Abortus Insipiens: Gejala, Penyebab dan Penanganan

Abortus insipiens adalah salah satu jenis keguguran yang bisa dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini tidak dapat dihindari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Abortus insipiens merupakan keguguran yang tidak bisa dihindari. Tanda keguguran ini biasanya mengacu pada bagian jalan lahir yang terbuka dengan adanya pendarahan.

Pada dasarnya, keguguran yang berkembang menjadi keguguran tak terelakkan ini terjadi jika adanya dilatasi serviks. Setelah jaringan melewati jalan lahir, ini akan disebut keguguran tidak lengkap, dan akhirnya menjadi keguguran total.

Artikel Terkait: Beberapa Penyebab Keguguran yang Sering Dijumpai

Definisi Abortus Insipiens

Abortus insipiens atau biasa dikenal juga dengan istilah inevitable miscarriage atau keguguran yang tidak bisa dihindari adalah kondisi terjadinya perdarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan dan sakit perut hebat selama awal kehamilan. Kondisi ini juga ditandai dengan adanya perdarahan, kram perut hebat, dan pelebaran serviks.

Kode ICD 10 Abortus Insipiens

International Statistical Clasification Deseases and Health Problem 10 Revisi atau ICD 10 merupakan kode klasifikasi penyakit oleh World Health Organization (WHO) yang bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera, gejala, dan faktor yang memengaruhi kesehatan. Kode ICD 10 untuk kondisi abortus insipiens adalah 002,1 di bawah diagnosa missed abortion.

Gejala dan Tanda Abortus Komplit

Abortus komplit terjadi ketika semua jaringan kehamilan keluar seluruhnya dari tubuh. Gejala keguguran bervariasi, tergantung pada tahap kehamilan Anda. Dalam beberapa kasus, ini terjadi begitu cepat sehingga Anda bahkan mungkin tidak tahu bahwa Anda hamil sebelum mengalami keguguran.

Berikut adalah beberapa gejala keguguran:

  • Bercak berat
  • Pendarahan vagina
  • Keluarnya jaringan atau cairan dari vagina Anda
  • Sakit perut yang parah atau kram
  • Nyeri punggung ringan sampai berat
  • Kontraksi seperti persalinan yang kuat
  • Keluarnya bekuan darah dari vagina Anda

Pendarahan vagina dapat berlanjut selama beberapa hari. Nyeri kram seperti persalinan atau nyeri haid yang kuat adalah hal biasa, ini adalah rahim yang berkontraksi untuk dikosongkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Anda mengalami keguguran di rumah atau di tempat lain tanpa adanya petugas kesehatan, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan untuk memastikan keguguran sudah tuntas. Keguguran total dapat dikonfirmasi melalui USG.

Artikel Terkait: 6 Penyebab Keguguran Berulang yang Perlu Bunda Ketahui

Penyebab Abortus Insipiens

Pada sebagian besar kasus, abortus insipiens terjadi karena alasan yang tidak dapat dikendalikan. Namun, terdapat beberapa penyebab umum keguguran yang biasa terjadi. Berikut penjelasannya agar Bunda dapat lebih berhati-hati dan waspada:

Kromosom Tidak Normal

Keguguran yang terjadi dalam 12 minggu pertama, sebagian besar disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi. Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik bayi Anda, seperti warna rambut dan mata.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau dengan kromosom yang rusak. Kelainan pada kromosom bayi yang belum lahir dapat menyebabkan berbagai masalah di antaranya:

  • Kehamilan anembrionik, yakni ketika tidak ada embrio yang berkembang.
  • Kehamilan mola, kondisi ini terjadi saat kedua set kromosom berasal dari ayah, sedangkan tidak ada yang berasal dari ibu. Plasenta tidak tumbuh normal, dan janin tidak berkembang.
  • Hamil anggur sebagian, ini terjadi ketika ayah memberikan dua set kromosom selain set dari ibu. Embrio mungkin mulai berkembang tetapi segera berhenti.

Beberapa kelainan kromosom lainnya dapat menyebabkan keguguran, termasuk trisomi 13, 18, 21 (sindrom Down), monosomi (sindrom Turner), dan masalah kromosom seks lainnya.

Kondisi Medis Tertentu

Keguguran dapat disebabkan oleh masalah kesehatan yang dialami ibu. Beberapa kondisi medis yang dapat menjadi masalah pada kehamilan di antaranya: 

  • Infeksi seperti cytomegalovirus atau rubella.
  • Penyakit jangka panjang yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
  • Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya.
  • Masalah dengan rahim atau leher rahim, seperti fibroid, bentuk rahim yang tidak normal, atau leher rahim yang terbuka dan melebar terlalu dini yang disebut insufisiensi serviks.
  • Infeksi PMS seperti klamidia, gonore, sifilis, atau HIV.
  • Masalah pembekuan darah yang menghalangi pembuluh darah yang membawa aliran darah ke plasenta.

Gaya Hidup

Tidak dapat dipungkiri, gaya hidup calon ibu juga dapat meningkatkan risiko keguguran. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi bayi dalam kandungan:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Merokok, baik ibu, ayah maupun orang-orang lainnya yang berada di lingkungan ibu hamil.
  • Minum minuman keras.
  • Menggunakan obat-obatan terlarang

Lingkungan yang Berbahaya

Selain asap rokok, zat-zat tertentu di lingkungan rumah atau tempat kerja dapat membahayakan kehamilan Anda termasuk:

  • Timbal dalam pipa air tua atau cat di rumah
  • Merkuri dari termometer rusak atau bola lampu neon
  • Pelarut seperti tiner cat, degreaser, dan penghilang noda dan pernis
  • Pestisida untuk membunuh serangga atau hewan pengerat
  • Arsenik di dekat lokasi pembuangan atau di air sumur

Obat-Obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, di antaranya:

  • Misoprostol. Ini digunakan untuk kondisi seperti tukak lambung dan rheumatoid arthritis
  • Methotrexate, obat untuk rheumatoid arthritis
  • Retinoid, biasa digunakan untuk kondisi kulit seperti eksim dan jerawat
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk nyeri dan pembengkakan

Keracunan Makanan

Sebagian jenis keracunan makanan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Berikut di antaranya:

  • Listeriosis. Biasanya ditemukan dalam keju lunak yang tidak dipasteurisasi seperti blue, Brie, atau queso fresco, dan makanan laut mentah atau setengah matang.
  • Salmonella. Biasanya ditemukan dalam telur mentah atau setengah matang.
  • Toksoplasmosis. Paling sering disebabkan oleh makan daging mentah yang terinfeksi.

Artikel Terkait: Haid setelah keguguran tidak teratur, kenali faktor penyebabnya berikut ini

Diagnosis

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi abortus pada ibu hamil. Berikut penjelasannya:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Anamnesis, ini adalah sesi wawancara medis yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien untuk mengetahui keluhan atau gejala yang dirasakan.
  • Pemeriksaan fisik, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan stabilitas hemodinamik karena adanya pendarahan pervaginam. Selain itu, pemeriksaan lainnya juga dilakukan seperti perabaan tinggi fundus uteri, pemeriksaan bimanual, inspekulo, dan pemeriksaan denyut jantung janin.
  • Diagnosis banding, ini dilakukan dengan keadaan fisiologi yakni flek nidasi atau melakukan diagnosis banding melalui kondisi patologis kehamilan ektopik dan mola hidatidosa.

Penanganan Abortus Insipiens

Hal pertama yang harus dilakukan ketika Bumil mengalami abortus insipiens adalah menunggu jaringan sisa janin keluar dengan sendirinya. Penanganan selanjutnya dapat dilakukan dengan ekspektatif atau dilatasi dan kuretase. Kedua metode umumnya dapat diterima. 

Jika konsepsi terlihat di jalan lahir, pengangkatan secara hati-hati dengan forsep cincin memungkinkan serviks menutup dan dapat mengontrol perdarahan. Aborsi total tidak memerlukan perawatan lebih lanjut selama pemindaian ultrasound menegaskan bahwa tidak ada konsepsi yang tertinggal. 

Komplikasi 

Terdapat beberapa kondisi yang bisa berkembang akibat abortus insipiens, terutama jika Anda tidak segera mendapatkan penanganan dari dokter. Komplikasi tersebut meliputi:

  • Komplikasi anestesi
  • Trias pasca-aborsi (yaitu, nyeri, perdarahan, demam ringan)
  • Hematometra
  • Hasil konsepsi yang tertahan
  • Perforasi rahim
  • Cedera usus dan kandung kemih
  • Syok serviks
  • Laserasi serviks
  • Koagulasi intravaskular diseminata (DIC)

Pemulihan

Pemulihan fisik ibu yang mengalami keguguran bisa memakan waktu dari 1 sampai 2 bulan. Anda akan kembali mengalami menstruasi dalam 4 hingga 6 minggu. Sementara itu, jangan memasukkan apapun ke dalam tubuh, termasuk tampon, dan jangan berhubungan seks selama sekitar 1-2 minggu.

Secara emosional, butuh waktu yang lebih lama bagi ibu hamil untuk pulih. Perasaan marah, sedih maupun kecewa dapat berlangsung selama beberapa waktu. Begitupun dengan pasangan Anda mungkin juga mengalami kesedihan yang membutuhkan waktu untuk pulih.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk membantu Anda mengelola emosi tersebut dan merasa lebih baik, Anda mungkin ingin meminta dokter untuk merekomendasikan terapis atau psikolog. Lingkungan terdekat yang terus memberikan dukungan positif juga sangat diperlukan dalam masa ini.

Pertanyaan Populer Terkait Abortus Insipiens

Terdapat beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar kondisi ini. Berikut beberapa pertanyaan tentang abortus insipiens beserta penjelasannya.

Apa perbedaan abortus imminens dan insipiens?

Abortus imminens disebut juga keguguran mengancam sedangkan abortus insipiens disebut keguguran yang tidak bisa dihindari. Abortus insipiens merupakan kondisi yang lebih berat dibandingkan abortus imminens. Karena pada abortus insipiens perdarahan terjadi dengan janin masih ada di dalam namun telah terjadi pembukaan leher rahim sedangkan abortus iminens ditandai dengan perdarahan, janin masih dalam kandungan dan leher rahim masih menutup.

Abortus insipiens pada kehamilan usia berapa?

Jenis keguguran ini biasa terjadi pada trimester pertama kehamilan atau usia kurang dari 20 minggu.

Apa penyebab abortus insipiens?

Tidak ada penyebab pasti dari kondisi ini. Namun beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko keguguran secara umum di antaranya masalah pada kromosom, kondisi medis tertentu pada ibu, gaya hidup yang tidak sehat, lingkungan yang berbahaya, obat-obatan tertentu dan keracunan makanan.

Bagaimana cara penanganan abortus insipiens?

Penanganan pertama adalah untuk menunggu konsepsi keluar sepenuhnya. Setelah itu, dokter akan melakukan tindakan kuretasi jika masih ada jaringan yang tersisa.

***

Itulah informasi seputar abortus insipiens yang perlu Bunda ketahui. Selalu jaga kesehatan Anda, agar ibu dan janin di dalam kandungan tetap sehat. Semoga bermanfaat.

 

 

Baca Juga:

Faktor Genetika dan Lingkungan Penyebab Keguguran

Inilah ciri keguguran dan 5 cara menghadapinya!

6 Perbedaan Darah Haid dan Keguguran, Perlu Tahu Agar Tak Keliru