Anak Tewas karena Tersangkut di Selokan Saat Hujan, Peringatan untuk Parents!

Memasuki musim hujan, jangan lengah & tingkatkan kewaspadaan saat anak bermain di luar, ya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berita anak tersangkut di selokan kembali menjadi bahan diskusi. Sebab, musim hujan kembali mengguyur sejumlah wilayah Indonesia diikuti oleh banjir di beberapa daerah.

Berita anak tersangkut di selokan ini adalah tragedi yang salah satunya terjadi di daerah Magetan, yang mana mengakibatkan korban anak berusia 10 tahun tewas.

Selain di Magetan ini, kisah anak tersangkut di selokan juga terjadi di Gresik. Saat ditemukan korban anak berusia 9 tahun ini ditemukan sudah membusuk.

Artikel terkait: Tetap trendi bepergian di musim hujan, ini 5 pilihan jas hujan spesial buat Bunda!

Kisah Anak Tersangkut di Selokan Magetan, Sempat Dikira Sampah

Tragedi ini terjadi tepatnya di Desa Tapak Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Satu mayat anak ditemukan di sebuah gorong-gorong selokan, pada Selasa (9/1/2021). Mayat bocah lelaki 10 tahun yang diketahui berinisial RAM itu ditemukan setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Duduk perkara ditemukan mayat anak ini adalah mulanya warga melihat selokan di lokasi tersebut meluap. Awalnya, warga mengira selokan tersebut tersumbat sampah. Namun ternyata setelah diperiksa, yang dikira sampah oleh warga itu adalah  sesosok mayat anak laki-laki tersangkut di gorong-gorong selokan itu.

Penyebab anak tersangkut di selokan dan kemudian tewas itu adalah karena luapan air yang ada di daerah tersebut. Berdasarkan keterangan polisi yang dilansir Kompas, korban diduga bermain di luar saat hujan deras mengguyur. Kemudian, korban diduga terpeleset saat bermain sehingga masuk ke gorong-gorong selokan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dugaan terpeleset ini juga berdasarkan dari hasil pemeriksaan, petugas medis menemukan luka lecet pada bagian perut korban. Selain itu, petugas juga menyatakan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Artikel terkait: Gampang Ngantuk Saat Dengar Suara Hujan? Ternyata Ini 5 Alasannya!

Kisah Anak Tersangkut di Selokan di Daerah Gresik dalam Keadaan Sudah Membusuk

Kisah anak tersangkut di selokan dan meninggal juga pernah terjadi di Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur belum lama ini. Anak berusia 9 tahun dan  berinisial MHA ditemukan tewas tersangkut di selokan Perumahan GKB, Rabu (10/11/2021). Saat ditemukan, kondisi MHA telah membusuk.

Sebelum ditemukan meninggal, anak tersebut sempat diumumkan hilang oleh pihak keluarga lima hari lalu. Sampai kemudian ada warga yang curiga terdapat bau busuk, lima hari setelah hilang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bau busuk itu ditemukan warga di sekitaran selokan Perumahan GKB mencium bau busuk. Hingga kemudian, ketika tutup got dibuka dan dilihat ada mayat anak kecil sudah membusuk. Temuan mayat tersebut kemudian dilaporkan oleh warga kepada pihak kepolisian terdekat.

Sebagaimana mengutip Kompas, dari olah TKP yang telah dilakukan pihak kepolisian, diketahui bila jasad tersebut merupakan MHA yang telah dilaporkan hilang oleh keluarganya lima hari lalu.

Keluarga korban menjelaskan, MHA memang sempat bermain hujan-hujanan dengan empat orang temannya, tidak jauh dari lokasi tempat penemuan jasad. Ketika empat rekannya mengajak pulang, MHA justru mengatakan supaya ditinggal dan bakal kembali pulang sendiri.

Korban diduga terperosok ke dalam selokan pada saat bermain hujan-hujanan. Sementara arus air yang kuat pada saat itu membuat korban hanyut dan tidak berdaya untuk dapat menyelamatkan diri hingga kemudian meninggal dunia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Ombrophobia atau Fobia Hujan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Hal-Hal yang Butuh Diperhatikan Orang Tua untuk Anak Ketika Hujan

Musim penghujan telah tiba dan sudah mengguyur di banyak daerah di Tanah Air. Terkait hal ini, ada hal-hal yang harus Parents perhatikan, terutama dengan kesehatan dan keselamatan si kecil.

Sebagaimana kita tahu, beberapa masalah kesehatan rentan terjadi saat musim penghujan ini, mulai dari flu hingga malaria.

1. Perlunya Pengawasan Orang Tua terhadap Kesehatan Anak

Di musim penghujan sekaligus masa pandemi ini, penting untuk Parents memperhatikan kesehatan keluarga. Anak sebaiknya menghindari bermain air hujan. Bermain hujan dan kecapekan akan berpotensi menyebabkan daya tahan tubuh atau imunitas menurun, yang berakibat demam hingga pilek, dan penyakit lainnya.

Imunitas yang menurun disertai protokol kesehatan yang diabaikan adalah salah satu hal yang berpotensi meningkatkan penyebaran COVID-19, lo, Parents!

2. Bermain Hujan Meningkatkan Risiko Sakit

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masa pandemi ini kita masih direkomendasikan untuk membatasi kegiatan di luar rumah dan menjaga daya tahan tubuh. Parents bisa menekankan hal ini ketika si kecil merajuk dan minta main air hujan di luar rumah. Hal ini tentu juga menghindari potensi berbahaya lainnya, seperti yang terjadi pada berita anak tersangkut di selokan itu misalnya.

3. Sedia Payung Sebelum Hujan, ya, Parents!

Memiliki payung dan perlengkapan hujan lainnya dapat melindungi kita dari basah kuyup karena hujan. Mengenakan sepatu bot juga disarankan selama musim hujan untuk melindungi diri Parents dan si kecil dari kemungkinan virus dan bakteri yang dapat ditemukan di daerah banjir serta area genangan air hujan.

4. Lindungi Rumah Anda dari Bahaya Malaria

Sebagaimana ditulis laman Sun Life, di masa penghujan ini Parents juga perlu untuk memeriksa rumah Anda, terutama tempat-tempat air yang tergenang. Parents bisa memulainya dengan meneliti tempat-tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk seperti selokan, pot tanaman, dan area lainnya.

Demam Berdarah dan Malaria biasa terjadi pada musim hujan. Jadi jangan lupa untuk menggunakan obat nyamuk dan selalu jaga kesehatan, ya, Parents!

5. Konsumsi Supplemen Vitamin

Jangan lupa untuk konsumsi supplemen tambahan vitamin C, makan makanan bergizi, dan minum banyak air. Ini akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita terhadap kemungkinan flu dan virus yang disebabkan oleh musim hujan.

6. Perlunya Sering Cuci Tangan di Musim Penghujan

Bakteri dan virus lebih aktif selama musim penghujan karena lingkungan yang lembap. Oleh karena itu, penting untuk mencuci tangan sebelum makan, menyentuh wajah, dan menggendong anak. Kiat tambahan: Siapkan hand sanitizer atau alkohol di tas Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Waspadai Sumber Air Minum

Penyakit diare yang ditularkan melalui air sangat umum terjadi selama musim hujan. Berhati-hatilah terhadap sumber air yang berpotensi terkontaminasi, terutama saat membeli minuman dari warung pinggir jalan. Yang terbaik adalah membawa air minum yang direbus atau dimurnikan sendiri.

8. Ajak si Kecil Belajar Menghadapi Guntur dan kilat

Ajari anak-anak tentang keamanan dasar tentang guntur dan kilat. Aturan praktisnya adalah, jika mereka dapat mendengar guntur, saatnya untuk masuk ke dalam ruangan, terutama jika mereka sedang bermain di luar rumah.

Ajarkan anak untuk menghindari area terbuka, seperti lapangan bermain, benda-benda tinggi yang terisolasi seperti pohon dan tiang lampu dan benda logam seperti pagar dan tali jemuran. Tunggu setidaknya 30 menit setelah sambaran petir atau guntur untuk kembali melanjutkan aktivitas di luar ruangan.

Artikel Terkait: Tak perlu dilarang, anak main hujan ada manfaatnya, kok!

Hal yang Harus Parents Lakukan Ketika Anak Terlanjur Main Air

Jika si kecil terlanjur main air hujan di rumah, Parents harus segera melakukan tindakan untuk mencegah anak sakit. Sebab, setelah terkena hujan, kemungkinan anak-anak akan lebih mudah sakit, seperti batuk, pilek, bahkan flu. Saat terkena hujan, pastikan Parents segera mengganti pakaian anak-anak dan memandikannya dengan air hangat.

Sebagaimana ditulis BKK Kids, air hangat ini membantu menstabilkan suhu dingin yang diakibatkan oleh hujan. Air hangat juga membantu tubuh kembali ke suhu normal setelah kering dan berpakaian.

Parents juga perlu untuk langsung mengeringkan rambut mereka. Sebab, duduk dengan rambut basah karena hujan di rumah ber-AC adalah hal yang bisa membuat kepala pusing.

Selain itu, buatkan si kecil minuman hangat untuk membantu menghangatkannya dan memberi kenyamanan kembali.

Demikian hal-hal yang perlu Parents perhatikan di musim penghujan ini, untuk menghindari masalah kesehatan keluarga atau bahaya lain seperti anak tersangkut di selokan saat banjir. Semoga kita semua memiliki musim hujan yang sehat dan menyenangkan!

Baca juga:

Cara Jitu dari Nenek Saya untuk Mengajarkan Pola Tidur yang Baik pada Bayi Sejak Lahir

Apa Saja Sih yang Terkandung dalam Air Hujan? Yuk Ajarkan Ini pada Anak!

Manfaat Anak Suka Main Hujan dan Tipsnya Agar Tidak Sakit