X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Anak Tanya Soal Pacaran, Apa yang Perlu Dilakukan?

Bacaan 5 menit
Anak Tanya Soal Pacaran, Apa yang Perlu Dilakukan?

Saat anak tanya soal pacaran, bagaimana menanggapinya?

Siapa di antara Parents yang memiliki anak yang memasuki usia pra remaja? Mulai mengajukan pertanyaan sederhana tapi jawabannya bikin mumet? Umh…. seperti saat anak tanya soal pacaran?

*ngacung*

Hahahahaa….

Iya, saya adalah ibu dari satu anak yang mulai memasuki usia pra remaja, 11 tahun. Setelah bertanya soal mimpi basah, belum lama ini giliran anak saya tanya soal pacaran.

“Ibu, dulu pas pertama kali pacaran kelas berapa?” “Pacar ibu cuma Bapak aja?” “Biasanya, perempuan suka cowok kaya gimana, sih, Bu?” “Kalau ketemu sama cowok yang ibu suka, rasanya gimana, Bu?”

Pertanyaannya, sih, terlihat biasa aja. Tapi buat saya pribadi, memberikan jawabannya jelas nggak boleh asal-asalan. Supaya anak nggak salah persepsi dan punya konsep yang benar terkait dengan hal ini. 

Anak Tanya Soal Pacaran, Tunda Menjawab Jika Belum Siap 

anak tanya soal pacaran

Saya masih ingat, psikolog anak selalu mengingatkan agar tidak orangtua tidak ‘asal bunyi’ menjawab pertanyaan anak. Jangan menyepelekan anak dan menganggap belum paham apa-apa. Jadi, bisa memberikan jawaban seadanya juga nggak masalah.

Faktanya, ini justru big no!

Saat anak bertanya, pastikan  jika jawabannya tidak bohong dan asal-asalan. Sebab, jawaban tersebut akan langsung nempel di kepalanya. 

Kalau belum tahu atau bingung jawabnya? Nggak apa, kok, menunda memberikan jawabannya. Tapi pastikan jika jawaban tersebut akan diberikan, ya. Jangan sampai anak malah berpikir, kalau kita justru mengabaikan pertanyaannya. 

Anak Tanya Soal Pacaran

“Boleh nggak, ibu kasih jawabannya tiga hari lagi? Nanti setelah itu, baru kita diskusi ya… Gimana menurut kamu?”

Nah, setelah waktunya tiba, jangan lupa untuk tepati janji.

Kunci kedua yang selalu saya pegang ketika sedang bingung menjawab pertanyaan anak, jangan lupa untuk bertanya kembali.

 “Memang menurut kamu pacaran itu, apa?”

Bertanya kembali di sini bisa memberikan gambaran sejauh mana pemahaman anak. Biar bagaimana pun, pemahaman anak usia 5 tahun, tentu akan berbeda dengan anak usia 11 tahun, di mana perkembangan kognitifnya sudah jauh berkembang. Hal ini pun berlaku jika anak tanya soal pacaran. 

anak tanya soal pacaran

Setelah mendengar jawaban anak, tentu kita bisa mengetahui sejauh mana anak memahami konsep pacaran. Jika memang konsep yang dimiliki kurang tepat, artinya perlu diluruskan. 

Jadi orangtua memang proses belajar yang tidak pernah berhenti. Apalagi mengingat bahwa fase tumbuh kembang anak akan selalu berbeda. Saat baru lahir, usia balita, memasuki usia sekolah, remaja, hingga nanti saat anak memasuki tahapan dewasa, tantangannya tentu saja akan berbeda-beda. 

Anak Tanya Soal Pacaran, Ini Pandangan Psikolog

anak tanya soal pacaran

Saat anak tanya soal pacaran, saya pun akhirnya bertanya dengan Mbak Agstried Piether, psikolog anak dari Rumah Dandelion, hal apa saja yang sebenarnya perlu diperhatikan. 

Mbak, saat anak tanya soal pacaran sebaiknya kita, sebagai orang tua harus jawab apa, ya?

Sebenarnya ini sangat tergantung value keluarga, yaa. Tapi sebelum keluar kata boleh atau tidak, mengingat biasanya yang bertanya ini anak usia pra remaja, maka enaknya kita korek dulu seberapa jauh pemahaman mereka tentang pacaran, dan menurut mereka apa yang dilakukan saat pacaran, serta beda pacaran dan berteman menurut mereka.

Setelah tahu jawaban anak, baru kita bisa bergerak nih, jawabannya boleh atau tidak, atau meluruskan beberapa hal dulu. Misal kalau anak bilang,  “Kalau pacaran itu ke mana-mana berduaan aja dengan dia.”

Artinya, ini harus diluruskan. 

Kita bisa bertanya lagi, “Lalu bagaimana dengan hobimu yang lain? Main basket sama teman lain? Atau bagaimana dengan hobi dia?” Misalnya seperti ini.

Cerita mitra kami
Parents, Yuk Ajak Anak Menikmati Weekend Ekonomis di Bintaro
Parents, Yuk Ajak Anak Menikmati Weekend Ekonomis di Bintaro
Bagaimana Mengatasi Infeksi Rotavirus pada Bayi?
Bagaimana Mengatasi Infeksi Rotavirus pada Bayi?
Manfaat Musik untuk Perkembangan Kemampuan Bahasa dan Seni Si Kecil
Manfaat Musik untuk Perkembangan Kemampuan Bahasa dan Seni Si Kecil
3 Manfaat Bermain Sambil Belajar Bagi Si Kecil
3 Manfaat Bermain Sambil Belajar Bagi Si Kecil

Sebenarnya, ada nggak, sih, Mbak batasan usianya. Kapan anak boleh diizinkan pacaran?

anak tanya soal pacaran

Nah, sekali lagi ini tergantung perkembangan anak dan value keluarga masing-masing. Yang jelas, biasanya ketertarikan dengan lawan jenis ini mulai muncul di usia 10 tahun ke atas.

Jadi ya, lihat dulu value keluarga seperti apa. Misalnya, value pacaran itu untuk menikah, ya, ngapain atuh dari umur 10 tahun sudah dibolehkan? Tapi kalau pacaran itu dianggap jadi perkembangan relasi sosial anak, di mana anak bisa belajar mengekspresikan perasaan suka dengan sehat, dan berkonflik dengan sehat, ya, silakan aja.

Tapi tentu saja dengan dengan catatan dalam pendampingan orang tua untuk terus bisa mengamati bagaimana cara anak berelasi dengan lawan jenis, ya. 

Jika value keluarganya memberikan izin anak pacaran dengan  catatan terus diawasi, karena khawatir tidak dikasih izin malah akhirnya back street, bekal apa yang perlu disiapkan, Mbak?

anak tanya soal pacaran

Kalau memang value keluarganya membolehkan anak belajar menjalin relasi secara sehat dengan lawan jenis. Memang ada beberapa yang wajib diperhatikan lebih. 

1. Rules pacaran yang jelas

Misal, kalau dating harus dalam pengawasan salah 1 ortu, kedua pihak orangtua harus aware dengan relasi anaknya, lalu tentu ada tuntutan akademik dan sosial yang nggak boleh berkurang karena pacaran.

2. Bekal tentang relasi yang sehat itu seperti apa

Anak Tanya Soal Pacaran, Apa yang Perlu Dilakukan?

Nah, ini memang beda banget nih. Misal, anak SD kita bisa pakai bahasa temenan yang asyik, menurut kamu seperti apa? Kalau pacar minta-minta dibelikan sesuatu terus boleh atau tidak? Atau kamu memaksa pacar main hanya dengan kamu boleh atau tidak?

Kalau sudah SMA, bisa lebih dalam misal sudah bisa masuk ke topik dating violence. Apa saja yang termasuk dating violence, bagaimana menyelesaikan konflik dengan sehat ketika pacaran. Tapi skill anak menyelesaikan konflik ini sebenarnya harus kita bangun dari kecil ya, ketika anak berkonflik bagaimana cara menyelesaikannya dengan baik.

3. Pemahaman tentang pubertas sendiri

anak tanya soal pacaran

Apa yang terjadi dengan dirinya, kenapa tiba-tiba sekarang tertarik dengan lawan jenis dan ingin pacaran. Perubahan apa yang akan terjadi dengan tubuhnya,termasuk perkembangan organ seksual,. Ini cocok anak-anak yang masuk usia pra remaja. 

4. Edukasi seksual, ini  berkaitan dengan poin ke-3

Di usia remaja, diharapkan anak sudah paham tentang sentuhan boleh dan tidak boleh, bagaimana  cara mengekspresikan sayang yang proper dengan lawan jenis, dan bisa mulai diberi informasi tentang perilaku seksual dan reproduksi. Karena organ seksual anak remaja ini kan sudah mulai aktif.

Anak Tanya Soal Pacaran, Apa yang Perlu Dilakukan?

Jadi memang beberapa hal ini yang perlu diperhatikan saat anak tanya soal pacaran.

Dengan penjelasan Mbak Agstried ini, saya merasa jadi punya modal untuk menanggapi anak saya saat mulai bertanya hal yang terkait dengan pacaran. Mudah-mudah, Parents yang sedang bingung bagaimana menanggapi anak tanya soal pacaran juga bisa terbantu, ya.

***

Baca Juga:

Parents Kesulitan Menghadapi Anak Remaja? Lakukan 5 Tips Mudah Ini

Mengapa Remaja Suka Memberontak?

Hasil Penelitian : Remaja Masa Kini Lebih Baik Dari Remaja Masa Lalu

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Praremaja
  • /
  • Anak Tanya Soal Pacaran, Apa yang Perlu Dilakukan?
Bagikan:
  • Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

    Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

  • 8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

    8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

  • 6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

    6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

  • Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

    Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

  • 8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

    8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

  • 6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

    6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.