“Aku sudah mencoba segala macam diet tapi berat badan enggak turun juga!” Apakah Parents merasa relate dengan kalimat ini? Mari kita coba cek beberapa alasan gagal diet berikut ini.
Anda mungkin sudah familiar dengan saran bahwa diet untuk menurunkan berat badan harus menerapkan prinsip defisit kalori. Artinya, jumlah kalori yang dikonsumsi harus lebih rendah dibanding kalori yang dibutuhkan tubuh dan dibakar melalui metabolisme.
Namun bagi sebagian orang, prinsip tersebut mungkin tidak begitu efektif. Mengapa?
Kemungkinan besar masalahnya adalah kombinasi dari beberapa faktor. Evaluasi setiap hal berikut untuk melihat di mana Anda dapat melakukan penyesuaian. Berkonsultasi dengan nutrisionis juga disarankan untuk menentukan kebutuhan pribadi Anda.
Artikel terkait: Hindari 10 Kesalahan dalam Olahraga yang Bikin Program Diet Gagal Total
13 Alasan Gagal Diet, Evaluasi Apa Saja yang Bikin Program Langsing Jadi Ambyar
1. Sering Merasa Lapar
Sering merasa lapar adalah alasan paling utama mengapa kita makan. Dari asupan makanan, kalori pun masuk ke dalam tubuh, yang pada akhirnya jika tidak dibakar akan menjadi lemak.
Jika Anda kerap merasa lapar, coba cek apa penyebabnya. Biasanya, cepat lapar disebabkan oleh tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan mengenyangkan.
Supaya kenyang lebih lama, pilih makanan yang tinggi serat dan protein. Anda juga bisa mengonsumsi sumber lemak yang menyehatkan jantung, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, atau biji chia.
2. Bosan, salah satu alasan gagal diet
Sebagian orang makan karena memang benar-benar lapar, namun ada juga yang makan sebab ia merasa bosan. Hayo, ngaku yang tiba-tiba buka kulkas untuk mengalihkan perhatian dari stres pekerjaan!
Saran jika Anda mengalami hal tersebut, temukan pengalih perhatian lain, misalnya telepon teman, jalan-jalan, minum air, menyeduh teh atau kopi dan sebagainya.
Anda perlu melatih kemampuan untuk membedakan kehadiran nafsu makan tersebut lantaran benar-benar lapar atau Anda sedang mengalami kebosanan.
3. Jebakan Makanan rendah Lemak
Makanan yang tinggi lemak seringkali mengandung lebih banyak kalori daripada makanan rendah lemak. Namun makanan tinggi lemak juga memberikan kepuasan atau rasa kenyang yang lebih besar jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat.
Makanan rendah lemak mungkin terdengar seperti pilihan yang lebih sehat, tetapi ini dapat memberikan persepsi kesehatan yang salah. Hal ini dapat membuat Anda mengonsumsi makanan rendah lemak dalam jumlah yang lebih banyak daripada pilihan yang lebih tinggi lemak.
Waspadai perbedaan ini dan pilih porsi yang sesuai untuk semua makanan berdasarkan isyarat kenyang dari tubuh Anda.
Artikel terkait: Diet ekstrim buat orang gagal raih berat badan ideal, ini alasannya menurut ahli
4. Frekuensi Makan
Makan lebih sering dapat membantu Anda menghindari makan berlebihan pada jam makan. Akan tetapi makan lebih sering juga meningkatkan peluang Anda untuk mengonsumsi terlalu banyak kalori.
Jika Anda memang merasa sangat lapar di sela jam makan utama, cobalah untuk mengonsumsi buah atau makanan yang rendah kalori. Metode ini merupakan langkah yang masuk akal supaya Anda tidak makan berlebihan dan membantu mengatasi rasa lapar yang ekstrem tanpa menambah terlalu banyak kalori.
5. Stres salah satu alasan gagal diet
Banyak dari kita mengelola emosi dengan makan atau ngemil. Ini karena stres membuat kita merasa tertekan sehingga mencari kenyamanan melalui makanan. Namun risikonya, kalori yang masuk ke tubuh pun bertambah.
Jika Anda merasa alasan gagal diet ini adalah karena masalah emosional, pertimbangkan langkah alternatif untuk mengurangi stres. Misalnya yoga, meditasi, atau berkonsultasi dengan ahli kejiwaan. Jadi kita mengatasi akar masalahnya terlebih dahulu sebelum melakukan diet yang sehat.
6. Kelelahan
Apa yang Anda lakukan ketika tubuh merasa lelah di sore hari sepulang bekerja? Banyak dari kita akan menuju ke dapur dan membuka kulkas. Hal ini wajar karena tubuh mencari asupan energi.
Namun lagi-lagi Anda perlu membedakan apakah Anda memang benar-benar lelah yang membutuhkan makanan, atau sebenarnya yang Anda butuhkan adalah tidur?
Supaya tubuh tidak terlalu kelelahan di sore hari, cobalah untuk mengelola energi sejak pagi atau siang hari. Tidur siang selama 15 menit atau istirahat sebentar mungkin dapat membantu menyimpan energi sehingga tetap bugar sampai sore.
7. Porsi Makan
Ukuran porsi makan juga bisa memengaruhi jumlah kalori. Dengan menu yang sama, porsi yang lebih banyak tentu menyumbang kalori yang lebih besar.
Cukup rumit untuk menghitung berapa jumlah kalori dari setiap porsi yang terhidang dalam piring Anda. Namun Anda mungkin bisa menggunakan timbangan digital kecil untuk mengetahui seberapa banyak menu yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian Anda.
8. Pilihan Makanan yang kurang Tepat bisa jadi alasan gagal diet
Banyak orang yang mencoba menurunkan berat badan, terjebak pada persepsi makanan sehat. Misalnya begini, Anda mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, namun tidak memerhatikan seberapa banyaknya.
Contoh, Anda memilih alpukat. Alpukat adalah makanan yang kaya lemak sehat. Namun alpukat juga secara alami memiliki kalori yang padat. Karenanya, ukuran porsi yang tepat adalah kuncinya.
Makanan apa pun yang dikonsumsi melebihi kebutuhan kalori Anda akan menyebabkan kenaikan berat badan – tidak peduli seberapa sehat dan kaya nutrisi.
Artikel terkait: Tanpa disadari 5 kebiasaan orang diet ini justru bikin tubuh makin gemuk
9. Terlalu Lelah Olahraga
Jika Anda terlalu lelah berolah raga hingga mengakibatkan mager (malas gerak) seharian, Anda mungkin tidak akan mendapat manfaat efektif dari upaya penurunan lemak tersebut.
Logikanya begini, Bun. Olahraga hingga lelah mungkin dapat membakar sebanyak 700 kalori. Namun aktif bergerak (non-olahraga) dapat membakar hingga 2000 kalori per hari.
Jadi, Anda disarankan untuk tetap aktif bergerak meski telah berolah raga, misalnya naik turun tangga, mengangkat belanjaan, bersih-bersih rumah, dan sebagainya.
10. Kurang Tidur
Diet untuk menurunkan berat badan membutuhkan komitmen jangka panjang. Sebagian orang mungkin akan merasa lelah dan stres selama menjalani proses ini. Karenanya, tidur yang cukup sangat disarankan karena tubuh butuh istirahat dengan memadai untuk membantu mengelola stres.
11. Faktor Fisik juga bisa menjadi alasan gagal diet
Kondisi medis seperti penyakit tiroid, dapat memengaruhi pembakaran kalori harian Anda. Faktor-faktor seperti usia dan genetika juga berperan dalam kemampuan metabolisme tubuh untuk membakar kalori.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter tentang faktor-faktor yang memengaruhi metabolisme Anda. Dokter mungkin akan menyarankan beberapa metode untuk membantu meningkatkan metabolisme.
12. Komposisi Tubuh
Otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak. Untuk meningkatkan pembakaran kalori Anda sepanjang hari, tingkatkan massa otot tanpa lemak Anda.
Konsumsi makanan kaya protein untuk membangun otot yang kuat. Selain itu, lakukan olahraga dan latihan otot secara teratur untuk meningkatkan jaringan yang aktif secara metabolik dan mendukung kekuatan otot.
Artikel terkait: 7 Potret Transformasi Ussy Sulistyawati, Sukses Turunkan Berat Badan Bikin Pangling!
13. Pekerjaan
Pekerjaan yang mengharuskan Anda duduk di depan meja akan menurunkan output energi harian Anda. Anda tidak mungkin berganti pekerjaan untuk menurunkan berat badan, tetapi Anda mungkin dapat membuat perubahan sederhana di kantor untuk meningkatkan pembakaran kalori harian Anda.
Misalnya, berdiri saat Anda mengetik, pilih menaiki tangga daripada lift atau eskalator, parkir kendaraan lebih jauh supaya punya kesempatan untuk berjalan kaki, dan sebagainya.
Beberapa perusahaan mungkin memiliki treadmill untuk membantu karyawan meningkatkan tingkat aktivitas harian supaya kesehatan terjaga.
Demikian beberapa alasan gagal diet dan beberapa saran yang mungkin dapat Anda lakukan untuk membantu berhasil turun berat badan. Semangat untuk terus sehat, ya, Parents!
Baca juga:
Usia Setengah Abad, Intip 6 Potret Foto Dewi Hughes Terkini yang Awet Muda
7 Artis Meninggal karena Penyakit Jantung, Donny Kesuma hingga Cecep Reza
Menu Makan Malam yang Bantu Menurunkan Berat Badan, Cek!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.