Asma merupakan gangguan kesehatan yang cukup umum kita jumpai. Penyakit ini bisa diderita oleh semua kalangan dan golongan usia, tua maupun muda. Jika salah satu kerabat Parents atau bahkan Anda sendiri menderita asma, ada satu pertanyaan yang kemudian kerap diajukan: ”Apakah asma menular?”
Pertanyaan berikutnya, benarkah bertukar alat makan bisa menyebabkan terjadinya penularan asma? Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mari pahami terlebih dahulu apa itu penyakit asma.
Apakah Asma Menular? Ini Faktanya
Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Asma
Asma adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara ke paru-paru sehingga menyebabkan sesak atau sulit bernapas. Serangan asma merupakan kondisi akut yang jika tidak segera diobati bisa cepat memburuk dan menimbulkan gejala yang berat.
Hingga saat ini, penyebab asma belum diketahui secara pasti. Namun, para peneliti percaya bahwa gangguan pernapasan imi disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Genetik, jika orang tua atau saudara kandung menderita asma, seseorang lebih mungkin untuk mengembangkannya.
- Riwayat infeksi virus, orang dengan riwayat infeksi virus yang parah selama masa kanak-kanak (misalnya RSV) lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi asma di kemudian hari.
- Teori hipotesis higienitas menjelaskan bahwa ketika bayi tidak terpapar cukup bakteri di bulan-bulan dan tahun-tahun awal mereka, sistem kekebalan mereka tidak menjadi cukup kuat untuk melawan asma dan kondisi alergi lainnya.
Gejala yang paling umum dari asma adalah mengi, memekik atau suara bersiul ketika bernapas. Selain itu, gejala asma lainnya mungkin termasuk:
- Batuk, terutama di malam hari, saat tertawa, atau saat berolahraga
- Rasa nyeri di dada
- Sesak napas
- Kesulitan berbicara
- Kecemasan atau panik
- Kelelahan
- Sulit tidur karena masalah pernapasan
Gejala asma dapat bersifat ringan hingga berat, sehingga harus dikendalikan agar kondisi penyandang asma tidak memburuk hingga mengancam nyawa.
Artikel terkait: Gejala asma pada bayi, apa bedanya dengan sesak napas lain?
Apakah Asma Menular?
Anggapan bahwa asma merupakan penyakit yang dapat menular merupakan mitos belaka. Faktanya, penyandang asma tidak akan menularkan penyakitnya, baik itu melalui kontak langsung maupun tidak langsung, misalnya karena bertukar alat makan dan menggunakan alat pribadi secara bersama.
Walau demikian, asma memiliki gejala yang mirip dengan penyakit paru lainnya yang dapat menular, antara lain tuberkulosis paru dan pneumonia yang lazim dikenal dengan sebutan paru-paru basah. Sehingga, perlu diagnosis yang tepat untuk menegakkan bahwa seseorang memiliki penyakit asma.
Selain itu, beberapa infeksi virus memang bisa menyebabkan timbulnya serangan pada penderita asma. Infeksi virus yang dapat menjadi pemicu ini contohnya seperti salesma dan flu.
Pada anak-anak, serangan asma sering kali dipicu oleh alergi. Sementara itu, asma yang mulai terjadinya pada usia dewasa biasanya kurang bersifat alergi.
Bila tidak terkontrol, asma dapat menyebabkan kondisi medis yang serius, antara lain:
- Pneumonia dan komplikasi lain dari infeksi umum seperti flu
- Persalinan dini atau kehilangan kehamilan
- Saluran bronkial yang menyempit secara permanen di paru-paru
- Kolaps paru-paru
- Gagal napas
Artikel terkait: Asma mengganggu aktivitas? 4 Bahan alami ini bisa meredakannya
Adakah Pantangan bagi Penderita Asma?
Bagi mereka yang memiliki riwayat asma, ada beberapa hal yang dapat memicu munculnya serangan asma. Mulai dari asap rokok, debu, bulu binatang, infeksi virus, udara dingin, olahraga, stres, obesitas, obat-obatan seperti aspirin, asam lambung naik, hingga paparan zat kimia.
Selain itu, alergi makanan juga dapat menjadi penyebab asma meski lebih jarang. Berikut ini beberapa makanan yang sebaiknya dihindari penderita asma karena paling sering menyebabkan gejala alergi:
- Kacang-kacangan
- Susu sapi
- Telur
- Gandum
- Kedelai
- Makanan laut seperti ikan, kepiting, dan kerang-kerangan
- Buah-buahan tertentu
Artikel terkait: Penyakit Degeneratif: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Seseorang dengan riwayat asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif jika dibandingkan dengan orang yang tidak punya riwayat penyakit ini. Maka ketika paru-paru penderita asma teriritasi oleh berbagai faktor pencetus, otot-otot saluran pernapasannya akan menjadi kaku.
Kondisi tersebut akan membuat saluran pernapasan jadi menyempit sehingga terasa sesak. Di samping itu, napas juga akan terasa berat lantaran akan terjadi peningkatan produksi dahak.
****
Parents, terkait pertanyaan apakah asma menular, jawabannya tidak, sehingga kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita tidak otomatis membuat seseorang juga terkena asma. Adapun bagi penyandang asma, perlu menjaga kondisinya tetap terkontrol dengan menghindari berbagai faktor yang menjadi pencetus.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Cara Mengatasi Asma saat Kehamilan Agar Ibu dan Calon Bayi Tetap Sehat
Efektikah Renang Mengatasi Asma? Berikut Faktanya
Penelitian: Bayi bisa 'divaksinasi' terhadap Asma dengan Probiotik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.