Penurunan tekanan darah seringkali dialami ibu hamil. Lalu, apa penyebabnya? Berbahayakah tekanan darah rendah saat hamil bagi perkembangan janin?
Umumnya, tekanan darah rendah terjadi karena pengaruh perubahan hormonal yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah untuk peningkatan aliran darah ke janin.
Apa Gejala Tekanan Darah Rendah saat Hamil?
Tekanan darah mulai turun pada awal kehamilan dan biasanya pada titik terendah di pertengahan trimester kedua atau dalam 24 minggu pertama kehamilan.
Gejalanya mirip dengan gejala yang mungkin dirasakan siapa pun dengan tekanan darah rendah.
Paling umum, termasuk pusing dan bahkan pingsan. Kepala pusing bisa lebih buruk ketika berdiri tiba-tiba atau bangkit dari posisi berbaring.
Tanda dan gejala tekanan darah rendah dapat meliputi:
- pusing
- pusing, terutama saat berdiri atau duduk
- pingsan
- mual
- kelelahan
- penglihatan kabur
- haus yang tidak biasa
- kulit lembab, pucat, atau dingin
- pernapasan cepat atau dangkal
- kurangnya konsentrasi.
Perubahan yang terjadi di tubuh Anda selama kehamilan juga dapat memengaruhi tekanan darah.
Saat membawa beban janin, sistem peredaran darah Anda mengembang dengan cepat, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap tekanan darah rendah saat hamil termasuk:
- dehidrasi
- anemia
- perdarahan di dalam
- istirahat di tempat tidur yang terlalu lama
- obat-obatan tertentu
- kondisi jantung
- gangguan endokrin
- infeksi
- kekurangan gizi
- reaksi alergi
Seberapa rendah tekanan darah bisa bervariasi, tetapi pada kebanyakan wanita hamil, tekanan sistolik turun 5 – 10 mmHg.
Sedangkan tekanan diastolik dapat turun hingga 15 mmHg pada kehamilan normal.
Penurunan ini biasanya berlangsung selama kehamilan dan kembali ke tingkat semula setelah melahirkan.
Bahayakah Tekanan Darah Rendah saat Hamil?
Umumnya, tekanan darah rendah saat hamil tidak perlu dikhawatirkan kecuali Anda mengalami gejala yang cukup parah.
Penurunan drastis mungkin merupakan tanda masalah serius, atau bahkan bisa mengancam jiwa.
Tekanan darah yang sangat rendah dapat menyebabkan jatuh tiba-tiba, kerusakan organ, atau syok.
Tekanan darah rendah juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, yang terjadi ketika telur yang dibuahi berada di luar rahim wanita.
Apakah Tekanan Darah Rendah saat Hamil Memengaruhi Perkembangan Bayi?
Sejumlah besar penelitian telah dilakukan tentang bagaimana tekanan darah tinggi selama kehamilan mempengaruhi bayi, tetapi data tentang efek tekanan darah rendah terbatas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah rendah saat hamil dapat menyebabkan masalah, seperti bayi lahir mati (stillbirth) dan berat badan lahir rendah.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak tekanan darah pranatal rendah pada kesehatan bayi.
Apa yang Harus Bunda Lakukan Ketika Alami Kondisi Ini?
Dokter biasanya tidak merekomendasikan obat untuk ibu hamil kecuali gejalanya serius atau kemungkinan ada komplikasi.
Tekanan darah Anda juga mungkin akan mulai naik sendiri selama trimester ketiga Anda.
Ibu hamil yang mengalami pusing karena tekanan darah rendah dapat mengambil langkah-langkah ini untuk meminimalkan gejala dan meningkatkan keamanan.
- Duduk atau berbaring jika merasa akan pingsan untuk menghindari terjatuh.
- Hindari berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring.
- Berbaring di sisi kiri untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
- Tentu saja penting untuk menemui ahli kesehatan jika rasa pusingnya semakin memburuk atau dikaitkan dengan gejala-gejala lain yang mengganggu.
- Makan camilan sehat sepanjang hari.
- Minum lebih banyak air.
- Pakailah pakaian longgar.
- Konsumsi makanan sehat.
- Minum vitamin pranatal yang disarankan dokter untuk mengatasi tekanan darah rendah.
Segera konsultasikan pada dokter jika Bunda mengalami gejala yang cukup parah terkait tekanan darah rendah.
***
Baca Juga:
6 Penyebab Vagina Gatal Saat Hamil dan Tips Pencegahannya
6 Doa untuk Ibu Hamil agar Kandungan Sehat dan Persalinan Lancar
Amankah Minum Paresetamol Saat Hamil? Bunda Wajib Tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.