Alergi makanan ternyata tidak hanya pada makanan yang mengandung protein seperti susu, keju, telur dan seafood. Meski jarang terjadi tetapi ada orang yang mengalami reaksi alergi terhadap bawang putih setelah mengonsumsinya.
Bawang putih merupakan salah satu bumbu wajib dalam masakan Indonesia. Bahkan, kebanyakan masakan di dunia menggunakan jenis bawang ini sebagai bumbu masakan utamanya, seperti sup, garlic bread, semur, nasi goreng, bahkan steak terkadang menggunakan bawang putih saat dimasak.
Selain untuk bumbu masak, bawang putih juga dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol bahkan menurunkan tekanan darah. Sayangnya, dibalik manfaatnya bawang ternyata memicu alergi dan intoleransi.
Artikel Terkait: Alergi makanan pada anak bisa mengancam jiwa, waspadai gejalanya!
Penyebab Alergi Bawang Putih
Sumber: Unsplash
Alergi terhadap bawang putih disebabkan karena sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi bawang putih sebagai zat berbahaya. Tubuh kemudian menghasilkan antibodi dalam upaya untuk melawannya. Reaksi ini dapat terjadi segera setelah kontak atau dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi atau bersentuhan bawang putih.
Reaksi tersebut kemungkinan terjadi karena zat yang terkandung di dalamnya. Salah satunya enzim alliin lyase yang membuat bawang putih memiliki aroma yang sangat menyengat.
Gejala Alergi Terhadap Bawang Putih yang Perlu Diwaspadai
Sumber: Unsplash
Alergi terhadap bawang putih memunculkan gejala yang relatif sama dengan gejala alergi makanan pada umumnya. Reaksi terjadi saat tubuh mengonsumsi makanan yang mengandung zat pemicu alergi. Melansir Medical News Today, gejala alergi terhadap bawang putih terjadi dalam kondisi ringan hingga berat, seperti:
- Batuk
- Kesulitan menelan
- Pusing
- Gatal-gatal
- Kram perut
- Kesemutan terutama di sekitar mulut
- Muntah
Reaksi alergi juga bisa memicu syok anafilaksis yang menyebabkan tenggorokan bengkak dan kesulitan bernapas. Beberapa orang juga dapat mengalami intoleransi bawang putih. Intoleransi berbeda dengan dengan alergi. Alergi merupakan reaksi yang berasal dari mekanisme imunologis tubuh. Sementara intoleransi merupakan bentuk reaksi tubuh nonimunologis.
Intoleransi makanan termasuk bawang putih dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:
- Kembung
- Batuk
- Sakit kepala
- Mual
- Hidung meler
Gejala intoleransi bawang putih membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul daripada alergi. Reaksi alergi biasanya terjadi segera setelah makan atau bersentuhan dengan makanan tertentu.
Artikel Terkait: Punya alergi? Ini aturan pola makan yang tidak boleh dilanggar
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Sumber: Unsplash
Sama seperti alergi makanan lain, alergi terhadap bawang putih kemungkinan besar tidak dapat disembuhkan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menghindari makanan yang memicu gejala alergi tersebut. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain.
- Memberitahu orang lain tentang alergi yang dimiliki agar tidak memasak atau memasukkan bawang putih ke kedalam makanan yang akan disantap
- Mencuci dengan bersih wadah, alat makan, atau masak dengan benar, misalnya mencuci talenan setelah dipakai untuk mengiris bawang putih sebelum menggunakannya untuk bahan makanan lain.
- Pastikan komposisi makanan di restoran atau acara tertentu sebelum menyantap hidangan
- Waspadai makanan-makanan yang kemungkinan mengandung bawang putih, seperti sup, pasta, spageti, opor ayam, dan hampir semua makanan Indonesia pada umumnya.
- Orang yang alergi terhadap bawang putih kemungkinan juga mengalami reaksi yang sama dengan bawang bombay, daun bawang, dan bawang merah.
Alih-alih bawang putih, Anda dapat menggunakan banyak perasa dan bumbu untuk membuat hidangan yang lezat dan beraroma. Beberapa bumbu alternatif yang dapat dicoba antara lain: jintan, cabai, paprika, kari, adas, oregano, basil, kaldu jamur
Artikel Terkait: Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Sumber: Unsplash
Bila telah telanjur mengonsumsinya dan muncul reaksi alergi, maka berkunjung ke dokter menjadi cara terbaik. Dokter biasanya akan meresepkan obat yang dapat mengurangi gejala alergi, seperti antihistamine, suntikan alergi, maupun kortikosteroid.
Gejala alergi yang muncul bisa ringan, sedang, hingga parah. Reaksi alergi makanan yang parah adalah syok anafilaksis, yakni kondisi yang mengancam jiwa karena sistem kekebalan tubuh mengirimkan aliran bahan kimia ke seluruh tubuh. Beberapa tandanya, antara lain;
- Lemas
- Nadi cepat
- Tekanan darah rendah
- Ruam kulit
- Mual atau muntah
- Lidah atau tenggorokan bengkak
- Kesulitan bernapas
- Pusing atau pingsan
Segera bawa ke rumah sakit bila mengalami gejala tersebut setelah mengonsumsi bawang putih. Semakin cepat gejala tersebut diatasi semakin cepat pula risiko yang ditimbulkan semakin berkurang.
Itulah penjelasan tentang alergi terhadap bawang putih yang ternyata menimbulkan gejala yang hampir sama dengan alergi makanan pada umumnya. Alergi makanan tentu tidak dapat disembuhkan. Yang dapat dilakukan hanya melakukan upaya untuk menghindarinya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
***
Baca Juga:
Perjuangan bayi 9 bulan punya 50 jenis alergi yang mengancam nyawanya
Anaknya alergi parah, ibu ini peringatkan larangan bawa makanan ke area bermain
Tak Hanya Kacang dan Seafood, Alergi Buah juga Bisa Terjadi, Ini Gejalanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.