X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Mengapa Ibu Tidak Boleh Beribadah saat Nifas? Ini Penjelasannya

Bacaan 6 menit

Masa nifas adalah waktu yang penting untuk penyembuhan dan refleksi bagi ibu baru, dan agama seringkali berperan besar dalam memberikan kenyamanan dan bimbingan. Banyak tradisi dan aturan agama membatasi apa yang dapat dilakukan wanita selama periode ini. Salah satunya tidak boleh beribadah saat nifas. 

Dalam artikel kali ini, kita akan mengupas pandangan Islam tentang ibadah pasca melahirkan, dan membahas hal-hal yang tidak boleh dilakukan wanita selama masa nifas. Kami akan membahas mengapa wanita tidak boleh beribadah setelah melahirkan, dan mengapa mereka baru bisa mulai beribadah lagi setelah masa nifas mereka selesai.

Kami juga akan mengkaji amalan-amalan keagamaan yang tidak boleh dilakukan wanita selama masa nifas, antara lain shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, membawa dan menyentuh Al-Qur’an, masuk masjid, mengelilingi Ka’bah, berhubungan seks dan masturbasi.

Terakhir, kita akan melihat cara-cara di mana wanita masih dapat menemukan pelipur lara spiritual selama masa nifas, bahkan tanpa melakukan beberapa kegiatan keagamaan.

Alasan Mengapa Ibu Tidak Boleh Beribadah Saat Nifas

Ibu Tidak Boleh Beribadah saat Nifas Agar Fokus Memulihkan Diri Pasca Melahirkan dan Mengurus Bayi Baru Lahir

Mengapa Ibu Tidak Boleh Beribadah saat Nifas? Ini Penjelasannya

Kekuatan yang datang dari menjadi seorang ibu tidak tertandingi. Meski wanita dilarang beribadah saat nifas, bukan berarti menjadi ibu bukanlah berkah dari Tuhan.

Sebaliknya, ini adalah periode waktu di mana para ibu dapat fokus pada kesejahteraan anak mereka dan mencurahkan waktu mereka untuk merawat mereka.

Dengan melakukan itu, mereka menghormati peran ilahi mereka sebagai seorang ibu, dan mempelajari pelajaran berharga tentang keindahan cinta tanpa pamrih dan tidak mementingkan diri sendiri.

Menjadi seorang ibu adalah suatu kehormatan dan keistimewaan, dan kekuatan yang berasal darinya tidak terukur.

Mencari Cara Lain untuk Mendekatkan Diri pada Tuhan selama Masa Nifas

Meskipun tak boleh beribadah, bukan berarti perempuan yang sedang nifas tidak bisa mendekatkan diri pada Tuhan. 

Selama periode ini, wanita dapat mencari cara alternatif untuk terhubung dengan iman dan spiritualitas mereka. Ini bisa melibatkan membaca buku-buku renungan, mendengarkan podcast rohani, merenungkan kehidupan dan mensyukuri nikmat dalam hidup, dan terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan ibu lain.

Dengan meluangkan waktu untuk mengeksplorasi spiritualitas dengan cara yang berbeda, wanita dapat memperoleh penghargaan yang lebih besar atas keyakinan mereka dan memupuk hubungan yang lebih dalam dengan Yang Ilahi.

Masa Nifas adalah Waktu Seorang Ibu Memulihkan Diri secara Fisik dan Emosional

Meskipun melahirkan adalah proses yang sulit dan sering melelahkan, itu juga merupakan bagian penting dari kehidupan seorang wanita, dan harus dihormati.

Wanita tidak boleh diharapkan untuk beribadah saat nifas, karena tidak hanya melelahkan secara fisik dan emosional, tetapi juga bertentangan dengan proses alami tubuh.

Sebaliknya, penting untuk menghormati kebutuhan tubuh dan memberikan perawatan dan dukungan yang diperlukan untuk membantunya pulih.

Wanita dapat melakukan ibadah setelah masa nifas selesai, dan penting untuk berhati-hati dan mempertimbangkan proses alami tubuh saat merawat diri sendiri selama dan setelah masa nifas.

Menjadi Ibu adalah Tugas Mulia, Masa Nifas Membantu Ibu Beradaptasi dengan Kehidupan Baru sebagai Orangtua

tidak beribadah saat nifas

Bagi wanita, persalinan adalah waktu transformasi dan pertumbuhan yang berharga, dan harus dihargai dan dihormati.

Selama ini, penting untuk diingat bahwa tidak ada ibadah yang diperbolehkan. Meskipun wanita mungkin merasa frustrasi dan kewalahan oleh pembatasan yang datang setelah melahirkan, penting untuk mengenali kesucian periode ini dan menerima bahwa ini adalah bagian dari perjalanan iman yang lebih besar.

Selama ini, perempuan masih bisa tetap terhubung dengan imannya dengan cara lain, seperti melalui refleksi, meditasi, dan doa. Seperti kata pepatah, “segala sesuatu memiliki tujuan”—jadi rangkullah saat ini dan hargai kesuciannya.

Temukan pelipur lara dalam ritual adat

Wanita tidak boleh beribadah saat nifas karena dianggap memiliki hadas besar. Dia bisa melakukan ibadah setelah masa nifas selesai.

Selama masa nifas, perempuan dapat menemukan pelipur lara dalam ritual-ritual adat seperti akikah, syukuran kelahiran anak atau lainnya. 

Ini bisa menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan yang sangat kuat untuk memproses perubahan dalam hidup mereka.

Selain itu, kekuatan dukungan komunal dan ikatan yang tercipta dapat membantu memudahkan transisi menjadi ibu. Meski tidak bisa berdoa dan melakukan ritual keagamaan bisa menjadi tantangan, ritual tradisional ini bisa menjadi cara yang bagus untuk menemukan kedamaian dan keamanan selama periode ini.

Meski Tidak Boleh Beribadah saat Nifas, Keimanan Ibu tetap Bisa Diperkuat dengan cara lain

Meski sulit diterima, wanita tidak bisa beribadah saat nifas karena sedang mengalami hadas. Namun, ini tidak berarti bahwa iman mereka harus menderita.

Cerita mitra kami
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!

Wanita dapat menimba kekuatan dan ketangguhan dari pengetahuan bahwa larangan ini hanya bersifat sementara dan mereka dapat kembali beribadah secara penuh ketika masa nifas selesai.

Bagaimanapun keadaannya, wanita harus ingat bahwa masih banyak hal yang dapat mereka lakukan untuk tetap terhubung dengan iman dan bertumbuh secara rohani. Membaca literatur yang menginspirasi, bermeditasi, dan terhubung dengan orang percaya lainnya adalah cara yang bagus untuk tetap terhubung dengan spiritualitas Anda selama ini.

Meskipun ibadah mungkin tidak bisa dilakukan saat nifas, wanita harus menemukan kekuatan dalam ketangguhan dan mengetahui bahwa masih ada cara untuk tetap terhubung dengan iman mereka.

Rayakan indahnya hidup baru

Tidak beribadah saat nifas adalah tradisi umum yang dihadapi banyak wanita. Meski tampak seperti larangan, sebenarnya ini berfungsi sebagai pengingat untuk merayakan indahnya hidup baru.

Selama masa nifas, wanita didorong untuk fokus merawat diri sendiri dan bayi yang baru lahir.

Meskipun mereka tidak dapat berdoa, berpuasa, atau membaca Alquran, mereka dapat melakukan hal-hal seperti istirahat, makan dengan baik, dan menjalin ikatan dengan bayi mereka.

Setelah masa nifas selesai, perempuan dapat kembali mengikuti kegiatan tersebut dan terus merayakan indahnya hidup baru.

Bisa Beribadah Kembali setelah Masa Nifas Selesai

Setelah masa nifas selesai, wanita dapat melanjutkan aktivitas ibadahnya, seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, membawa dan menyentuh Al-Qur’an, memasuki masjid, mengelilingi Ka’bah, serta tidak melakukan hubungan seks dan masturbasi.

Meskipun mungkin ada pembatasan jenis kegiatan ibadah yang dapat dilakukan wanita saat nifas, masih ada ruang untuk pertumbuhan spiritual dan hubungan dengan iman mereka.

Kesimpulannya, penting untuk memahami batasan yang dikenakan pada wanita setelah melahirkan untuk menghormati dan mematuhi keyakinan Islam dengan benar.

Selama masa nifas, wanita tidak diperbolehkan melakukan praktik keagamaan tertentu, termasuk sholat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Meskipun larangan-larangan ini sulit untuk diikuti, mereka adalah bagian penting dari tradisi Islam dan harus dihormati.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa larangan ini hanya bersifat sementara, dan begitu masa nifas berakhir, larangan ini tidak berlaku lagi.

 

Baca juga: 

Tidak puasa Ramadhan karena nifas, ini aturannya yang perlu Bunda ketahui!

Berapa Lama Masa Nifas dan Bagaimana Ciri-Ciri Darah Nifas? Simak Penjelasannya!

11 Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas yang Perlu Bunda Ketahui

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Melahirkan
  • /
  • Mengapa Ibu Tidak Boleh Beribadah saat Nifas? Ini Penjelasannya
Bagikan:
  • Henny Rahman Melahirkan, Alvin Faiz Malah Tak Tega?

    Henny Rahman Melahirkan, Alvin Faiz Malah Tak Tega?

  • Jahe Menyebabkan Penyakit Kuning Setelah Melahirkan? Simak Penjelasannya!

    Jahe Menyebabkan Penyakit Kuning Setelah Melahirkan? Simak Penjelasannya!

  • 10 Tips untuk Ibu Saat Meminta Pertolongan Pasca Melahirkan

    10 Tips untuk Ibu Saat Meminta Pertolongan Pasca Melahirkan

  • Henny Rahman Melahirkan, Alvin Faiz Malah Tak Tega?

    Henny Rahman Melahirkan, Alvin Faiz Malah Tak Tega?

  • Jahe Menyebabkan Penyakit Kuning Setelah Melahirkan? Simak Penjelasannya!

    Jahe Menyebabkan Penyakit Kuning Setelah Melahirkan? Simak Penjelasannya!

  • 10 Tips untuk Ibu Saat Meminta Pertolongan Pasca Melahirkan

    10 Tips untuk Ibu Saat Meminta Pertolongan Pasca Melahirkan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar kehamilan.