Santan merupakan makanan yang lezat untuk masyarakat Indonesia, contohnya nasi uduk. Rasa gurih dan bumbu yang lengkap membuat masakan ini sangat membuat ketagihan. Lantas, bolehkah ibu hamil makan nasi uduk. Ini ulasannya untuk Anda.
Kandungan Gizi Nasi Uduk
Bukan rahasia umum orang Indonesia cenderung memilih makanan berat untuk memulai hari. Salah satunya nasi uduk yang menjadi menu populer untuk sarapan.
Dalam 1 porsi (160 gr) nasi uduk mengandung 260 kkal, 32,84 g karbohidrat, 12,5 g lemak, dan 4,07 g protein. Nasi uduk juga mengandung banyak lemak dari santan.
Lemak yang terkandung dalam nasi uduk bisa mempertahankan rasa kenyang dalam waktu yang cukup lama, sehingga cocok untuk menu sarapan.
Sebagai informasi, secara umum dalam satu sendok makan santan terkandung 3 mg lemak jenuh. Mengonsumsi santan berlebihan bisa membuat kadar kolesterol baik dan kolesterol jahat dalam darah meningkat.
Santan memang mempunyai kandungan lemak yang cukup tinggi. Akan tetapi, jangan khawatir karena itu merupakan kandungan lemak baik.
Perlu Anda ketahui pula bahwa selama masa kehamilan ibu hamil juga perlu mendapatkan asupan lemak sekitar 25% – 35% dari jumlah kalori harian.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Nasi Uduk?
Santan memang tidak hanya membuat rasa hidangan menjadi lebih gurih. Faktanya, santan juga bisa memberi energi bagi ibu hamil. Beberapa manfaat santan untuk ibu hamil adalah:
- Mengandung asam laurat yang bertugas sebagai antivirus dan antibakteri, sehingga bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh, melindungi kehamilan, melancarkan peredaran darah, dan menjaga kesehatan jantung.
- Kandungan zat besi dalam santan membantu pencegahan anemia.
- Kandungan gizi lain dalam santan bisa membuat otot dan saraf lebih rileks, mengendalikan tekanan dan kadar gula darah, serta mengurangi nyeri saat hamil.
Dengan kata lain, ibu hamil boleh saja makan santan asalkan tidak berlebihan. Berdasarkan penelitian di International Journal of Food Science, santan memiliki senyawa antioksidan yang lebih tinggi dibanding susu sapi maupun susu kambing.
Jika dikonsumsi dengan jumlah cukup, antioksidan dalam santan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu dan menangkal radikal bebas.
Namun, ada kondisi lain yang membuat ibu hamil perlu membatasi konsumsi santan yaitu sebagai berikut:
- Ada alergi makanan olahan bersantan
- Ada masalah pada pencernaan, khususnya terkait peningkatan asam lambung. Mengonsumsi makanan bersantan dalam jumlah banyak ketika perut kosong atau sebelum tidur, asam lambung cenderung meningkat dan membuat perut terasa tidak nyaman.
- Perkiraan berat janin dalam kandungan di atas perkiraan usia kehamilan
- Ada riwayat kesehatan berisiko tinggi seperti serangan jantung, stroke, atherosklerosis, diabetes, dll
Cara Aman Makan Santan
Higienitas adalah aspek penting ketika ibu hamil ingin mengonsumsi makanan bersantan termasuk nasi uduk. Selain itu, perhatikan hal berikut agar makan nasi uduk aman dan nyaman.
- Makan santan segar, bukan santan dalam bentuk kemasan
- Tidak mengonsumsi makanan bersantan dalam kondisi perut kosong
- Batasi konsumsi santan dua kali seminggu
- Imbangi asupan tubuh dengan minum air putih, makan sayuran, dan buah-buahan.
- Tetap kontrol ke dokter kandungan secara rutin agar berat badan dan janin bisa terpantau dengan baik
Selain nasi, Bumil bisa mengganti makanan yang lebih aman yaitu sebagai berikut.
- Roti gandum. Roti gandum memiliki kalori dan indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih. Itu sebabnya, makanan ini menjadi pengganti nasi untuk ibu hamil karena dapat membantu gula darah tidak cepat naik dan mencegah cepat lapar. Roti gandum juga mengandung beberapa mineral penting seperti kalsium, magnesium, zinc, dan fosfor.
- Kentang. Kentang memiliki kalori dan indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih, tetapi sedikit lebih tinggi dibandingkan nasi merah. Kentang juga mengandung serat yang lebih tinggi daripada nasi putih, apalagi jika dimakan dengan kulitnya. Selain itu, kentang juga mengandung vitamin B6, tiamin, riboflavin, folat, dan vitamin C yang merupakan vitamin penting selama kehamilan.
- Pasta. Selain olahan kreasinya yang bisa bervariasi, jenis pasta pun ada berbagai macam. Spageti, makaroni, fetucini, lasagna, pene, dan fusili merupakan jenis pasta dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia dari Kementerian Kesehatan RI, spageti seberat 100 gram (gr) memiliki kandungan energi sekitar 139 kalori. Spageti juga mengandung 22, 6 gr karbohidrat, 7,4 gr protein, 2,1 gr lemak, serta berbagai vitamin dan mineral. Berbagai pasta tersebut dapat diolah dengan cara direbus, dipanggang, maupun ditumis sesuai selera.
Singkatnya, santan adalah makanan enak dan bergizi yang bisa dinikmati ibu hamil asalkan diolah dengan cara yang higienis. Ini tinggi kalori dan menyediakan energi, serta vitamin dan mineral lainnya. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan apapun.
Baca Juga:
Jadi Hidangan Favorit Sejuta Umat, Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Ayam?
Bolehkah Ibu Hamil Makan Tutut atau Keong Sawah? Ini Penjelasan Dokter
Bolehkah Ibu Hamil Makan Kwetiau? Ini Penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.