Mudah lupa ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa,anak-anak pun bisa mengalami kondisi ini. Ada beragam penyebab anak mudah lupa, mulai dari kurang tidur hingga penyakit tertentu. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini, Parents.
Kondisi Anak Mudah Lupa
Lupa merupakan hal yang bisa dialami semua orang, termasuk anak-anak. Jika hanya sesekali anak-anak mengalaminya, masih dikatakan normal. Namun, Bunda perlu waspada bila si kecil terlalu sering lupa hingga menghambat aktivitasnya di rumah maupun sekolah. Nah, kami akan menjelaskan ciri lupa yang normal dan tidak normal, simak juga apa penyebabnya!
Ciri Lupa Normal
Mengutip laman Health Harvard, ada beberapa ciri yang merupakan reaksi lupa normal dan Bunda tak perlu khawatir berlebihan, yakni:
1. Lupa Mengenai Peristiwa dari Waktu ke Waktu (Transient)
Ciri ini biasanya anak akan lupa terhadap peristiwa dan kejadian yang terjadi sebelumnya. Selain itu, tidak mengingat informasi yang dipelajari dengan baik. Pada dasarnya lupa akan hal-hal yang sifatnya tidak melekat dalam kehidupan sehari-hari masih bisa dikatakan normal.
2. Lupa Akibat Tidak Fokus (Absent-Mindedness)
Pada ciri ini, saat anak tidak memperhatikan atau tidak fokus terhadap yang dikerjakannya maka ia akan lupa. Contohnya saat anak lupa di mana ia menaruh buku tugasnya.
Hal ini bisa jadi karena si kecil sedang tidak fokus atau pikirannya kepada hal lain. Akibatnya, ketika otak berusaha mengingat kembali di mana buku tugas berada, memori penyimpanan si kecil tidak bisa memberikan informasi yang dibutuhkan.
3. Lupa karena Adanya Memori yang Tak Bisa Ditarik (Blocking)
Ketidakmampuan sementara untuk menarik ingatan kembali sering terjadi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini masih normal, selama anak diberi tahu lagi informasi yang didapatkan.
Misal saja guru di sekolah menyampaikan hari Senin harus membawa topi dan dasi untuk upacara bendera.
4. Keliru Tentang Detail Informasi (Misattribution)
Ciri lupa yng satu ini sering terjadi ketika anak bercerita kejadian yang dialami. Namun ada beberapa detail yang keliru, misal saja waktu, tempat dan orang yang terlibat. Selain itu, ciri ini pun sering dipengaruhi oleh kemampuan imajinasinya.
Ciri-Ciri Lupa Tidak Normal
Ciri lupa yang satu ini lebih rumit bahkan disertai dengan perilaku yang tidak biasa, seperti:
- Jeda yang lama saat mengingat kejadian atau memilih kata
- Sering mengulangi percakapan yang sama berulang kali
- Adanya perubahan mood bahkan kepribadian
- Menurunnya konsentrasi dan tingkat kefokusan dalam menyelesaikan tugas
- Sering tidak memperhatikan orang lain ketika bicara hingga tidak bisa mengulangi perintah bahkan tak bisa melakukannya
- Mengalami kesulitan menulis tugas yang diberikan
Bunda, saat si kecil menunjukkan perilaku lupa dengan ciri-ciri tersebut segeralah berkonsultasi dan memerikasakan ke dokter spesialis. Agar kondisi tertangani dan tidak memberi dampak yang lebih buruk.
Penyebab Anak Menjadi Pelupa
Berikut ini adalah penyebab secara umum si kecil mudah lupa. Apakah si kecil Bunda juga mengalaminya?
1. Kurang Tidur
Saat si kecil tidak memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas maka perkembangan otaknya bisa terganggu. Akibatnya, fungsi memorinya bisa menurun dan itulah penyebab si kecil menjadi pelupa. Oleh sebab itu, pastikan jam tidurnya tercukupi setiap hari.
2. Kurang Asupan Nutrisi
Penurunan daya ingat yang dialami anak bisa saja disebabkan oleh kurangnya asupan protein dan lemak sehat. Kekurangan nutrisi ini dapat memengaruhi perkembangan otak anak, sehingga menjadi mudah lupa.
Tak hanya itu, kekurangan vitamin B terutama B1 dan B12, juga menjadi penyebab penurunan daya ingatnya. Nah, Bunda pastikan lagi, ya, asupan nutrisi untuk si kecil. Beberapa makan ini bisa membantu menutrisi otak si kecil, yaitu susu, telur, ikan, brokoli, bayam, dan buah-buahan segar.
3. Kecemasan
Ketika anak mendapatkan nilai jelek ia akan merasa cemas, tetapi jangan dibiarkan kondisi tersebut, ya, Bunda. Sebab ini bisa menurunkan kemampuan konsentrasi dan daya ingatnya, bahkan bisa menyebabkan kesulitan tidur. Apabila si kecil mengalami kondisi tersebut, ajaklah ia bicara dengan tenang dan dengarkan keluh kesahnya.
4. Efek Samping Obat-obatan Tertentu
Penyebab lainnya yang dapat membuat si kecil mudah lupa ada kemungkinan ia sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat ini, misal saja antihistamin, antiansietas (obat untuk mengatasi gangguan kecemasan), dan obat tidur dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan daya ingat. Jika memang si kecil harus meminum obat-obat tersebut, berilah sesuai anjuran dokter.
5. Gangguan Kesehatan
Saat si kecil mengalami gangguan kesehatan, maka ia pun akan menjadi mudah lupa. Jika demikian, alasan yang satu ini harus sangat diwaspadai, ya, Bunda. Jangan dianggap remeh, karena yang umum terjadi penyebab anak menjadi pelupa adalah Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD).
Pada kondisi tersebut, anak akan mengalami kesulitan untuk fokus dalam mengerjakan sesuatu. Sehingga akan lupa apa yang dikerjakannya. Selain ADHD, tumor otak, penyakit Huntington, dan cedera kepala adalah penyebab si kecil mengalami penurunan daya ingat.
Sebagian orangtua mungkin saja masih ada yang menganggap sepele kondisi anak mudah lupa. Namun, jika hal ini sering terjadi tentunya akan sangat berdampak terhadap aktivitas bahkan prestasi akademis anak.
Begitu pun dengan kehidupan sosialnya, apalagi jika penyebab lupa tersebut akibat dari gangguang kesehatan. Maka dari itu, Bunda harus lebih perhatian lagi, ya. Kategorikan juga lupa yang biasa terjadi pada anak termasuk yang normal atau tidak.
Apabila gejala pelupa si kecil mencemaskan segera konsultasikan kepada ahli terkait agar mendapat penanganan lebih lanjut. Semoga informasi terkait kondisi anak mudah lupa ini bisa bermanfaat bagi Parents.
Baca Juga:
Kesal karena Anak Malas Mengerjakan PR? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
14 Dampak Kekerasan Terhadap Anak, Luka Fisik dan Psikisnya Membekas Hingga Dewasa!
Belajar Menerima Kekalahan, Ini 5 Tips Melatih Anak Miliki Jiwa Sportif
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.