Pengguna media sosial kerap disuguhkan oleh beragam isu serta istilah-istilah yang beredar di dunia maya, salah satunya SJW. Kata yang cukup populer di twitter ini kini kian menjadi perhatian. Lalu, sebenarnya apa itu SJW?
SJW adalah singkatan dari Social Justice Warrior atau dengan kata lain merupakan seseorang yang memperjuangkan keadilan baik secara online melalui media sosial maupun langsung turun ke jalan. Istilah ini juga mengacu pada mereka yang memiliki tujuan untuk bersikap adil pada sesama manusia.
Sejak 2015, istilah ini cukup berkembang dan populer di tengah-tengah masyarakat. Kepopulerannya ini bahkan sampai masuk ke dalam Oxford Dictionary.
Apa itu SJW? Begini Sejarah Munculnya Istilah Tersebut
Mulanya, istilah SJW ini digunakan pada 1991 di Kanada. Michel Chartrand, seorang aktivis di negeri tersebut menjadi salah satu inspirator karena bergerak secara aktif menentang ketidakadilan yang ada di masyarakat kala itu.
Setelahnya, selama kurang lebih tujuh tahun istilah SJW kembali populer. Tepatnya pada 1998 istilah Social Justice Warrior mulai merujuk pada satu gerakan spesifik. Adalah Homeless Action Coalition yang di masa itu menjadi koalisi untuk memperjuangkan tunawisma.
Memasuki tahun 2000-an, istilah Social Justice Warrior justru seolah berubah makna. Mulanya bermakna sebagai pujian yang bermakna positif, perlahan istilah tersebut bergeser menjadi negatif. Misalnya saja pada kasus kontroversi skandal industri game Amerika Serikat Gamergate.
Artikel Terkait: Keterampilan sosial adalah kunci kesuksesan anak, benarkah?
SJW Mengalami Pergeseran Makna
Istilah SJW pertama kali muncul pada 2011 dan begitu populer di jagat Twitter. Makna negatif mulai muncul dan diarahkan pada orang-orang yang memperjuangkan liberalism sosial, inklusi budaya, maupun feminisme.
Terkait dengan hal ini, Asisten Kepala Unit Riset, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat FISIP UI, Pychita Julinanda, yang juga seorang aktivis kesetaraan gender mengungkapkan pendapatnya, seperti dilansir dari laman Asumsi.
Menurut Pychita, di Indonesia sendiri, SJW berakar dari konsep keadilan sosial yang sudah tertera dalam salah satu sila Pancasila. Hal ini dimaknai bahwa keadilan sosial bertujuan agar setiap orang bisa diperlakukan adil serta menusiawi.
SJW juga bisa berarti sebagai kelompok yang membela hak-hak minoritas agar tidak mendapatkan diskriminasi lagi di tengah masyarakat. Namun, di tengah masyarakat Indonesia sendiri istilah SJW memiliki pergeseran makna.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena ada orang-orang yang berusaha meneriakkan keadilan tanpa argumentasi yang kuat melalui riset yang jelas. Kebanyakan, mereka memahami isu tidak menyeluruh atau hanya dari media sosial yang ia baca. Tanpa menyaring informasi yang tidak jelas sumbernya pun membuat orang-orang tersebut akhirnya sekadar berargumen tanpa isi.
Hal ini tentunya bisa terlihat sebagai opini dan teriakan kosong. Istilah SJW yang maknanya mendalam pun akhirnya bergeser jadi negatif.
Artikel Terkait: Kembangkan keterampilan sosial anak, ini yang perlu Parents lakukan
Populasinya Semakin Besar
Seiring dengan pesatnya era komunikasi dan informasi, para SJW ini semakin bertambah hari ke hari. Populasi mereka yang melakukan gerakan SJW dengan argumentasi kosong semakin luas.
Akhirnya, menurut Phycita, lama kelamaan hal ini menjadi stereotip yang tergeneralisasi. Imbasnya, orang-orang yang benar-benar ingin memperjuangkan keadilan sosial malah tertutupi dengan SJW yang negatif.
Sejalan dengan isu sosial yang juga semakin beragam, istilah SJW akhirnya tidak lebih dari sekadar ledekan bagi orang-orang yang hanya bisa beropini tanpa membeberkan fakta.
Artikel Terkait: Perkembangan sosial anak jauh lebih penting ketimbang nilai A, ini alasannya!
Apa Itu SJW yang Sebenarnya
Menegakkan keadilan bukanlah satu hal yang sederhana, tetapi bukanlah satu hal yang tak mungkin. Pychita Julinanda juga mengungkapkan bahwa menetapkan karakteristik SJW sejati tidaklah sulit.
Saat seseorang benar-bernar berjuang untuk keadilan sosial, ia memang sudah bisa dikatakan seorang SJW. Namun, pejuang tersebut memang seharusnya mengetahui makna gerakan, tujuan, serta dasarnya. Hal itu dilakukan agar gerakan dan usaha yang dilakukan tidaklah bernilai kosong bahkan bisa terbantahkan karena dasarnya yang tak jelas.
Dasar-dasar yang dimaksud ialah mengenai alasan gerakan, hal yang dilakukan agar bisa efektif dan pemahaman menyeluruh, dan memahami seluk beluk hal terkait gerakan dan aksinya tersebut.
Itulah berbagai informasi mengenai apa itu SJW. Semoga bermanfaat.
****
Referensi: Wartakota, Asumsi
Baca Juga:
Pentingnya Stimulasi Tepat untuk Mengembangkan Sosial-Emosional Anak
Tahap Perkembangan Emosi dan Sosial Anak 3-12 Tahun
Parents, Beritahu 5 Fakta Ini Sebelum Izinkan Anak Pakai Media Sosial!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.