Bunda yang baru awal menyusui mungkin kerap bertanya-tanya terkait ASI bening dan encer saat Bunda memompa atau menyusui si kecil.
Warna dan tekstur ASI memang beragam, ada yang kental, tapi juga ada yang cair dan terlihat bening. Warnanya pun berbeda-beda, ada yang putih hingga kebiruan.
Apa penyebab ASI Bunda terkadang cair dan bening ini? Apakah Bunda perlu khawatir dengan kondisi ASI bening tersebut? Berikut kita simak fakta-faktanya.
Artikel terkait: Berbagai Manfaat Menyusui untuk Kesehatan Ibu
Penyebab ASI Bening di Awal Menyusui
Pompa ASI andalan Risty Tagor. Foto: instagram @ristytagor
ASI bening sebenarnya adalah foremilk yaitu ASI yang keluar pada sesi awal menyusui.
Dilansir dari Very Well Health, ASI sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu bagian encer foremilk dan bagian kental atau hindmilk.
Terkait ASI bening ini, dokter dan konsultan laktasi dr Gita Permatasari menyatakan bahwa foremilk ini lebih encer karena kandungan lemaknya yang sedikit.
“ASI bening atau lebih encer ini biasanya ASI awal atau yang disebut sebagai foremilk. Kandungan lemaknya lebih sedikit, sehingga terlihat seperti bening,” kata dr Gita saat dihubungi theAsianParent.
Kandungan utama ASI bening foremilk sendiri adalah kaya gula dan laktosa dan rendah lemak dan kalori.
Foremilk ini ada di saat-saat awal bayi menyusu dan perlahan-lahan berubah menjadi tekstur kental dan berwarna yang disebut hindmilk.
ASI hindmilk ini lebih tinggi lemak dan kalori. Selain memiliki teksturnya lebih kental, hindmilk juga lebih keruh dan berwarna krem. Karena tinggi lemak dan kalori, hindmilk membuat bayi kenyang lebih lama.
Artikel terkait: Cara Pijat Oksitosin di Rumah untuk Melancarkan Produksi ASI
Apakah Bunda Perlu Khawatir dengan Adanya Foremilk atau ASI Bening ini?
Terkait kekhawatiran ibu terhadap adanya ASI bening ini, dokter Gita menjelaskan bahwa ibu tidak perlu khawatir karena foremilk ini bukan sesuatu keabnormalan.
“ASI foremilk mengandung banyak laktosa dan protein. Tidak perlu khawatir, asalkan Bunda menyusui dan memompa asi secara teratur,” jelas dokter Gita.
Dokter Gita juga menyarankan agar Ibu mendistribusikan baik foremilk maupun hindmilk kepada si kecil.
“Usahakan menyusui atau memompa selama minimal 30 menit pada 1 payudara, supaya bayi mendapat ASI awal atau foremilk dan ASI akhir atau hindmilk, bila bayi masih terlihat lapar baru diberikan ASI payudara sebelahnya,” terang dokter Gita.
ASI Bening vs ASI Kental, Lebih Baik yang Mana?
Sebagaimana kita pelajari, bayi yang mendapatkan cukup ASI akan memiliki daya tahan imun tubuh yang bagus, serta lebih bahagia secara psikologis. Foremilk dan hindmilk sama-sama memiliki manfaat penting dan punya pengaruh terhadap pertumbuhan si kecil.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah ASI bening atau foremilk tidak lebih bagus dibanding hindmilk?
Foremilk mengandung laktosa yang penting bagi pembentukan otak bayi dan memenuhi kebutuhan bayi terhadap air minum.
Foremilk juga kaya akan protein yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mempercepat pembentukan saraf dan jaringan tubuh dan memperkuat daya tahan tulang serta kulit.
Sementara itu, untuk bagian ASI kental atau hindmilk berperan untuk memuaskan rasa lapar bayi dan membuat bayi merasa kenyang dan mengantuk. Hindmilk juga membantu bayi merasa kenyang lebih lama.
Hindmilk mengandung lemak tinggi dan semua bahan bergizi yang terkandung dalam ASI. Hindmilk mulai terbentuk ketika kadar air susu dalam payudara berkurang. Semakin sedikit jumlah air susu, semakin tinggi pula kandungan lemak di dalamnya.
Lemak juga berperan penting dalam melindungi organ-organ vital dalam tubuh bayi yang belum terbentuk sempurna, sebagai sumber energi dan melindungi tubuh bayi dari serangan suhu panas maupun dingin.
Jadi kesimpulannya adalah, foremilk dan hindmilk sama-sama dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.
Artikel terkait: Bunda ingin punya ASI yang melimpah? Coba rajin minum susu almond
Bagaimana Cara Meningkatkan Produksi ASI?
Ilustrasi pompa ASI (Sumber: iStockphoto)
Produksi ASI itu supply and demand. Semakin sering disusui atau dipompa, produksi ASI akan terus meningkat.
Semakin jarang dan semakin panjang interval waktu jeda menyusui ke menyusui berikutnya atau interval memompa, maka akan menyebabkan waktu pengisian ASI akan semakin lambat dan volume ASI berkurang.
Bagaimana dengan Ibu yang mengalami permasalahan ASI sedikit? Dokter Gita turut menjelaskan bagaimana mengatasi permasalahan ASI ini.
“Cara mengatasinya adalah dengan rutin menyusui atau memompa secara teratur, terutama malam hari untuk meningkatkan produksi ASI. Coba konsumsi tinggi protein dan lemak tak jenuh dalam konsumsi makanan sehari-hari, dan konsumsi air putih minimal 8-10 gelas/hari,” kata dokter Gita.
Bunda juga perlu menjaga mood untuk tetap bahagia dan tidak stres ya, biar produksi ASI-nya melimpah. Itu dia penjelasan tentang ASI bening, semoga bisa menjadi pencerahan untuk Busi ya.
Baca juga:
10 Manfaat Matcha & Cara Aman Menikmatinya untuk Ibu Menyusui
Cara Meningkatkan Produksi ASI Menurut Dokter, Penting!
"ASI yang Tidak Keluar Membuatku Merasa Gagal Sebagai Ibu…"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.