Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan ART Nindy Ayunda akhirnya memasuki babak baru, yakni persidangan. Sidang kasus tersebut digelar pada Selasa (29/3) lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Anak Nindy Ayunda yang menjadi korban, ADPH, dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan tersebut.
Anak Nindy Ayunda Jadi Korban Penganiayaan
Dilansir dari Detik.com, sang anak menceritakan perlakuan yang kerap diterimanya dari ART. Ia mengaku sering mendapat perlakuan kasar, seperti dicubit, dipukul, atau ditarik secara kasar oleh ART yang diketahui bernama Lia Karyati tersebut.
Perlakuan tersebut biasanya ia terima jika ADPH tidak mau makan. Tak jarang, hal sepele pun bisa menyulut emosi Lia.
“Banyak, dipukul, ditarik, sama dicubit. Ditarik kaki sama tangannya, kalau yang dicubit tangannya saja. Biasanya tuh kalau aku nggak mau makan,” aku AD.
Kejadian tersebut biasa dialami oleh ADPH saat Nindy Ayunda dan Askara Parasady Harsono sedang tidak berada di rumah. Ia pun mengaku kerap mendapat tekanan agar tidak melaporkannya kepada Nindy ataupun Askara.
Artikel terkait: Waspadai 10 tanda-tanda pengasuh anak yang buruk ini
Kuasa Hukum ART Nindy Ayunda Berikan Penjelasan
Terkait dengan pengakuan ADPH, pengacara Lia Karyati, Fahmi Bachmid, pun memberi tanggapan. Ia menjelaskan bahwa perlakuan yang dilakukan oleh Lia tersebut bertujuan untuk mendisiplinkan anak Nindy. Ia menjelaskan bahwa bukti CCTV yang ada tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi di tempat kejadian perkara (TKP).
“Memang seperti itu semuanya tahu dari CCTV melihat langsung nggak ada. Jadi ketika ada seseorang (bilang), kalau nggak makan saya tinggalin, kalau nggak makan mbak tinggal, kalau nggak makan mbak cubit. Apakah ini sebuah perbuatan penganiayaan itu? Biar majelis hakim yang akan memproses. Prosesnya apakah itu bagian dari tindak pidana atau bukan,” jelas Fachmi.
Nindy Tidak Akan Memaafkan
Lebih lanjut, Lia menyebutkan tidak bermaksud mencelakakan AD. Ia menyampaikan permintaan maaf sekaligus penyesalan.
“Maafin Lia, Bu. Selama ini Lia kerja sama ibu banyak salah, yang kemarin Lia lakukan sama adik tak ada niat sedikit apa pun untuk mencelakakan adik. Lia cuma ingin adik itu mau makan,” lanjut Lia kala persidangan berlangsung.
Sementara itu, terkait dengan perlakuan yang dilakukan oleh Lia, Nindy mengaku tidak akan memaafkan mantan ART-nya tersebut. Ia mengaku melihat langsung penganiayaan yang dilakukan Lia terhadap ADPH. Oleh karena itu, sebagai ibu ia pun mengaku sakit hati dengan perlakuan Lia.
“Tidak (memaafkan),” kata Nindy saat ditanya majelis hakim, seperti dikutip dari Kompas.com.
“Karena saya sebagai ibu merasa melahirkan, mengasuh, karena saya melihatnya langsung badan saya gemetaran,” tukas Nindy.
Artikel terkait: Bisa Parents Coba, Ini 6 Tips Agar Anak Mau dengan Pengasuh Baru
Cara Memilih ART yang Benar
Kasus yang menimpa anak Nindy Ayunda ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Beberapa waktu lalu, dua orang ART juga kedapatan melakukan penganiayaan terhadap tiga balita di Cengkareng, Jakarta Barat.
Keduanya pun sudah ditetapkan sebagai tersangka dan disangkakan dua pasal dengan ancaman hukuman pidana 8 tahun dan denda Rp 100 juta.
Kasus-kasus tersebut tentu saja membuat banyak orang tua khawatir untuk memanfaatkan jasa pengasuh anak. Nah, jika Parents juga mengalami hal yang sama, kali ini kami akan membahas beberapa tips memilih pengasuh anak yang tepat, seperti dilansir dari Certified Nanny of America.
1. Ketahui Latar Belakang Calon Pengasuh
Bagian terpenting sebelum mempekerjakan seorang pengasuh adalah memastikan bahwa pengasuh yang dipilih adalah seseorang dengan rekam jejak yang baik.
Oleh karena itu, penting bagi Parents untuk melakukan riset kecil mengenai latar belakangnya, apakah ia pernah terlibat kasus kriminal atau tidak.
Selain itu, Parents juga perlu mengetahui bagaimana riwayat pekerjaannya. Parents bisa mencari informasi mengenai kelakuannya di tempat kerja sebelumnya melalui agensi yang menyalurkannya.
2. Gali Riwayat Pendidikan
Terkadang, meskipun tidak penting, sebaiknya Parents mengetahui pendidikan yang pernah diambil oleh ART, baik formal maupun informal. Dengan demikian, Parents akan tahu kapasitas yang dimiliki oleh ART karena pendidikan merupakan hal yang penting dalam mendidik anak.
Di samping itu, kursus pengasuhan atau babysitting yang diikuti juga perlu diketahui. Hal ini bisa digunakan sebagai upaya untuk mengetahui kemampuan atau skill pengasuh dalam mengasuh anak.
Artikel terkait: Anak dekat dengan pengasuh? Pesan ibu ini bisa membuat hati Parents ‘hangat’
3. Lakukan Interview
Untuk mengenal calon pengasuh lebih lanjut, sebaiknya Parents melakukan wawancara. Parents bisa memberikan beberapa pertanyaan tentang suatu kondisi tertentu. Misalnya, “Apa yang harus dilakukan ketika anak saya jatuh?”, “Bagaimana jika anak saya sudah makan?”, dan pertanyaan sejenis.
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan demikian, Parents bisa mengetahui respons yang akan dilakukan oleh calon pengasuh jika berhadapan dengan kondisi tersebut. Selain itu, wawancara juga bisa dilakukan untuk mengetahui kemampuan komunikasi yang dimiliki calon pengasuh.
4. Terapkan Uji Coba
Sebelum diterima bekerja menjadi pengasuh, sebaiknya calon pengasuh diberi waktu untuk masa uji coba. Dalam fase ini, Parents bisa mengetahui bagaimana interaksi anak dengan calon pengasuh. Selain itu, Parents juga bisa mengetahui apakah anak terlihat nyaman dengan calon pengasuh tersebut atau tidak.
Demikian kabar mengenai persidangan ART Nindy Ayunda yang terjerat kasus dugaan penganiayaan beserta tips memilih pengasuh yang baik. Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua.
Baca juga:
Lebam Sekujur Tubuh, Anak Autis 11 Tahun Tewas Dianiaya Orang Tua Kandung
id.theasianparent.com/ibu-tiri-aniaya-anak-di-sukabumi
7 Fakta Perawat RS Siloam Dianiaya Keluarga Pasien hingga Luka-luka
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.