Pup Berdarah Saat Hamil Apakah Normal atau Tanda Bahaya?
Apa penyebab BAB atau pup berdarah saat hamil, dan kapan harus ke dokter? Ini penjelasannya, Parents.
Kondisi BAB berdarah saat hamil kerap memicu kepanikan apalagi bagi calon ibu baru.
Darah yang keluar saat buang air besar selama hamil merupakan suatu kondisi yang sebaiknya menjadi perhatian. Walaupun tidak selalu berbahaya, namun keluhan ini sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Berikut penjelasan penyebab dan cara mengatasi pup berdarah selama hamil.
Artikel terkait: Waspada Gusi Berdarah pada Ibu Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Penyebab BAB Berdarah Saat Hamil
Setidaknya ada beberapa penyebab BAB berdarah saat hamil, salah satunya wasir. Wasir umumnya terjadi pada trimester akhir kehamilan hingga beberapa minggu setelah melahirkan.
Biasanya darah yang keluar berwarna cerah dan jumlahnya hanya sedikit.
Selain itu, sembelit atau konstipasi juga bisa menjadi pemicu pup berdarah saat hamil.
Sembelit menjadi merupakan satu gejala yang umum terjadi saat hamil. Kondisi ini disebabkan beberapa hal, misalnya terlalu banyak mengonsumsi vitamin melebihi dosis yang dianjurkan.
Berikut beberapa penyebab terjadinya buang air besar berdarah yang sebaiknya tidak disepelekan:
- Polip usus besar, suatu kondisi ketika muncul gumpalan sel yang terbentuk di lapisan usus besar
- Peradangan di area dubur
- Diverticulosis, suatu kondisi terbentuknya kantung di dinding usus besar
- Penyakit radang usus
- Diare
- Kolitis ulserativa; kondisi ini menyebabkan radang dan luka di lapisan usus besar sehingga memicu pendarahan
- Kanker dubur
- Kanker usus besar
Artikel terkait: Pendarahan Saat Hamil Tua, Berbahayakah? Ini Penjelasannya, Bunda!
Gejala BAB Berdarah Saat Hamil
Munculnya darah menjadi ciri khas saat kondisi ini mengenai ibu hamil. Berikut ini tanda lain yang sebaiknya diperhatikan:
- Demam
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Frekuensi buang air besar berubah
- Diare parah yang berkepanjangan
- Buang air besar menjadi tidak teratur.
Beberapa kasus juga menunjukkan ada sesuatu yang salah di dalam tubuh dan membutuhkan penanganan medis, antara lain:
- Feses berwarna kehitaman atau merah gelap
- Kehilangan darah dalam jumlah banyak
- Timbul trauma dubur yang diikuti kesulitan bernapas.
Artikel terkait: BAB Warna Hitam Saat Hamil, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya!
Mengatasi BAB Berdarah Saat Hamil
Sebenarnya adanya darah saat buang air besar selama hamil akan berhenti dengan sendirinya, Namun, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apa penyebab pendarahan tersebut.
Meski bisa ditangani dokter, Bumil bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasinya:
- Konsumsi makanan tinggi serat untuk meringankan konstipasi seperti sayuran hijau, sereal, roti gandum dan buah sebanyak 20-25 gram setiap hari. Jangan lupakan makanan padat nutrisi yang kaya asam omega 3 dan cukupi kebutuhan cairan dengan air putih dan jus buah.
- Lakukan latihan ringan seperti joging, berenang, yoga dan rutinitas ringan yang dapat mengatur buang air besar tetap lancar.
- Hindari kebiasaan menahan buang air besar dan mengejan terlalu kuat.
- Duduk atau berdiri terlalu lama sebaiknya dihindari. Usahakan tidur dengan posisi menyamping untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah di anus.
- Rendam bagian anus dengan air hangat dua kali sehari, hal ini bisa mengatasi buang air besar berdarah saat hamil. Anda juga bisa mengompres area sekitar anus dengan es untuk meredakan gejalanya.
- Pilih jenis tisu yang lembut dan tidak mengandung parfum untuk membersihkan area dubur.
- Konsumsi suplemen serat selama hamil sesuai anjuran dokter.
- Senam kegel dapat meningkatkan sirkulasi di sekitar dubur sekaligus menguatkan otot anus, selain itu juga membuat vagina kencang kembali setelah melahirkan. Caranya cukup menahan otot sekitar vagina selama 5-10 detik lalu lepaskan. Ulangi 10-20 kali setiap hari.
- Kurangi penggunaan obat laksatif (perangsang buang air besar).
Artikel terkait: Muntah Darah Saat hamil, Apa Penyebabnya? Ini Kata Dokter Kandungan
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala buang air besar berdarah kala hamil memang bisa hilang dalam waktu sebentar, namun hubungi dokter jika Anda merasakan gejala berikut:
- Pendarahan vagina
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung meningkat
- Pendarahan selama buang air besar tetap berlanjut walaupun sudah melakukan beragam cara pengobatan
- Sakit di bagian tubuh belakang
- Kram tidak wajar.
***
Itulah informasi tentang pup berdarah saat hamil.
Jika Anda mengalami kondisi yang membuat cemas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter ya, Parents.
Rectal Bleeding While Pregnant: Causes, Remedies & Prevention
https://parenting.firstcry.com/articles/rectal-bleeding-during-pregnancy-causes-remedies-prevention/
Baca Juga:
Amankah Memakai Toilet Jongkok Saat Hamil Tua? Ini Tipsnya untuk Bunda!