Mengikuti jejak sang ayah, anak Didi Kempot jadi penyanyi campursari. Adalah Saka Praja Adil Prasetya (10) yang meneruskan karier sang ayah dengan merilis sebuah lagu berjudul Gelang Putih.
Ia merilis single pertamanya pada hari Minggu (20/9/2020) lalu, di Solo. Bagaimana proses pembuatan lagu hingga lagu tersebut dirilis? Yuk, cek infonya di sini.
Anak Didi Kempot Jadi Penyanyi Campursari, Mengikuti Jejak Ayah
Berawal dari Mimpi
Pada konferensi pers yang diadakan di Ramada Hotel, Solo, di usianya yang masih 10 tahun Saka tak pernah berpikir untuk bercita-cita menjadi seniman seperti ayah dan ibunya. Ia bercerita, kalau kemudian memilih karier di jalur musik, itu karena berawal dari mimpi.
Dalam sebuah mimpi, almarhum Didi pernah mendatangi Saka. “Tiga kali bermimpi ketemu sama Papa. Papa bilang pada saya, ‘Le (anakku), maju nerusin Papa’. Kedua bilang, ‘Naik ke atas panggung’. Dan mimpi terakhir bilang, ‘Seng semangat, Lek (yang semangat anakku)’,” cerita Saka.
“Saya ingin meneruskan karya musik Papa. Awalnya saya pingin bercita-cita jadi pilot. Sekarang ingin jadi penyanyi,” tambahnya lagi.
Terinspirasi Gelang Peninggalan Almarhum
Tidak hanya Saka, sebagai ibu, Yan Vellia (37) menanggapi mimpi itu sebagai sebuah pesan. Tanggap akan hal itu, ia pun menuliskan sebuah lagu yang akan dinyanyikan anak pertamanya itu.
Judul lagu tersebut adalah Gelang Putih, yang erat kaitannya dengan kehidupan almarhum Didi Kempot.
Yan mengisahkan, semasa hidup, suaminya sering sekali menggunakan aksesori berupa gelang berwarna putih. Gelang ini kerap dipakai Didi selama belasan tahun bahkan juga setiap kali manggung. Dan itu juga merupakan salah satu benda peninggalan Didi yang paling berharga bagi Yan dan anak-anaknya.
“Gelang ini sangat berarti buat kami, karena ini peninggalan Mas Didi. Sudah 15-an tahun gelang ini selalu dipakai beliau,” kata Yan, melansir Detikcom.
Menulis Syair Sendiri
Dari kisah itu, Yan menulis syair lagu Gelang Putih. Setelah selesai, syair diberikan kepada pencipta lagu Hilarius Daru Indrajaya (Ndarboy Genk) digarap dan dirampungkan. Dan hanya dalam kurun waktu 2 hari, lagu tersebut selesai dikerjakan.
Kata Yan, kata-kata di dalam lirik Gelang Putih berkisah tentang Saka dan peninggalan sang ayah. Ada kerinduan yang terpendam, tapi juga kekuatan bahwa ia akan memegang teguh pesan-pesan sang ayah dalam mengarungi kehidupan.
Tumbuh di Tengah Keluarga Seniman
Tidak hanya ayahnya, ibunya Saka juga seorang seniman. Kakek dari ibu juga merupakan pemimpin orkes di Semarang. Jadi bisa dibilang, Saka tumbuh dan besar dalam kultur budaya dan seni yang kuat.
Yan Vellia sendiri merupakan seorang penyanyi campursari. Ia sudah lama berkarier di industri ini dan sudah mengeluarkan beberapa album. Single-nya yang terkenal adalah Kewer-kewer, Separuh Hati, Layang Tresno, dan masih banyak lagi. Ia dan suami juga sering berduet di atas panggung.
Yan berharap, lagu ini bisa menjadi langkah awal bagi putranya untuk berkarier di dunia musik. Dan kelak, Saka juga bisa menjadi seniman hebat seperti ayahnya, Didi Kempot.
“Saya sebagai ibu berharap lagu ini bisa diterima oleh masyarakat. Selanjutnya, semoga Saka bisa melanjutkan jejak ayahnya,” kata Yan.
Dalam kesempatan ini Yan juga sekaligus mempromosikan Saka Bumi Production yang bergerak di bidang produksi musik dan kesenian.
Bukan yang Pertama Bagi Saka
Sepeninggalan sang ayah, ini sebenarnya bukan pertama kali Saka bernyanyi. Sesaat setelah sang ayah meninggal, Saka pernah bernyanyi bersama adik perempuannya, Seika, dan juga artis cilik Betrand Peto. Saat itu mereka menyanyikan lagu almarhum yang berjudul Bapak.
Proses rekaman terhitung sangat singkat. Begitu juga dengan pembuatan video klipnya yang terhalang jarak. Dengan alasan pandemi, Saka-Seika terpaksa membuat video klip secara terpisah. Tapi itu bukan perkara besar karena masih bisa mengandalkan kemajuan teknologi. Betrand melakukan perekaman di Jakarta, kemudian proses finishing-nya dilakukan di Solo.
“Arranger musiknya kami atur dan kirim ke koko Betrand (ke Jakarta). Sementara anak-anak rekaman di sini,” tutur Yan pada waktu itu seperti dilansir dari Suara.com.
Seperti kita ketahui, Didi Kempot meninggal dunia pada hari Selasa, 5 Mei 2020, di RS Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah. Hasil diagnosis dokter mengatakan, beliau meninggal karena kondisi henti jantung. Mendiang kemudian dimakamkan di Solo, Jawa Tengah.
Sepeninggalan pria yang dijuluki The God of Brokenhome itu pula kemudian diketahui Yan Vellia bukanlah istri satu-satunya. Sebelum dengan Yan, Didi menikahi perempuan bernama Saputri. Bersama mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama Siola Putri Reginaresi. Sedangkan dari Yan, Didi memiliki dua orang anak, Saka Praja dan Seika Zanitha Qisha (4).
Baca juga:
Ashraf Sinclair meninggal karena serangan jantung, kenali gejalanya sejak dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.