Sebagai orang tua, tentunya kita perlu berhati-hati dalam memilih pengasuh untuk anak. Ada beberapa red flag atau tanda pengasuh buruk dan berpotensi menyakiti anak yang perlu kita waspadai.
Seperti kita tahu, selebgram asal Malang Aghnia Punjabi baru-baru ini menjadi trending. Hal ini karena, anaknya menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh, Parents.
Hal mencengangkan adalah, pengasuh yang diperkejakan oleh Aghnia ternyata dari jasa penyalur yang cukup besar dan populer. Ini menjadi salah satu bukti bahwa pengasuh dari agensi terkenal saja tidak cukup untuk menjamin anak terhindar dari kasus kekerasan.
Maka itu, Parents sebagai orang tua tetap memiliki tanggung jawab penuh atas keselamatan anak.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah memilih pengasuh secara teliti dan memahami tanda pengasuh buruk dan tidak profesional yang telah kami rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Tanda Pengasuh Buruk dan Tidak Profesional
1. Anak Tampak Takut dan Cemas
Terkadang anak butuh penyesuaian untuk membiasakan diri dengan pangasuh baru. Mereka mungkin menangis, cemberut, atau mengamuk pada awalnya. Ini adalah hal yang normal terjadi di awal-awal si Kecil bertemu dengan pengasuh barunya.
Namun, jika anak terlihat sering menghindar dan menarik diri dari pengasuhnya bahkan setelah beberapa lama, maka Parents harus waspada.
Terutama, apabila anak terlihat ketakutan dan selalu rewel apabila harus ditinggal sendiri dengan pengasuh. Hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa pengasuh melakukan kekerasan pada anak.
Artikel terkait: Anak Mengalami Kekerasan oleh Pengasuh? Kenali Tanda-tandanya
2. Pengasuh Tidak Mau Memberi Tahu Rutinitas Anak
Bagaimana si Kecil dan pengasuh menghabiskan waktu sehari-hari seharusnya tidak menjadi rahasia.
Ketika pulang ke rumah, Parents tentunya ingin mendengar tentang kegiatan si Kecil di hari itu.
Jika pengasuh tidak terbuka atau terkesan menyembunyikan sesuatu, bisa jadi ia melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan ketika bersama si Kecil.
3. Anak Terlalu Sering Mengalami Kecelakaan Atau Luka yang Harusnya Bisa Dihindari
Adorable boy hurt and sad with wound on his chin
Tugas pengasuh adalah menjaga dan mengawasi gerak-gerik anak, dan tahu apa yang sedang dilakukan anak untuk mencegah kecelakaan.
Jika anak sering cedera padahal lingkungan rumah sudah cukup aman untuk si Kecil, bisa jadi pengasuh sering meninggalkan anak bermain tanpa pengawasan. Atau, malah melakukan kekerasan padanya.
4. Pengasuh Mengabaikan Saran Parents
Anda dan pengasuh bekerja sama dalam merawat anak, sehingga pengasuh tidak seharusnya bertindak seolah-olah ia tahu lebih banyak tentang cara membesarkan anak dan mengabaikan saran Anda.
5. Pengasuh Sering Mengkritik Cara Parenting Anda
Sekali lagi, mengasuh anak adalah kerja tim. Memang, kita harus bisa menerima saran-saran yang konstruktif dari pengasuh, terutama karena ia menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak kita.
Namun, jika Anda dan pengasuh sering tidak sepakat, terutama untuk masalah-masalah dasar seperti nutrisi, tidur, dan keselamatan, kerja tim akan sulit dilakukan.
Pengasuh yang sering memberikan kritik tanpa solusi pun patut diwaspadai karena itu merupakan salah satu ciri sikapnya yang tidak profesional.
6. Sering Terlambat
Keterlambatan atau ketidakhadiran adalah salah satu tanda orang tidak berkomitmen terhadap pekerjaannya. Selain itu, bisa jadi pertanda ia juga tidak dapat diandalkan dalam hal-hal lain.
7. Anak Terlihat Tidak Terurus
Anak-anak memang akan kotor dan berantakan jika sedang bermain. Tetapi jika anak sering terlihat secara konsisten memiliki tangan yang kotor bekas makanan pada pagi hari sampai sore, atau popoknya selalu kotor ketika Anda pulang, ini bisa menjadi masalah.
Jika pengasuh si Kecil tidak dapat mengurus hal-hal dasar, bisa menjadi tanda ia tidak sungguh-sungguh dalam memenuhi kebutuhan anak.
8. Pengasuh Sering Berbohong atau Beralasan
Jangan pernah mentolerir orang yang suka mencuri, berbohong, atau menipu Anda dengan cara apa pun. Anda harus mempercayai pengasuh 100% untuk bisa mempekerjakannya.
Artikel terkait: Jaga Emosi Saat Bayi Menangis, Waspadai Shaken Baby Syndrome Yang Mematikan
9. Anak Sering Terlihat Lapar dan Lelah
Saat pulang ke rumah dan melihat anak Parents makan seperti sangat kelaparan atau terlalu lelah sampai tak bisa membuka mata, waspadai hal ini, ya.
Pengasuh mungkin saja tidak mengikuti waktu makan atau tidur siang yang seharusnya.
Jika anak yang ditinggalkan dengan pengasuh masih berusia di bawah 2 tahun, Bunda juga harus waspada jika ia terlihat kaku, lesu, mata berkaca-kaca, nafsu makan menurun, kesulitan makan, atau bahkan muntah-muntah.
Bisa saja, bayi Bunda mengalami Shaken Baby Syndrome (SBS) atau Sindrom Bayi Terguncang akibat diperlakukan tidak baik oleh pengasuh.
Bayi yang mengalami SBS akan tampak kaku, lesu, mudah tersinggung, mata berkaca-kaca, nafsu makan menurun, kesulitan makan, atau bahkan muntah-muntah.
Anak juga akan sulit mengangkat kepalanya, dan tidak fokus pada objek tertentu.
Dalam kasus yang parah, anak bisa kesulitan bernapas, atau bahkan kejang, gagal jantung, hingga koma.
10. Perasaan Tidak Tenang Saat Parents Meninggalkan Pengasuh Sendirian dengan Anak
Dalam kondisi ragu, percaya saja pada insting Anda sebagai orang tua. Seringkali intuisi orang tua tepat sasaran, jadi jika Anda merasa si pengasuh tidak baik, disarankan cari pengganti yang lebih baik.
Itulah informasi mengenai red flag atau tanda pengasuh anak buruk dan tidak profesional.
Semoga bermanfaat, Parents!
***
Bukan Disunat oleh Jin, Ini Bahaya Parafimosis jika Tak Ditangani Medis
8 Ciri-Ciri Kanker Payudara yang Tidak Boleh Diabaikan
Lansia Suka Ngompol Sembarangan? Ini Penyebab dan Cara Tepat Menanganinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.