu hamil yang memiliki aktivitas yang tinggi, tentu membutuhkan cairan yang lebih banyak pula.
Nah, setelah mengetahui bahaya minuman berenergi bagi ibu hamil, disarankan Bunda menghindari konsumsi minuman itu. Daripada mengonsumsi minuman berenergi, lebih baik ibu hamil melakukan pola makan sehat dan minum vitamin supaya tubuh lebih sehat.
Sumber: verywellfamily, Alodokter, Klikdokter
Baca Juga:
Sering Cepat Lelah saat Hamil? Yuk Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.