4 Cara Mengatasi Kecemasan atau Anxiety pada Anak, Jadilah Pendengar yang Baik

Bukan hanya orang dewasa yang bisa dilanda kecemasan berlebihan, anak-anak pun bisa mengalami anxiety.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anxiety atau kecemasan pada anak bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Faktor pemicunya pun beragam, di antaranya lingkungan tempat ia tumbuh dan belajar ataupun pola asuh dari caregiver.

Itulah sebabnya sebagai orang tua, Parents juga harus belajar mencari tahu lebih banyak soal ini. Jika anak menghadapi fase anxiety, sebaiknya lakukan hal-hal berikut ini untuk membantunya mengatasi masalah.

Artikel terkait: Kenali pentingnya Aktivitas Fisik untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

4 Cara Mengatasi Anxiety pada Anak, Jadilah Pendengar yang Baik

Bukan hanya orang dewasa yang bisa dilanda kecemasan berlebihan, anak-anak pun bisa mengalaminya. Jika anak Anda mengalami anxiety, penting untuk mengedepankan respons yang tenang agar bisa menjaga perasaan sang anak.

Pengalaman mereka valid sehingga Anda pun harus bisa menghormatinya. Untuk lebih jelasnya, berikut cara untuk membantu sang buah hati mengatasi anxiety, mengutip dari Psychology Today:

1. Jadilah Pendengar yang Baik

Sumber: Shutterstock

Menjadi pendengar berarti Parents harus benar-benar siap dan terbuka dengan berbagai kemungkinan dan apa pun itu yang mungkin akan disampaikan oleh sang anak. Sikap terbuka ini akan memberikan ruang aman bagi anak sehingga ia pun nyaman untuk bercerita.

Tidak ada rasa cemas atau takut akan dihakimi, ditinggalkan, dijauhi, atau dimarahi sehingga anak akan lebih mudah bersikap terbuka. Ia juga bisa mengekspresikan dirinya dan masalah-masalah yang mengganggu pikirannya dengan lebih leluasa. Di sinilah peran Anda sebagai pendengar.

Lalu, jika ia belum siap bercerita, jangan memojokkan atau memaksa sang anak. Biarkan ia perlahan-lahan memutuskan kapan ia akan bercerita. Menjadi pendengar yang baik juga berarti Anda wajib memberi semangat meski belum mengetahui duduk perkara sebenarnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika saatnya sudah tepat, anak pasti akan terbuka dan di saat inilah, Anda harus siap mendengarkan sampai ia benar-benar selesai mengutarakan perasaannya. 

Artikel terkait: Anak depresi bisa disebabkan pola asuh orangtua yang salah, bagaimana mencegahnya?

2. Mengatasi Anxiety pada Anak dengan Cara Memberdayakannya

Sumber: Shutterstock

Jika Anda sudah menjalankan peran sebagai pendengar yang baik, berikutnya akan ada tahap untuk memberdayakan anak. Bagaimana cara untuk memberdayakan anak? Tentunya dengan memberi ia pemahaman mengenai suatu realitas yang berkaitan dengan masalah yang ia hadapi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ingat, lakukanlah dengan cara yang realistis, tidak berlebihan, dan juga tidak menyembunyikan fakta yang seharusnya diketahui oleh anak. Dengan demikian, Anda sedang membangun kepercayaan dengannya.

Dengarkan masalahnya lalu jujurlah pada diri sendiri. Dengan demikian, Anda akan memperkuat keyakinannya. Terbukalah mengenai beberapa hal yang sudah waktunya diketahui. Tujuannya tentu bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk mempersiapkan mental dalam menghadapi masalahnya sendiri.

Beri tahu juga bahwa di balik setiap realitas hidup yang terkesan menakutkan dan sulit, selalu ada harapan dan cara untuk mengatasinya. Lalu yang terpenting, yakinkan juga bahwa di saat-saat tersulit itu, Parents sebagai orang tua akan selalu hadir untuk memberikan bantuan. 

3. Membantu Anak Lebih Terbuka

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Shutterstock

Cara anak-anak membuka diri memang berbeda-beda. Oleh sebab itu, butuh kesabaran dan strategi yang berbeda pula. Kalaupun ia masih begitu tertutup dan Anda merasa perlu untuk mengambil inisiatif pertama alih-alih menunggu sang anak bercerita duluan, lakukanlah dengan hati-hati dan penuh rasa empati.

Anda bisa menyiapkan makanan kesukaannya, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, atau meminta pertolongan. Cara-cara ini akan membuat anak merasa dipercaya sehingga mereka pun akan bersikap lebih terbuka.

Libatkan diri lebih sering pada hal-hal yang digemari anak Anda. Bertanya lebih banyak tentang hal-hal yang ia sukai. Saat ia perlahan mulai terbuka dan antusias bercerita tentang hal-hal tersebut, akan lebih mudah bagi Anda untuk bertanya dan mengajaknya berkomunikasi soal hal-hal yang menganggu pikiran dan membuatnya resah.

Selain bertanya, Anda bisa mengambil inisiatif dengan bercerita tentang masa kecil Anda terlebih dulu. Ini akan menunjukkan bahwa Anda paham situasinya serta mempercayakan rahasia-rahasia kecil Anda pada mereka. 

Artikel terkait: 3 Alasan Harus Membiasakan Anak Menulis dengan Tangan, Manfaatnya Luar Biasa!

4. Bersikap Tenang dan Utamakan Berempati

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Shutterstock

Yang paling penting dari semuanya adalah menjaga reaksi. Pastikan Anda selalu tenang dan menunjukkan empati ketika berhasil membujuknya untuk bercerita. Dengan menjaga respons tetap baik, Anda juga bisa lebih mudah melihat situasi dari sudut pandang anak. Dengan demikian, akan lebih mudah memahami ketakutan-ketakutannya.

Kemampuan mengendalikan diri ini membantu Anda menjadi pendengar, melatih cara berkomunikasi Anda dengan anak, hingga membantunya untuk membuka diri. Ketahuilah bahwa seorang anak bukanlah robot yang bisa diatur begitu saja. Mereka juga memiliki kecemasan dan dunianya sendiri. Empati dapat membantu Anda mengatasi anxiety pada anak dengan lebih efektif.

Nah, Parents, itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anxiety pada anak. Kecemasan adalah salah satu stresor yang bisa menyebabkan stres bahkan depresi. Oleh sebab itu, jadilah orang tua yang sadar akan masalah kesehatan mental supaya anak-anak tumbuh dengan sehat secara jasmani dan rohani.

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kenali 7 Tanda Pasangan Anda Mengalami Depresi Ini agar Bisa Membantunya

Sebelum Kondisinya Makin Serius, Kenali Tanda Anak Depresi dan Tips Mengatasinya

Anak juga bisa alami depresi, kenali gejalanya dan cara tepat menghadapinya