Tidak hanya untuk tradisi syukuran tertentu, nasi kuning menjadi favorit masyarakat Indonesia termasuk ibu hamil. Namun, kondisi ibu hamil sudah berbeda karena ada bayi yang dikandungnya. Bolehkah ibu hamil makan nasi kuning?
Layaknya nasi uduk, nasi kuning juga dikonsumsi masyarakat kita saat akan memulai hari. Merujuk laporan Fact Secret, dalam satu porsi nasi kuning atau sekitar 105 gram mengandung 100 kkal kalori.
Beda cerita kalau Anda makan nasi kuning semangkok, kadar kalorinya naik menjadi 150 kkal. Dalam semangkuk nasi kuning, karbohidrat di dalamnya 32,96 gram, lemaknya 0,27 gram, dan proteinnya 2,99 gram.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Nasi Kuning?
Sumber Okezone
Sebenarnya ibu hamil boleh mengonsumsi nasi kuning, asalkan sewajarnya dan tidak dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Menurut The American Herbal Product Association, kunyit yang terkandung dalam nasi kuning dapat berperan sebagai stimulan menstruasi.
Artinya bila kontraksi ini terjadi cukup besar pada usia kehamilan yang masih muda (kurang dari 20 minggu), maka berpotensi terjadi keguguran. Sedangkan pada usia kehamilan yang lebih tua, kontraksi dapat menyebabkan persalinan prematur.
Secara umum, kunyit tergolong aman untuk ibu hamil jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit sebagai bumbu makanan. Bumil sendiri tidak dianjurkan mengonsumsi produk berbahan kunyit dalam jumlah besar, misalnya suplemen atau kapsul herbal kunyit.
Ada banyak makanan atau minuman yang mengandung kunyit selain nasi kuning. Kunyit mengandung kalsium, fosfor, kalium, beta-karoten, dan vitamin C. Di samping itu, kunyit juga memiliki senyawa kimia yang disebut dengan kurkumin yang telah terbukti dapat menyehatkan tubuh ibu hamil.
Faktanya, kunyit bertindak sebagai antioksidan untuk membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Nutrisi yang terkandung di dalam kunyit juga baik untuk kesehatan ibu hamil dan janinnya. Berikut manfaat kunyit untuk ibu hamil:
1. Meredakan Gangguan Lambung
Nyeri ulu hati akibat asam lambung naik merupakan salah satu keluhan yang kerap dirasakan oleh ibu hamil, terutama memasuki trimester ketiga. Kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas ibu hamil.
Nutrisi dan zat antiinflamasi yang terkandung dalam kunyit diduga dapat meredakan nyeri ulu hati. Selain itu, kunyit juga mampu mencegah gangguan pencernaan lainnya, seperti sembelit.
2. Mengurangi Risiko Preeklampsia
Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, munculnya protein di dalam urine, serta pembengkakan di kaki atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dapat membahayakan ibu hamil dan janin jika tidak segera ditangani.
Preeklampsia bisa dicegah dengan cara mengonsumsi kunyit. Dalam sebuah penelitian, senyawa kurkumin mampu melawan zat-zat pemicu radang dalam tubuh ibu hamil yang dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia.
3. Meningkatkan Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Janin
Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa ibu yang mengalami peradangan tinggi selama kehamilan berisiko melahirkan bayi dengan gangguan saraf, seperti autisme dan ADHD.
Untuk mencegah peradangan selama hamil, Bumil bisa rutin konsumsi kunyit termasuk dengan makan nasi kuning. Dengan begitu, risiko penyakit saraf bayi akan menurun dan peluang ibu hamil untuk melahirkan bayi cerdas semakin tinggi lho.
4. Menjaga Kesehatan Mulut
Ada momentum ibu hamil mengalami gusi berdarah. Kondisi tersebut disebabkan oleh radang gusi yang rentan terjadi karena perubahan hormon. Jika gusi berdarah masih tergolong ringan dan tidak disertai gejala yang mengkhawatirkan, Bunda bisa mengatasinya dengan kunyit.
Penelitian membuktikan bahwa obat kumur yang mengandung kunyit mampu membunuh bakteri dan plak penyebab radang gusi. Selain itu, kandungan antiinflamasi pada kunyit juga bisa meredakan peradangan dan pembengkakan gusi.
Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, kunyit juga dapat mencegah flu, meredakan nyeri punggung, menjaga kadar gula darah tetap normal, mencegah depresi, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kendati demikian, kurkumin cerdik karena meniru hormon estrogren. Jika dikonsumsi secara berlebihan, zat ini dapat merangsang kontraksi rahim yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur atau keguguran.
Konsumsi kunyit secara berlebihan juga dapat mengganggu kinerja obat seperti obat pengencer darah dan pereda asam lambung. Bagi Bunda yang alergi, kunyit menimbulkan reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, dan sakit kepala.
Kesimpulannya, meski konsumsi nasi kuning tidak mutlak dilarang, namun tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi tertentu. Konsultasikan dengan dokter kandungan bila Bunda ingin mengonsumsi makanan tertentu saat hamil ya.
Baca Juga:
Bolehkah Ibu Hamil Makan Nasi Uduk? Ini Cara Aman Mengonsumsinya
Bolehkah Ibu Hamil Makan Tutut atau Keong Sawah? Ini Penjelasan Dokter
Bolehkah Ibu Hamil Makan Kwetiau? Ini Penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.